K.T.P TRANSPARAN
Views: 0
Bahan: II Korintus 3:3
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu dalam hati manusia.
Hari-hari belakangan ini identitas seseorang yang tercantum dalam KTP merupakan data pribadi yang harus dijaga kerahasiaannya. Sampai-sampai ada himbauan agar sertifikat vaksin covid-19, tidak sembarangan dicetak, karena di sertifikat itu tertera no KTP ybs. Hal ini penting karena ada keluhan, data pribadinya ada di tangan orang yang tidak pernah berhubungan apa-apa dengan dia, dan data pribadinya disalahgunakan orang lain.
Dari firman Tuhan renungan kita bertemakan KTP TRANSPARAN, KTP yang dapat diakses semua orang. Bagaikan pakaian seragam militer, seragam untuk kantor atau perusahaan tertentu. Dari pakaiannya kita sudah tahu sebagian besar identitas pribadinya. Bagaimana KTP transparan, bukankah KTP itu harus dirahasiakan? Pengalaman kami pada awal tahun 1990, mobil untuk pelayanan kami diganti baru, Toyota Super. Anak-anak saya masih SD berkata: “Kita beli mobil baru!?” Saya bilang, bukan, mobil ini dikasih Pak Daud (Pdt Daud Palilu), anak-anak kami memang akrab dengan beliau. Kami berdoa syukur untuk mobil itu, dan saya katakan: mobil itu untuk tugas gereja. Saya menambahkan lagi tulisan di kaca belakang mobil itu: GKI Kwitang Jakarta, tulisan itu cukup besar. Pada saat-saat itu kami 4 orang pendeta GKI Kwitang (Pdt. Daud Palilu, Pdt. M J Takain, saya dan Pdt. Hendra Gosana) masing-masing dilengkapi dengan mobil untuk pelayanan. Oleh bendahara MJ, pemakaian mobil itu cukup dikontrol. Bon bensin, biaya tol, dan parkir pada tanggal cuti tidak dibayar oleh bendahara, karena dia cuti dan mendapat uang cuti yang cukup.
Pada satu malam, pulang rapat majelis dari gereja Kwitang, di prapatan terminal Grogol, ramai karena setelah jam 21.00, becak boleh masuk cari penumpang di jalan itu. Tiba di prapatan itu saya menabrak becak, dan sangat jelas yang salah ialah tukang becak, dia nyerobot. Orang mengerumuni saya terdengar orang berteriak, “pegang, pegang dan ada yang menggedor mobil,” sudah ada beberapa orang berdiri di depan mobil, tetapi tukang becak yang saya tabrak itu justru buru-buru pergi, dan tidak terlihat lagi. Saya jalan pelan, akhirnya tidak terjadi apa-apa, sampai di rumah, Taman Ratu. Malam itu saya tertegun; besok bagaimana saya akan lewat jalan itu, karena jalan itu jalan utama bagi saya, sedangkan mobil saya gampang dilihat dan dikenal ada tulisan GKI Kwitang Jakarta (bagaikan KTP). Dari pada saya lewat dengan hati yang ragu, was-was, maka dengan senang hati saya melepas tulisan itu. Saya berpikir dalam hati identitas KTP GKI Kwitang cukup berat dipikul.
Rasul Paulus justru menyadarkan kita agar identitas kita sebagai murid, saksi Kristus harus transparan, jangan sekali-kali kita tutupi. Ada orang memakai identitas itu seperti memakai kaos bertuliskan ciri atau tanda sebagai orang Kristen, memakai kalung tanda salib, dst. Gedung gereja memancangkan tanda salib di anjungannya. Panggilan Paulus yang mengatakan: “…kamu adalah surat Kristus…” bukan dengan tanda lahiriah,” tetapi melalui cara hidup kita, dari hati yang terdalam, keluar, baik kata dan perbuatan yang menyatakan sebagai orang Kristen, sebagai anak dan murid Kristus. Ketika kita belanja di pasar tradisional, atau pada saat kita makan di restoran besar, terlihatlah bahwa kita murid Kristus. Ada yang menawar harga bawang merah agar dikurangi dua ribu lagi, sedangkan ketika dia makan di restoran, makanan banyak sisa dan uang kembalian yang masih belasan ribu direlakan sebagai tips untuk pelayan.
Mari kita perdalam renungan ini dengan pokok berikut:
- Pernahkah Anda merasa dirugikan karena identitas beragama Kristen.
- Pernahkah Anda merasa bangga karena memiliki identitas Kristen.
- Bagaimana cara anda untuk menyatakan Anda sebagai murid Yesus di tengah masyarakat umum.
Mari berdoa:
Bapa kami yang di sorga, Tuhan menghendaki agar kami nyata berbeda dengan orang yang belum terima Kristus. Kami memakaikan identitas sebagai murid, anak Tuhan dan saksi Kristus di mana pun kami berada. Kami mohon Tuhan memampukan kami memakai baju iman agar orang tahu kami murid Kristus. Tidak jarang kami sebagai murid Kristus mengalami dibenci oleh dunia, tetapi Kristus tetap mengasihi kami. Roh Kudus pembela kami, sehingga kami tetap bersukacita di dalam Tuhan. Dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. [AS11102021]