MAKNA PENYALAAN LILIN SEBELUM KEBAKTIAN
Views: 0
Sebelum kebaktian di GKI, selalu ada penatua yang menyalakan lilin. Tindakan liturgis ini dilakukan sebelum memulai perarakan liturgi gereja. Apakah penyalaan lilin tersebut ada maknanya?
Cahaya Dalam Liturgi
Cahaya di dalam liturgi ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu cahaya alami dan buatan. Cahaya alami ini dihasilkan dari cahaya (terang) matahari sedangkan yang buatan ini berasal dari obor, lampu dan lilin. Dalam khasanah liturgi, maka penggunaan cahaya ini lebih banyak menggunakan cahaya buatan.
Sumber cahaya buatan ini bersumber dari api. Pada umumnya api melambangkan sumber kehangatan, penerangan dan pembersihan. kehangatan, penerangan dan pembersihan terpancar melalui terang cahaya lilin, obor maupun lampu yang menyala.
Dalam tradisi religius, api dan cahayanya dipandang sebagai karunia Allah yang memberikan kehidupan dan pembersihan diri manusia. Dalam tradisi Kristiani, api dan cahayanya ini diberi makna baru menurut misteri Paskah Kristus. Oleh karena itu api dan cahayanya itu melambangkan Kristus sendiri yang telah menderita sengsara, mati dan bangkit.
Cahaya Dalam Tradisi Yahudi dan Romawi
Penggunaan cahaya di dalam liturgi tidak muncul begitu saja, melainkan diadaptasi dari penggunaan cahaya dalam tradisi ibadah Yahudi maupun tradisi cahaya dari budaya Romawi. Secara ringkas, Saunder mencatat sejarah penggunaan cahaya dalam tradisi Yahudi dan Romawi itu sebagai berikut:
- Di kalangan Yahudi, suatu lampu dinyalakan terus-menerus di Bait Suci dan rumah-rumah ibadat, bukan hanya untuk menjamin agar lilin-lilin atau lampu-lampu minyak lainnya dapat dinyalakan pada sore hari, melainkan juga untuk menunjukkan kehadiran Tuhan (bdk Kel 27:20-21 dan Im 24:2-4). Di kemudian hari, Talmud menetapkan suatu lampu menyala di Tabut, di mana Taurat dan tulisan-tulisan Kitab Suci lainnya disimpan, guna menunjukkan penghormatan kepada Sabda Allah.
- Budaya kafir Romawi juga mempergunakan lilin-lilin dalam praktek keagamaan mereka. Lilin-lilin menyala dipergunakan dalam perarakan keagamaan dan militer, guna menunjukkan kehadiran alah mereka, bantuan atau pertolongan dari para dewa-dewa. Dengan berkembangnya praktek penyembahan kaisar, lilin-lilin juga dinyalakan dekat gambar kaisar sebagai tanda penghormatan. Ingat bahwa di zaman Yesus, kaisar dianggap sebagai allah dan bahkan digelari Pontifex Maximus (Imam Besar) dan Dominus et Deus (Tuhan dan Allah).
- Umat Kristiani mengadaptasi penggunaan lilin-lilin menyala (atau bahkan lampu-lampu minyak di Kekaisaran Romawi Timur) untuk Misa / Eucharisti / Perjamuan Kudus, prosesi liturgis, ibadat sore, dan juga prosesi pemakaman.
Makna Teologis Bagi Umat Kristiani
Dalam perkembangannya kemudian, umat Kristiani, memberikan makna teologis terhadap penggunaan lilin, antara lain:
- Cahaya lilin melambangkan Kristus sebagai Cahaya dan Terang Dunia
- Cahaya lilin melambangkan Pengorbanan dan Kasih, lilin yang membiarkan dirinya terbakar habis merupakan simbol Pengorbanan dan cahaya yang dihasilkan menerangi seluruh sisi kegelapan merupakan Kasih Tuhan Yesus yang menerangi seluruh umatnya.
- Cahaya Lilin Paskah menjadi simbol ritus lucernarium (ritus cahaya malam Paskah) simbol Kristus Sang Cahaya Dunia Sumber Segala Terang
- Api yang menyala pada lilin melambangkan cahaya mengusir kegelapan, Kristus yang mengalahkan kematian
- Cahaya lilin pada Altar memberi makna tanda akan Kehadiran Yesus Kristus pada Perayaan tersebut.
Dalam perkembangannya kemudian, umat Kristiani, memberikan makna teologis terhadap penggunaan lilin, antara lain:
Cahaya Lilin melambangkan Kristus sebagai Cahaya dan Terang Dunia
Cahaya Lilin melambangkan Pengorbanan dan Kasih, lilin yang membiarkan dirinya terbakar habis merupakan simbol Pengorbanan dan cahaya yang dihasilkan menerangi seluruh sisi kegelapan merupakan Kasih Tuhan Yesus yang menerangi seluruh umatnya.
Cahaya Lilin Paskah menjadi simbol ritus lucernarium (ritus cahaya malam Paskah) simbol Kristus Sang Cahaya Dunia Sumber Segala Terang
Api yang menyala pada lilin melambangkan cahaya mengusir kegelapan, Kristus yang mengalahkan kematian
Cahaya lilin pada Altar memberi makna tanda akan Kehadiran Yesus Kristus pada Perayaan tersebut.