AKU DAN SEISI RUMAHKU AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN
Views: 0
Bacaan: Yosua 25:14-17
Ditengah berbagai tarikan dunia ini yang menggiurkan manusia, orang Kristen diingatkan untuk jangan lengah. Jangan lengah artinya adalah, bagaimana keluarga Kristen tetap selalu mengutamakan suasana kehadiran Allah di dalam keluarganya setiap waktu, itu menjadi penting. Dengan mengutamakan kehadiran Allah, tiap keluarga Kristen berjuang untuk mewariskan kasih dan keselamatan dalam Tuhan Yesus kepada seluruh anggota keluarganya. Ini adalah sebuah keinginan mendalam dari setiap anggota keluarga, khususnya orang tua kepada anak-anaknya. Setiap anggota keluarga (orang-tua) yang telah mengalami betapa dalam dan cinta Tuhan bagi mereka secara pribadi maupun sebagai pasangan; ketika dalam masa sulit, Tuhan telah memberi kekuatan dan jalan ke luar, dan ketika masa senang, Tuhan telah menyempurnakannya dan melipat gandakannya dengan berbagai ungkapan syukur yang dinaikkan dan disebarkan. Setiap orang-tua demikian tentu menghendaki agar pengalaman indah nan berharga itu juga dimiliki oleh anak-anak mereka atau anggota keluarga yang lain. Itulah sebabnya, setiap orang-tua merasakan panggilan menggairahkan yang hadir dalam dirinya, yang menghendaki agar anak-anak dan setiap anggota keluarga pun memiliki kasih Tuhan Yesus dalam kehidupan mereka.
Inilah yang dialami oleh Yosua dalam bacaan kita di atas. Yosua menyadari bahwa di sekitar nya terdapat banyak pilihan untuk mereka menyembah kepada ilah-ilah nenek moyang. Pada satu titik, Yosuapun menyadari bahwa ia tak dapat memaksakan umat untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah. Namun Yosua lalu memutuskan bahwa, ia bersama keluarga nya memilih untuk beribadah kepada TUHAN. Pilihannya Ini tentu mengandung konsekuensi yakni, sebagai kepala keluarga, Yosua akan menjadi sosok yang mau dengan sabar, rendah hati dan berkesinambungan memperkenalkan kehadiran Tuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari! Ketika ia duduk, berjalan atau berbaring, bahkan juga kehadiran Tuhan akan ada tanda pada segala sudut rumah bahwa kehadiran Tuhan ada dimanapun mereka berada (bdk dg Ulangan 6:4-9). Yosua memiliki panggilan pertama kepada orang-orang terdekatnya yakni keluarganya agar keluarganya pun menjadi pengikut Tuhan yang setia. Konsekuensi ini tentu memiliki kondisi penyerta yang mestinya Yosua sediakan untuk keluarganya, agar mereka mau mengikut Tuhan dengan setia. Salah satunya adalah suasana bahagia, agar mengikut Tuhan, bukan karena semata alasan agar banyak materi, jabatan dan pasangan (saya nggak tegel bilang wanita, karena jaman sekarang, yang menjadi penggoda bukan hanya wanita). Jika ini terjadi maka anggota keluarga akan menjadi sangat lemah dalam mengikut Tuhan. Keluarga Kristen jaman sekarang pun terpanggil untuk mencontoh Yosua. Mirip dengan jaman Yosua, keluarga Kristen jaman sekarang berhadapan dengan banyak pilihan di sekitarnya.
Jika keluarga kita lemah, materi, tahta dan pasangan iman dan kepercayaan keluarga kepada Tuhan bisa melorot. Itulah sebabnya keluarga Kristen hendaknya memiliki keteguhan iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Semua hal di atas tadi bukanlah tujuan utamanya. Lagi pula, jika semuanya itu dapat diperoleh, maka semua itu akan dipakai untuk kebesaran dan kemuliaan Tuhan saja.
Dalam mewariskan iman dan kepercayaan, setiap orang-tua Kristen bagai sedang memainkan sebuah piano. Bagaimana memainkan nada untuk menghasilkan lagu indah yang menumbuhkan Iman, panggilan hidup dan kebahagiaan dalam Kristus, menjadi terus menerus, sehingga menjadi alunan lagu nan indah. Inilah yang menjadi panggilan tiap anggota keluarga kepada anggota keluarga yang lainnya. Tentu ini terutama berlaku bagi orang-tua, namun tak mustahil dan sangat mungkin, juga diperankan oleh para anak dalam sebuah keluarga.
Jadi bapak-ibu, saudara-saudara ku dan para anak, Harapannya adalah setiap keluarga Kristen mau bertumbuh dalam iman dan pengharapan kepada Kristus, dan dapat menemukan panggilan hidupnya yang unik di tengah-tengah dunia ini, dengan penuh kekuatan dan kebahagiaan, yang diwariskan dari para orang-tua kepada anak-anaknya atau dan sebaliknya. Kita percaya, bagi setiap kita, anggota keluarga yang berjuang, Tuhan memberi hikmat, dan kekuatan dalam kebahagiaan Nya.Amin. (LiN18102021)