START PENTING; FINISH MENENTUKAN
Views: 0
Bacaan Alkitab: II Timotius 4: 6 – 8a
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, …
Kita mengenal garis start, khususnya dalam perlombaan kecepatan, perlombaan berawal di garis start sangat penting. Start yang salah atau kurang baik, mengakibatkan tidak maksimal perlombaannya. Tetapi bagaimanapun baiknya di garis start memasuki jalannya pertandingan, di garis finishlah yang menentukan.
Bacaan kita hari ini kesaksian, cuplikan hidup rasul Paulus, yang dinamakannya sebagai pertandingan iman. Tersebutlah pertama kali sosok Saulus yang begitu bergairah pada saat Stefanus dilempari batu dengan tuduhan penistaan kekudusan, keesaan Tuhan. Saat itu Saulus sangat setuju Stefanus dihukum nati, tetapi dia belum boleh mengeksekusi keputusan pelanggaran Taurat itu, karena usianya belum cukup, dia mendapat tugas menjaga jubah para eksekutor, mereka harus menanggalkan jubahnya, untuk menjaga kesucian diri mereka yang melempari Stefanus dengan batu sampai wafat. Saulus adalah seorang terpelajar dalam hal hukum Taurat Musa, dia masuk komunitas kaum Farisi, mereka mahasiswa dalam bimbingan para Rabi belajar hukum Taurat. Mereka berusaha melakukan syariat Taurat sebaik-baiknya dengan membayar persepuluhan, berdoa dalam waktu yang ditentukan setiap hari, berpuasa dua kali (hari) seminggu. Dapat kita artikan begitulah garis start pertumbuhan iman Saulus. Dia berjuang untuk memurnikan syariat Taurat, dia mendapat mandat menghambat jalan Tuhan, menangkap untuk dipenjarakan, bahkan membunuh pengikut-pengikut Kristus.
Pertandingan iman Saulus rupanya berada di arena yang keliru, dia disodok dan diganjal oleh kuasa cahaya Kristus yang telah bangkit, sampai terjatuh, buta. Dalam keadaan tak berdaya itu Tuhan menyapa dia: Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya aku?” Dia menjawab: “Siapakah Engkau Tuhan?” Kata Tuhan: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu…”(Kis 9:4-5) Dengan itu Kristus menempatkan Saulus di arena pertandingan yang benar, melalui pertobatannya. Tanda pertobatan dinyatakannya: apa yang dulu kubanggakan yang kuanggap untung, ternyata itu rugi dan sampah, dibanding dengan pengenalan akan Kristus (Fil 3:8). Babak baru pertandingan imannya yang disebutnya dalam suasana haus lapar, tersiksa, difitnah, didakwa dan dipenjara, terancam tenggelam di laut, digigit ular berbisa, dia menderita sakit yang tak sembuh, itulah yang dialaminya. Tetapi dengan itu dari Saulus berobah menjadi Paulus salah satu rasul Kristus. Tuhan menantikan akhir pertandingan iman kita, yang mungkin gagal atau terjadi “yang terdahulu menjadi terkemudian.” Saat ini kalau kita simak banyak pertobatan teman-teman yang pernah menempuh perjuangan iman dalam “arena yang keliru,” seperti merusak, membakar gedung gereja, membenci orang Kristen, tetapi akhirnya mereka menemukan arena yang benar melalui pertobatan dan ada komunitas mereka yang disebut “para murtadin,” tempat mereka bersaksi akan pertobatannya, dan para petobat ini bertambah terus. Semoga kita sampai di garis akhir dalam pertandingan iman ini dengan tetap dalam arena yang benar sesuai firman Tuhan untuk meraih mahkota kebenaran.
Mari kita aplikasikan tema renungan ini: START PENTING, FINISH MENENTUKAN dengan pokok berikut:
- Bisakah Anda menyebutkan kapan awal garis start perlombaan iman Anda secara dewasa dan bertanggung jawab? Mungkin Anda dari keluarga Kristen.
- Apakah pertandingan iman Anda mulus tanpa hambatan, atau Anda banyak melanggar aturan pertandingan?
- Bagaimana prinsip Anda agar tetap mampu bertanding dalam arena yang benar walau lawan cukup keras dan berat agar mencapai garis finish?
Mari berdoa:
Bapa kami yang di sorga, hidup kami sungguh pertandingan iman yang harus kami jalani dalam arena yang ditetapkan firman Tuhan. Lawan kami Iblis yang menggunakan kenikmatan daging, nafsu duniawi yang berakhir dalam kebinasaan. Tolong kami akan kami bertanding sebagai anak Tuhan, sebagai murid dan saksi Kristus, karuniakan hikmat pimpinan Roh Kudus. Garis finish yang menentukan, di depan kami dapat kami capai untuk menerima mahkota kebenaran. Tolong kami bertanding dalam suasana berat karena pendemi covid-19 yang penuh tantangan. Inilah doa kami dalam Kristus Tuhan. Amin.