CUKUPKANLAH DENGAN GAJIMU
Views: 0
Bacaan: Lukas 3: 10-14
Salam sejahtera, semoga kita makin mampu melakukan kebaikan, kehendak Tuhan, menjelang kedatangan Tuhan Yesus. Melakukan kebaikan, kehendak Tuhan dengan tidak merampas, tidak memeras, dan merasa cukup dengan gaji yang diperoleh, seperti ungkapan dalam Lukas 3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”
Mempersiapkan orang menanti kedatangan Yesus, dengan cara mengingatkan orang, agar orang tidak merasa kurang dengan gaji atau pendapatan yang diperoleh. Orang yang merasa diri kurang, akan mencari terus kekurangan tersebut, bahkan dengan cara yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, seperti merampas, memeras, menagih lebih banyak dari yang ditentukan. Makin dekat kedatangan Tuhan Yesus, makin dekat akhir zaman, mestinya makin berkurang korupsi, makin berkurang pemerasan, perampasan, dan kelebihan tagih. Orang yang masih melakukan apa yang jahat menurut Tuhan, akan dipisahkan dari orang yang bertobat.
Apakah makin berkurang korupsi, berkurang pemerasan, perampasan, kelebihan tagih di Indonesia pada masa kini? Apakah perilaku anti korupsi makin meningkat? Masih saja kasus korupsi besar terjadi di Indonesia, dan kasus korupsi di daerah, dan desa-desa beberapa kali juga terjadi. Perilaku anti korupsi juga meningkat, dan semangat pemberantasan korupsi terus ditingkatkan. Aparat penegak hukum terus memaksimalkan upaya penegakan hukum bagi koruptor. Dan dalam masyarakat terus ditingkatkan penanaman nilai-nilai anti korupsi dan menjadikan budaya anti korupsi makin berkembang.
Sikap anti korupsi dimulai dari sikap menyesali dosa, dari dosa memeras, merampas, menagih lebih dari yang ditentukan, kemudian menerima pengampunan dari Tuhan Yesus, dan diperbaharui Roh Kudus untuk mengikut kehendak Tuhan. Dosa memeras, seperti praktik membuat sertifikat dalam urusan dagang, tanah, kependudukan, dalam peraturannya tidak dibayar, tapi ada saja oknum berusaha memperlambat pengeluaran sertifikat, atau izin agar masyarakat atau orang yang membutuhkan, memberikan uang. Setelah diberi uang barulah sertifikat atau izin dikeluarkan.
Kita berharap budaya anti korupsi makin disadari oleh semua orang yang bekerja di tengah masyarakat. Bangsa Indonesia yang religius, tidak hanya tampak suci dalam ibadah lahiriah, tapi suci dalam ibadah yang sejati, yaitu ibadah dengan mempersembahkan hidup, yang sudah mengalami pembaharuan budi. Apakah dengan hukuman mati orang akan takut korupsi dan bertobat? Apakah dengan memiskinkan koruptor orang akan takut korupsi dan bertobat? Ternyata ada yang berpendapat hukuman mati tidak efektif untuk membuat efek jerat, malah ada yang berpendapat dengan memiskinkan koruptor akan memberi efek jera. Mengapa orang memeras, merampas, menagih lebih dari ketentuan? karena orang takut miskin sehingga berusaha dengan cara apapun agar tidak miskin. Orang takut memulai hidup dari nol, karena malu dilihat teman-teman. Orang takut pensiun karena harta makin sedikit, malu dilihat orang lain.
Melalui Lukas 3:10-14 dijelaskan bahwa hidup secukupnya dari gaji membuat orang merasa tidak kekurangan dan selalu bersyukur atas gaji atau pendapatan yang diperoleh, tidak merasa malu dengan gaji atau pendapatan yang ada. Tidak malu kalau pensiun, ketika pendapat berkurang.
Orang yang merasa cukup dengan gaji atau pendapatan yang ada, adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, lebih memikirkan keadilan, kebaikan bagi sesama, masyarakat dari pada kepentingan dirinya. Orang ini mengabdikan dirinya untuk Tuhan dan sesama, untuk menolong sesama yang sangat butuh pertolongan. Kebahagiaan bagi orang yang merasa cukup, adalah ketika dia mempunyai 2 helai baju, yang satu diberikan kepada orang yang sangat membutuhkan. Ketika dia mempunyai makanan, sebagian diberikan kepada orang yang sangat membutuhkan.
Orang yang merasa cukup adalah orang yang berbahagia dengan anugerah Tuhan yang menebus dosa dan hidupnya diperbaharui, sehingga makin mengasihi Tuhan dan makin mengasihi sesama. Orang yang diampuni dosanya, maka dia bukan lagi keturunan ular beludak, bukan orang yang terikat pada iblis atau dosa. Orang bisa merasa cukup, bukan karena kekuatan diri, tapi karena anugerah Tuhan. Roh Kudus akan membaharui hati yang dinyatakan dengan perbuatan baik sehari-hari, seperti memperjuangkan keadilan demi mengasihi sesama, memberi, meringankan beban orang lain bukan memeras, merampas, menagih lebih dari ketentuan.
Orang yang mengasihi Tuhan dan melayani Tuhan bukan berarti tidak boleh bekerja sebagai pegawai negeri, sebagai pemungut pajak dan bea cukai, usaha bisnis. Yang tidak boleh itu adalah melakukan dosa-dosa berkaitan dengan jabatan atau usaha bisnis, sehingga ingin cepat kaya dengan cara yang menyimpang. Orang yang mengasihi Allah dan melayani Allah dapat dilakukan melalui usaha bisnis yang ulet, tekun, adil, tanpa tipu, tidak memeras, tidak merampas, tidak merugikan hak-hak orang lain. Bahkan usaha bisnis, dipakai untuk melayani Tuhan dengan melayani sesama, menolong sebanyak mungkin orang yang membutuhkan pertolongan. Tindakan seperti ini merupakan buah pertobatan. Kalau pekerjaan atau usaha bisnis dipakai untuk mengasihi diri sendiri, melayani diri sendiri, untuk kebanggaan diri sendiri, orang ini tidak menghasilkan buah pertobatan, maka akan ditebang Tuhan dan dibuang ke dalam api neraka pada saat Yesus datang kembali.
Orang yang menjadi hamba uang tidak akan pernah merasa cukup, terus kurang, tidak mau bersyukur pada Tuhan (Ibrani 13:5). Kita terus berdoa agar mampu hidup secukupnya seperti diajarkan dalam doa Bapa Kami, sehingga kita terus berbahagia. Marilah kita bersyukur atas segala rahmat Tuhan, atas kecukupan kasih Tuhan, kita bersyukur atas pekerjaan, dan kasih sayang dari saudara dan teman seperti ungkapan dalam NKB 133 : 1. Syukur padaMu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu; Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh. Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban; Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman. Amin.
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami untuk hidup secukupnya sesuai gaji atau pendapatan kami. Mampukan kami untuk bersyukur atas kasih Tuhan, atas pekerjaan dan kasih sayang dari saudara dan teman, sehingga kami terus berbahagia dalam hidup ini. Mampukan kami menghasilkan buah pertobatan melalui pelayanan kami kepada orang yang sangat membutuhkan pertolongan kami. Dalam Yesus kami berdoa. Amin.