“KAMU AKAN BAIK-BAIK SAJA”
Views: 0
Bacaan: Yesaya 43:9
Kepada siapakah kita datang dan minta pertolongan ketika masa sulit yang membuat kita tak berdaya datang, jika kita menggunakan tenaga dan pikiran sendiri, seolah semua sudah dilakukan? Saya membayangkan betapa banyaknya saudara, teman dan sahabat kita mengalami hal ini di masa Pandemi ini; apakah saudara mengalami terinfeksi virus Covid 19? atau apakah salah seorang kekasih kita yang mengalaminya?, atau apakah kita kehilangan kekasih kita yang berpulang, baik karena Covid atau karena penyakit lainnya? atau apakah kesusahan dan tantangan kita disebabkan oleh betapa repot dan sulitnya cukupi dan mencari penghasilan untuk kehidupan pada masa sekarang?. Semua situasi itu menuntut kita mengalami perasaan bahkan juga kenyataan yang membuat kita tak berdaya.
Di tengah situasi diri atau dan banyak orang yang melihat dan mengalami demikian tadi, maka Firman Tuhan dalam Yesaya 43:9 ini mengingatkan kepada kita bahwa Tuhanlah sumber kekuatan dalam hidup kita. Dialah yang membuat segala sesuatu yang telah dan pernah ada dalam dunia ini dan juga bahkan segala yang baru yang belum pernah kita lihat. Iman ini mengajak kita untuk selalu bergantung dan berharap kepada Tuhan saja ditengah berbagai keadaan yang tak menentu ini. Sering kita hanya melihat hutan belantara di hadapan kita. Kita tak tahu ada apakah di dalam hutan yang menakutkan itu. Juga mungkin kita bertanya dalam hati, apakah saya akan sampai pada tujuan saya, karena saya tak mengetahui jalan yang sedang saya jalani di ditengah hutan belantara ini. Demikianlah diri yang tidak berdaya mengakuinya ketika diri ini menghadapi tuntutan kehidupan di depan yang bagai hutan belantara itu. Akibat memikirkannya, Dapat saja kepala kita menjadi berat dan penat, atau bahkan tubuh ini merasakan detupan jantung yang lebih kuat dari biasanya, dan keringat dingin hadir dan membuat seolah tubuh ini “melayang”. Sampai di detik seperti itu, jangan pernah serahkan pikiran dan diri ini dikuasai pada apa yang kita lihat dan pikirkan, yang menghasilkan ketidak pastian. Jangan serahkan hidupmu pada kegalauan yang tak bisa kau kuasai. Jangan serahkan hidupmu dikuasai oleh kekuatiran dan ketakutan. Serahkanlah semuanya pada Tuhan. Hanya Tuhan yang sanggup menenangkanmu. Dialah sumber pertolongan kita.
Mari kita mengakui bahwa kita hanya manusia biasa yang tak dapat memahami semua yang terjadi dalam jagad raya ini. Mari kita mengakui, bahkan kita tak bisa memahami semuanya yang terjadi dalam kehidupan kita sendiri. Pikiran atau pengetahuan kita manusia sesungguhnya tidak cukup besar untuk mengetahui seluruh rahasia kehidupan ini. Jangan sombong dan gegabah sehingga kita malah dikuasai oleh kesedihan dan kekuatiran tentang masa depan. Tetapi juga jangan merasa begitu tak berharga untuk bisa hidup di masa kini. Kita bisa menghadapi dan menjalani semuanya dengan di masa kini. Mengapa kita memiliki kekuatan dan sanggup menjalani kehidupan kini? Karena kita bergantung dan bersandar pada Tuhan di saat ketakberdayaan kita. Dialah yang menopang dan menguatkan dan memulihkan segala sesuatu. Di tengah hutan belantara, Tuhanlah yang akan membuatkan jalan keluar dan sungai kehidupan bagi kita. Itulah sebabnya, kepadaNyalah kita bersandar.
Di tengah susah dan lara mu, Tuhan ada di sana. Datanglah padaNya; kamu boleh menangis dan mengeluarkan segala kuatir dan dukamu kepada Tuhan. Tidak apa-apa menangis dan dan mengungkapkan segala takut dan dukamu pada Tuhan, karena mata Tuhan tertuju pada mu, Tuhan pasti memberikan telingaNya padamu, memberikan tanganNya untuk memelukmu, Tuhan akan mengusap air matamu. Kamu akan baik-baik saja, Teruslah berjalan, walau lambat tak apa-apa. Teruslah berusaha, walau susah payah jangan menyerah, karena Tuhan ada bersamamu. (LiN23082021)