CINTA TERBESAR
Views: 0
Bacaan: Ibrani 9:27-28
Bapak Ibu, saudaraku dan para anak, senang bisa berjumpa kembali lewat renungan harian ini.
Kita telah mendengar bahwa Tuhan yang kita kenal dalam Yesus Kristus adalah Tuhan yang memiliki Cinta terbesar. Itu sungguh benar. Bayangkan saja: Ia selalu mengasihi kita bagaimanapun keadaan kita. Pandai atau tidak, kaya atau miskin, baik atau jahat sekalipun; ketika kita mau datang membuka hati dan jiwa kita uy menerimaNya, maka ia akan menyambut kita. Jadi jangan ragu datang kepadanya. Ingat, Tuhan telah menerima zakeus yang kaya. Tuhan mengasihi janda miskin yang memberi persembahan hidupnya. Tuhan mengasihi perempuan yang telah sakit pendarahan 12 th lamanya. Tuhan mengasihi Nikodemus, sang cendekiawan agama Yahudi. Semua mereka, mendapatkan cinta Tuhan yang besar karena hidup penuh penyerahan kepada Tuhan dan mau mendengarkan perintahNya. Kita memang tidak sempurna namun Tuhan tak pernah bosan dengan ketidak sempurnaan kita. Kita bahkan tak pernah akan membayangkan bahwa Tuhan akan melemparkan salib penderitaanNya itu karena kecewa, jenuh atau bosan terhadap kebodohan, kelemahan dan kejahatan kita. Tetapi sebaliknya, kasih Tuhan yang lembut dan ajaib diberikanNya pada kita, ketika kita mau menerima dan menyambut Nya dan hidup dalam tuntunanNya.
Kasih Tuhan itu telah menyadarkan kita, bagai sang janda miskin: ketika kita menyadari bahwa kita lemah dan sakit lalu bergantung pada kebesaran Tuhan, tangan Tuhan terbuka lebar untuk menyambut dan memeluk kita dan kita menjadi kuat karena Dia; Bagai Zakeus, ketika kita menyadari kesalahan dan kejahatan kita, tangan Tuhan terulur, menjabat tangan kita dan ia mau duduk semeja sebagai sahabat yang akrab dan hati kita berbunga-bunga; saat itu tak ada cara lain untuk selalu dekat denganNya, yakni hidup dalam pertobatan; Bagai Nikodemus, sang cendekia itu, yang menyadari bahwa tak segala sesuatu dalam kehidupan ini dapat ia pahami dengan pengetahuan nya. Ternyata kedalaman kebesaran Tuhan begitu tak terselami, ia menerimanya dengan kerendahan hati dan Tuhan mengasihinya.
Berbahagialah kita yang memiliki kasih Tuhan yang begitu besar. Kasihnya itulah yang mengijinkan kita mengalami pemulihan dari berbagai kelemahan dan kerusakan fisik dan mental kita. Bagi kita yang sungguh mengalaminya, kita tak akan pernah membiarkan Ia jauh dari kehidupan kita. Kita juga tak menghendaki orang lain menjauh dari kasih Tuhan karena sikap, perkataan dan perbuatan kita yang dipenuhi arogansi dan kekejaman, (karena itu semua adalah ciri dari mereka yang jauh dari kasih Tuhan). Hidup kita yang dipenuhi syukur karena besarnya kasih Tuhan itu, akan membuat kita semakin bersyukur bila kita melihat banyak orang lain bersyukur karena kebesaran dan cinta kasih Tuhan (baik karena kehadiran kita ataupun karena kehadiran orang lain, tak masalah, selama keluarga, sabat dan kenalan kita mengalami cinta kasih Tuhan.). Dengan ini semua, kita melihat, Cinta Tuhan telah tumbuh menjadi cinta kepada sesama.
Kita semua, juga saya, pasti ingin mengungkapkan syukur dan berterimakasih kepada mereka semua yang telah menjadi tangan Tuhan untuk “memeluk dan merangkul” kita pada segala kesempatan. Tuhan memakai saudara untuk melepaskan saya atau seseorang dari “kesesakan, dan badai hidup”. Mereka ini juga menunjukan diri dengan mengatakan “ah, kami cuma tukang Gojek…’ atau “ah tak seberapa….’ juga mereka yang tak mengatakan apapun, dan terus saja, tak berhenti menunjukkan sikap yang dipenuhi Cinta Tuhan. Betapa berharganya mereka di mata kita dan tentu bagi Tuhan. Doa saya adalah: mereka semua dipenuhi dengan kekuatan dan berkat Tuhan selalu, karena mereka terus saja menjadi saluran Cinta kasih Tuhan kepada sesamanya. .
Marilah kita penuhi hidup kita dengan cinta kasih Tuhan. Demikianlah kita bersyukur atas pengorbananNya di atas kayu salib bagi kita, yang dicintai Nya. (LiN30-03-2021)