CACATMU MEMBAWA SEMPURNAMU
Views: 0
Bacaan: 2 Korintus 12:7-10
Belakangan saya merasa tidak percaya diri. Selain banyak sekali keriput yang muncul, tangan saya juga dipenuhi bercak merah. Entah apa yang terjadi dengan tubuh saya. Setelah dinyatakan terkena Hypotyroid, rasanya banyak sekali kelemahan tubuh yang kelihatan. Dokter sendiri tak banyak menjelaskan. Masalahnya adalah bagaimana saya memandang dan bersikap menghadapi “cacat” di tubuh ini.
Harus saya akui bahwa pada waktu lalu, saya jadi sering tak percaya diri dengan kelemahan tubuh saya. Saya memang jadi banyak searching untuk membaca penyebab dan akibat juga bagaimana menanggulani kelemahan saya. Jika sampai di situ, saya masih fine-fine saja, namun masalahnya adalah saya jadi sering kecewa, sedih dll mengingat kondisi tubuh saya. Seringkali pertanyaan muncul begitu saja: mengapa saya begini, mengapa saya begitu, apa salah saya dll. Lalu kecewa, sedih, kuatir dll. Pernahkan saudara, bapak ibu mengalaminya? Mungkin ada yang mengalami hal serupa meski tak sama tidak selalu soal masalah fisik diri sendiri, bisa juga soal anggota keluarga kita; Soal-soal kekuarangan-kekurangan yang ada di tengah keluarga kita atau juga soal berbagai peristiwa ada dalam keluarga yang membuat kita menjadi sedih dan kecewa. Pada saat seperti ini, seolah kita menemukan diri sebagai orang yang cacat, berkekuarangan, tak sempurna.
Bapak-Ibu, saudaraku dan anak-anak, dalam situasi pencarian di atas lalu Tuhan menenuntun saya dan saya menemukan: Dalam kisah Alkitab kita menjumpai Paulus. Bagi kita orang Percaya, Paulus adalah sosok hamba Tuhan yang setia. Paulus menjadi teladan dalam kehidupan orang Beriman. Namun tahukah saudara bahwa Paulus, demikian sempurna itu malah adalah seorang yang mengakui diri sebagai orang yang “cacat”. Ia mengatakan bahwa ada “duri” dalam dagingnya.Para penafsir menyatakan bahwa pernyataan Paulus bahwa dalam dirinya terdapat duri dalam daging menggambarkan bahwa Paulus mungkin memiliki gangguan seperti: godaan terus menerus yang lahir dari dalam dirinya atau masalah mata, migrain atau epilepsi atau bisa juga gagap bicara. Apapun itu, Paulus menyadari bahwa ada kelemahan dalam tubuhnya yang dapat menghantarnya pada ketidak berdayaan karena dikuasai kekecewaan, kesedihan dan kekuatiran.
Dalam kelemahan/”cacat” nya Paulus malah diperkenan Tuhan untuk melihat dan menyalurkan kebesaran Allah. Saya jadi teringat kata Sudjiwo Tedjo bahwa orang sakti itu adalah orang cacat. Lalu ia menyebutkan Sang Punakawan untuk menunjukkannya. Petruk yang cacatnya adalah kuruuus, tinggi dan berhidung panjang, adalah seorang yang mampu melihat segala sisi kehidupan ini menjadi gurauan yang bermakna: mengingatkan.
Lalu ada Semar, yang bermata sipit. Ia seorang yang rendah hati, jujur dan mengasihi sesama. Juga ada Gareng yang juling dan pincang, namun ia adalah seorang yang memahami realitas hidup tidak selalu dari yang kelihatan dan berhati-hati dalam kehidupan.
Yang terakhir Bagong, yang gemuk pendek yang menunjukkan sifat Sederhana, sabar dan tidak cepat silau pada kehidupan dunia.
Jadi penggambaran Punakawan ini juga mengingatkan kepada kita bahwa jika kita memiliki “cacat” maka dengan kedekatan kita kepada Allah, cacat itu malah membentuk dan menghantar kita menjadi sosok yang Tuhan kehendaki agar kita membawanya bagi kebaikan dan terang bagi sekitar; cacat kita disempurnakan Tuhan menjadi pengaruh positif bagi dunia.
Jadi bapak Ibu-saudaraku, marilah menyadari kelemahan kita, bukan untuk membuat kita lemah dan tak berdaya, melainkan untuk kita bawa ke hadapan kaki Tuhan. Ia akan mengubahkan semua kelemahanmu menjadi kekuatan bagi mu dan banyak orang. Tuhan akan mengubahmu menjadi sosok yang menemukan karakter indah dan istimewa dalam dirimu dan engkau lalu dapat menjadi terang bagi dunia ini; agar dunia dijauhkan dari egoisme, perusakan kejahatan, melainkan dunia yang didiami oleh mereka yang suka membawa kasih, sukacita, penghargaan, pembangunan dan perubahan dll, yang berguna bagi tatanan kehidupan manusia yang lebih baik. Cacatmu membawa mu menemukan keistimewaan, kebaikan, dan keajaibanmu. Tuhan bersamamu selalu 🙏 (LiN08092021)