LEPAS DARI KETAKUTAN
Views: 0
Bacaan: Lukas 12:4-7
Takut adalah rasa yang bisa dialami semua orang. Masalahnya adalah apakah ketakutan dapat teratasi dan mampu membuat kita melihat hal baik karenanya atau malah merugikan dan menghancurkan kita, apalagi situasi belakangan ini; pada masa Pandemi sekarang, banyak orang mengalami takut yang berlebihan; takut terinfeksi virus corona, takut masa depan, takut kematian, takut kehilangan, dll. Ketakutan-ketakutan ini, apakah “menambah sehasta saja pada jalan hidupmu?”.
Kata firman Tuhan hari ini: kita diminta untuk tak takut. Burung pipit saja selalu dipelihara Tuhan, apalagi kita yang di mata Tuhan lebih berharga dari burung pipit. Kita diajak lebih takut pada Tuhan, Sang pemilik kehidupan saat ini maupun saat yang akan datang; Yang.memiliki kuasa atas kehidupan masa ini dan masa yang akan datang. Dengan demikian kita akan menyerahkan dan bersandar hanya Kepada-Nya saja. Jadi kita hanya mau menyerahkan masa depan kita bukan pada ketakutan melainkan pada Tuhan sang empunya future.
Saya berikan masukan dr banyak sumber dan pengalaman, (yg mungkin dapat ditambah dengan pengalaman dan pengetahuan bapak ibu sekalian), beberapa hal yang dapat membantu kita menghadapi ketakutan adalah:
- Ketakutan seringkali tak berwujud, ia bisa tiba-tiba datang. Maka, jika kita ketakutan datang, kita perlu mendeskripsikannya, agar kita tahu betul ketakutan kepasa apakah yang ada di kepala kita. Dengan
mengetahuinya. Selanjutnya kita juga dapat menemukan apa yang mau kita lakukan untuk menghadapinya. - Dapat saja kita menghadapi ketakutan pada suatu yang tak ada. Untuk itu marilah kita lebih mensyukuri dan melihat apa yang ada di hadapan kita kini. Ini akan membuat kita menemukan betapa banyaknya kasih Tuhan dan kemudian menghindarkan diri dikuasai ketakutan.
- Jika kita terlalu memikirkan dan merasakan ketakutan, seringkali malah ia tak mau berhenti. Untuk itu maka kita perlu jeda dari pikiran ketakutan itu, lalu memerintahkan diri untuk mengisi dengan berbagai kesibukan. Pilihlah kesibukan yang membuatmu bahagia; berkebun, berdagang, menolong, dll yang mungkin membatu untuk tidak tenggelam pada pikiran negatif, malainkan lebih mengarahkan kita pada suatu yang berharga dan berguna, yang positif.
- Ketakutan berlebihan dapat menjadi tanda bahwa kita adalah sosok yang tinggi hati, yang mengharuskan segalanya berjalan sesuai keinginan kita, padahal yang terjadi dapat saja suatu yang diluar dari keinginan kita. Pada saat seperti ini kita diingatkan untuk menjadi rendah hati. Menerima segala yang ada sebagaimana adanya dan mensyukuri nya adalah bentuk kerendahan hati. Kerendahan hati itu menenangkan dan menguatkan. Kerendahan hati membuat kita tidak terlalu kejam pada diri sendiri bahkan kepada orang lain. Segala yang terjadi, dengan kerendahan hati diterima dan dpt dipahami. Dengan kerendahan hati, kiranya kita dibentuk menjadi orang yang lemah lembut kita memiliki hati yang tenang walau ditengah tantangan:
(Bdk Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.)
Ingatlah selalu, Tuhan mengasihi kita. Dia adalah sumber kekuatan dan pertolongan bagi kita. Dialah sang empunya kehidupan ini. Hanya kepadaNya kita bersandar dan berharap. Tetaplah tenang dan kuat bersama Tuhan. Ia memberi yang terbaik kepada kita. Amin
(LiN15092021)