BIRTHDAY DEPRESSION
Views: 0

Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Yesaya 46:4
Birthday Blues atau Birthday Depression merupakan keadaan di mana muncul rasa sedih, putus asa, depresi dan tidak bahagia menjelang ataupun saat hari ulang tahun.
Menurut studi, stres dan sedih ini muncul karena rasa takut untuk menjadi tua.
Kecemasan akan kehidupan di masa tua menimbulkan munculnya depresi, terutama saat orang merasa usianya akan bertambah, namun impian dan target hidupnya belum tercapai hingga kini.
Satu hal yang tidak bisa ditepis, usia kita pasti bertambah dan sisa umur kita semakin berkurang, serta tingkat produktivitas kita tentu menurun.
Di tengah bertambahnya usia, di antara pencapaian-pencapaian yang belum terwujud, ada satu kepastian bahwa tangan Tuhan menyertai hari-hari hidup kita.
Bahkan ketika kelemahan fisik menimpa, Tuhan akan tetap menggendong kita. Inilah pesan Tuhan sendiri di dalam firman-Nya (Yesaya 46:4).
Memang target dan pencapaian merupakan sesuatu yang penting, namun satu hal yang perlu disadari, bahwa kita adalah manusia yang terbatas dan jauh dari sempurna. Kita bukan “superhuman” yang bisa melakukan segala hal.
Kita bisa belajar dari Daud di dalam 1 Tawarikh 28. Daud memiliki impian yang sangat mendalam untuk membangun Bait Suci. Tetapi karena alasan tertentu, Tuhan tidak mengkehendaki Daud untuk melakukannya.
Daud tidak kecewa, sebaliknya ia persiapkan dengan begitu rupa, sehingga Salomo, anaknya, berhasil melakukan impiannya. Impian dan target tidaklah salah, dan memang sebagai orang percaya kita perlu memiliki impian.
Hanya saja, bila yang terbaik telah kita upayakan, pada akhirnya Tuhan yang Maha Tahu untuk menetapkan apakah impian kita itu bisa terlaksana atau tidak.
Berserahlah kepada Tuhan, hadapi hari-hari hidup kita ke depan dengan tetap percaya, berharap, dan melakukan yang terbaik.
Hadapilah hari-hari hidup kita dengan percaya dan berharap kepada Tuhan, serta melakukan yang terbaik dari diri kita.
“Hari-hari hidup bukan untuk dicemaskan karena kasih setia Tuhan selalu baru setiap pagi dan itu tak pernah habis, jalani saja!”