PELANGI KASIH
Views: 0
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Apa kabar? Semoga Saudara semua dalam keadaan baik, dan tetap bersemangat bersama Tuhan. Senang sekali saya menjumpai Anda kembali melalui Renungan Harian GKI Kwitang. Firman Tuhan yang mendasari renungan kita terambil dari Kitab Yehezkiel 1:28 ” Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.” Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Kitab Yehezkiel pasal 1 menceritakan tentang pengalaman Yehezkiel ketika menerima penglihatan tentang kemuliaan Allah. Saat itu Yehezkiel sedang bersama-sama dengan orang-orang buangan yang berada di tepi sungai Kebar di Babel. Yehezkiel melihat kemuliaan Tuhan sebelum ia dipanggil menjadi nabi untuk melayani bangsa Israel yang tidak setia kepada Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, kemuliaan Tuhan sering dihubungkan dengan sinar cahaya atau api.
Dalam ayat 28 ini Yehezkiel melihat “Busur pelangi” mengingatkan kita kepada janji Allah dalam Kejadian 9:9-11 bahwa Allah tidak akan memusnahkan manusia lagi. Di sini tanda perjanjian keselamatan Allah yang penuh anugerah dinyatakan melalui simbol busur pelangi. Pelangi kasih Allah untuk menunjukkan kasih setia-Nya kepada umat ciptaan-Nya. Ia menjaga dan melindungi umat agar mereka terjaga dari serangan kuasa maut.
Oleh sebab itu Yehezkiel mengatakan: “Tatkala aku melihatnya, aku sembah sujud. Lalu kumendengar suara Dia yang berfirman.” Sungguh luar biasa, setelah melihat gambar kemuliaan Tuhan, yaitu busur pelangi kasih Allah itu, Yehezkiel menyembah dan sujud kepada Allah yang berfirman kepadanya. Yehezkiel menerima firman dan melakukan panggilan Tuhan untuk melayani Tuhan sebagai nabi pada zaman itu.
Pada hari Minggu Prapaskah pertama ini kita telah mendengar firman Tuhan supaya kita berpegang pada busur kasih Allah atau pelangi kasih itu. Pelangi merupakan goresan indah yang dilukiskan di awan. Banyak orang mengartikan warna merah sebagai gambaran sebuah energi yang kuat. Jingga memberikan kesan hangat dan semangat. Kuning menggambarkan keceriaan. Hijau adalah warna alam dan membawa suasana santai. Biru yang menenangkan dan membangkitkan kepercayaan. Nila menggambarkan warna di mana ada sebuah idealisme dan menghantarkan kita pada introspeksi diri. Ungu memancarkan kebijaksanaan dan visioner. Menurut saya, pendapat ini adalah ungkapan yang tidak salah, karena selaras dengan maksud Tuhan mendatangkan keselamatan bagi umat manusia.
Di awal renungan ini kita telah mendengar pesembahan pujian dari sebuah keluarga anggota jemaat GKI Kwitang yang terdiri dari Opa, Oma, Anak, Menantu, dan Cucu, sebuah nyanyian yang berjudul: “Pelangi kasih”. Syair asli nyanyian ini adalah: Love’s Rainbow oleh Flora Kirkland . Diterjemahkan oleh E.L. Pohan. Lagu oleh I.H. Meredith.
Nyanyian ini menceritakan realitas kehidupan kita sebagai umat Tuhan, apa itu? Jalan hidup tak selalu lancar dan terang benderang, terkadang kita harus menghadapi kabut yang pekat. Ketika kita menghapi kabut yang pekat, hujan, banjir dan badai, kita dapat menderita dan susah, gelisah, takut, kuatir, dan bahkan putus asa. Tetapi pujian ini mengingatkan kita: ada satu hal yang pasti, di balik langit yang gelap, ada busur pelangi kasih Allah. Kasih Allah nyata diberikan pada waktu yang tepat. Sehingga kita punya pengharapan: habis hujan tampak pelangi bagai janji yang teguh. Di balik duka menanti, pelangi kasih Tuhanmu!
Saudara-saudara, pada saat pandemi covid-19 belum reda, di berbagai tempat terjadi bencana banjir, ada banyak orang yang susah dan menderita.
Mungkin Saudara juga sedang mengalami hal yang sama, awan datang menggelap dan badai menyerang. Namun, Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tetap berpegang pada janji-Nya: Carilah di atas awan pelangi kasih Tuhan. Lihatlah warna-warninya, lambang cinta yang besar. Mengapa Saudara? Karena Tuhan sudah memberikan janji-Nya, jangan lagi kau gentar! Oleh sebab itu Saudara, jauhkan takut dan putus asa, walau saat ini jalanmu gelap. Perteguhlah iman percayamu, dan langkahmu pertegap.
Bersediakah Saudara seperti Yehezkiel, bersembah sujud ketika memandang kemuliaan Tuhan? Kita mau mendengar Firman-Nya dan bersedia diutus melayani sesama. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.
Mari kita berdoa:
Allah Bapa yang di surga, Allah yang menyatakan kemuliaan dengan busur pelangi kasih sebagai janji kesetiaan kepada kami, umat yang Kau kasihi.
Kami berdoa, kiranya Tuhan menyembuhkan Saudara-saudara yang sakit, juga bagi yang terpapar covid. Kiranya Tuhan memberi penghiburan bagi Saudara yang berdukacita dan mengalami bencana. Ya Bapa, di tengah situasi pandemi ini kami tetap sujud menyembah Engkau dan berpegang pada janji-Mu. Pimpinlah kami memberitakan pelangi kasih-Mu. Kami berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga.
(AM 25022021)