MARANATHA!
Views: 0
MARANATHA!
Pdt. Agus Mulyono
Bapak Ibu dan Saudara sekalian yang setia mengikuti renungan harian GKI Kwitang, Syalom Alekhem.
Apakah Anda memperhatikan liturgi atau tata ibadah GKI Kwitang setiap hari Minggu? Biasanya di dalam liturgi Minggu, setelah pembacaan Injil, jemaat merespons dengan nyanyian “Haleluya”, demikian juga setelah menerima pengutusan dan berkat. Namun mengapa pada masa minggu-minggu Adven jemaat merespons dengan menyanyi: “Maranatha?” Apa maknanya?
Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita merenungkan sebuah tema “Maranatha”. Firman Tuhan yang mendasari renungan kita terambil dari kitab Wahyu 22:7 Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat ini! Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang melakukannya.
Kata “Maranatha” berasal dari bahasa Aram, yang berarti: “Tuhan kami, datanglah!” Atau “Ya Tuhan, datanglah segera!”
Dalam kitab Wahyu pasal 22 ini Tuhan Yesus mengatakan sampai tiga kali: “Aku datang segera” (ayat 7, 12, 20). Pertama, “Sesungguhnya Aku datang segera” Dilanjutkan dengan ucapan bahagia: Berbahagialah orang yang menuruti firman Tuhan yang disampaikan dalam kitab ini. Kedua, “Sesungguhnya Aku datang segera.” Dan Tuhan Yesus menyatakan: “Dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” Ketiga, Tuhan Yesus menegaskan: “Ya, Aku datang dengan segera!” Kemudian penulis kitab Wahyu ini merespons sebagai suatu pengakuan: Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Kata “Maranatha” ini dipakai oleh rasul Paulus untuk memperingatkan orang-orang yang tidak mau percaya, dalam 1 Kor. 16:22 dikatakan: “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranatha!”
Kepada jemaat Filipi Paulus juga menegaskan harapan akan kedatangan Tuhan Yesus dengan mengatakan: “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” (Flp. 4: 5). Atau juga di surat Yakobus 5:8 dikatakan: “Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!”
Dari uraian tersebut, apa yang dapat kita pelajari? Ternyata “Maranatha” adalah ungkapan doa, harapan dan pengakuan orang-orang percaya: “Ya Tuhan, datanglah segera.”
Maka dalam liturgi Minggu biasanya jemaat merepons: Haleluya, yang artinya Puji Tuhan! Di Minggu-minggu Adven jemaat merespons: Maranatha!
Seperti pujian yang dinyanyikan oleh Staf Karyawan GKI Kwitang lagu pujian “Haleluya” yang diciptakanan Godlief Soumokil dinyanyikan dengan “Maranatha”, untuk mengajak umat menanti kedatangan Tuhan dengan tetap memuji dan mengagungkan nama Tuhan selamanya.
Saudara-saudara, mungkin di antara Saudara saat ini ada yang sedang mengalami berbagai persoalan dan pergumulan hidup yang berat, tetaplah bersabar dan meneguhkan hatimu karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
Meskipun kita tidak tahu kapan Tuhan datang, namun bersediakah Saudara menanti kedatangan Tuhan dengan tetap mengagungkan nama Tuhan melalui kehidupan sehari-hari? Tunjukkanlah kebaikan hatimu, karena Tuhan sudah dekat!Lakukanlah saja! Itu sudah cukup! Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat ini. Amin.
Mari kita berdoa:
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu ya Tuhan. Karuniakanlah kepada kami kemantapan hati untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk tetap mengagungkan nama Tuhan sampai Tuhan datang. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Maranatha! Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga!
(AM 2122021)