DIA MENJADI DAMAI SEJAHTERA
Views: 0
Bacaan: Mikha 5: 1-5
Salam sejahtera, semoga dalam menanti kedatangan Yesus kita makin mempercayai bahwa Yesus menjadi damai sejahtera bagi hidup dunia ini, dengan melawan, mengalahkan musuh yang berlaku tidak adil, tidak benar, tidak baik, seperti diungkapkan dalam Mikha 5:4 dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.
Ketika pemimpin negara, kerajaan, daerah, bertindak tidak adil, memeras, merampas, korupsi, menindas, melakukan diskriminasi, intoleran maka bawahannya, aparat keamanan, aparat hukum, aparat pemerintahan juga bertindak tidak adil, memeras, merampas, menagih lebih dari seharusnya, menerima suap, melakukan kekerasan, menindas, melakukan diskriminasi, intoleran. Kondisi negara, kerajaan, daerah seperti ini tidak akan damai sejahtera, terutama bagi rakyat kecil, kelompok yang lemah, akan merasa tertekan, tertindas, sangat menderita.
Kondisi seperti ini juga terjadi pada masa nabi Mikha melayani, sekitar tahun 722 sebelum Kristus, pada masa raja Yotam, Ahas, Hizkia. Mikha melayani dengan mempedulikan dan memperhatikan penderitaan berat dan kejam terhadap orang miskin. Tanah mereka dirampas oleh penguasa dan tuan tanah, sekarang mafia tanah. Mikha berbicara untuk melawan ketidakadilan sosial, menentang pemimpin yang korup, nabi-nabi palsu, imam-imam fasik, pedagang-pedagang yang tidak jujur dan hakim-hakim terima suap. Ia menentang penindasan terhadap petani dan penduduk desa, keserakahan, kekikiran, kebejatan dan penyembahan berhala. Pemimpin agama masa Mikha, membiarkan keadaan dan ikut mengambil untung, mendiamkan pelaku korupsi demi kenikmatan dan keserakahan. Mereka beribadah tapi tidak disertai tindakan memperjuangkan keadilan, damai, kebenaran.
Mikha menjelaskan tentang hukuman Tuhan atas dosa-dosa Yerusalem dan Yehuda. Jika hukuman telah dijalani, maka sisa-sisa Israel akan pulang, maka berdirilah Kerajaan damai. Sisa Israel adalah orang yang bertobat, dan setia pada Tuhan, walau mengalami penderitaan di pembuangan Babilonia. Umat yang sisa akan melakukan ibadah yang sejati yaitu disertai dengan kelakuan yang adil, damai sejahtera, yang benar, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati, dihadapan Tuhan.
Dalam konteks masa pelayanan Mikha, ada nubuat tentang kelahiran Yesus di dunia. Nubuat itu mengatakan bahwa mesias lahir di kota yang kecil, tidak diperhitungkan, Betlehem. Yesus adalah mesias, yang menjadi raja dalam Kerajaan Allah, yang memerintah seluruh bangsa di dunia. Pemerintah Yesus sudah ada sejak dunia di ciptakan, dalam arti Kuasa dan Firman Allah sudah memerintah sejak penciptaan. Tapi manusia memberontak pada Allah, maka Allah menghukum manusia, mengusir dari Firdaus, mendapat hukuman kekal. Namun Allah sangat mengasihi manusia, Ia menyelamatkan manusia dari dosa dan dari hukuman kekal, melalui Yesus yang disalib. Setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, maka Yesus menjadi Raja damai atas segala bangsa.
Yesus sebagai Raja damai, dalam Kerajaan Allah, tujuanNya memerintah adalah untuk menegakkan keadilan, kebenaran damai sejahtera, kebaikan dan kasih. Pemerintahan Yesus mau menghancurkan semua tindakan pemerasan, perampasan, korupsi, suap, nafsu serakah, kekerasan, penipuan, pelecehan seksual. Yesus membela hak-hak orang kecil, orang rendah dari penguasa atau orang yang jahat, berhati licik. Yesus melawan orang yang menyalahgunakan kekuasaan, kekayaan untuk keuntungan diri sendiri dan merugikan orang lain, terutama orang miskin, orang kecil, orang rendah. Yesus memimpin sebagai Gembala yang baik, memberi makan dari roti kehidupan, melindungi umat dari tipu daya iblis, menjamin keselamatan kekal untuk seluruh bangsa.
Yesus menjadi raja pendamai dan memberi kesejahteraan pada umat. Ketika umat diserang musuh, Yesus menjaga umat dari serangan musuh, melalui persekutuan umat dengan Tuhan dan persekutuan dengan sesama. Dalam kuasa Allah yang megah, musuh dikalahkan pada akhir zaman seperti mencukur negeri dengan pedang. Asyur lambang kerajaan musuh yang jahat.
Raja Daud pernah membawa keadilan, kedamaian, kebenaran dan kasih dalam hidup bangsa Israel. Yesus lebih sempurna dalam membawa keadilan, kedamaian, kebenaran dan kasih dalam hidup umat dan memberi perintah untuk beribadah sejati. Cara Yesus membawa keadilan, damai sejahtera yaitu dengan menjadi seorang gembala, seperti Daud juga menjadi seorang gembala sebelum dipanggil Allah menjadi raja. Yesus mengembalakan dengan kekuatan dari Allah dan dalam kemegahan Tuhan.
Kekuatan dan kemegahan Allah yang bekerja dalam Yesus tidak ditentukan oleh besar kecilnya kota. Dari kota kecil Betlehem, bisa lahir seorang Mesias. Siapapun kita apakah berasal dari suku kecil, anak paling kecil, anak tidak penting, bisa dipakai Tuhan untuk menggunakan kekuatan dan kemegahan Allah dalam melawan musuh, melawan ketidakadilan, melawan korupsi, penindasan dan kejahatan. Orang yang rendah, dianggap tidak penting oleh manusia, bisa dipakai Allah untuk menegakkan damai sejahtera, seperti pengalaman Daud yang badan kecil, anak paling kecil dipakai Tuhan untuk mengalahkan Goliat dan pasukan Filistin. Daud yang rendah hati, setia pada Tuhan, bergantung pada Allah, terbiasa mengembalakan domba dengan bertanggungjawab, maka Allah memakai Daud untuk melawan kejahatan, penindasan, dan menegakkan keadilan dan damai sejahtera.
Yesus menjadi damai sejahtera dalam arti meninggi yang rendah, yang kecil dan menurunkan yang berkuasa bertahta. Umat Tuhan yang sudah disucikan, bertobat, dari ibadah menyembah materi, kekayaan, harta dunia menjadi beribadah sejati menyembah dan melayani kehendak Allah, melakukan keadilan, menolong, melakukan kebenaran Tuhan, melakukan kedamaian, kasih, maka Tuhan akan memberi hidup kekal dan berkat. Anggota jemaat terus menggunakan kekuatan dan kemegahan Tuhan untuk berjuang menegakkan keadilan, kedamaian, berjuang melawan diskriminatif, melawan sikap intoleran melalui media sosial, media apa saja, melalui lembaga masyarakat yang memperjuangkan nilai-nilai KeTuhanan, Kemanunisiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial. Yesus lahir bukan untuk membuat damai dalam perayaan atau ibadah, tapi damai sejahtera dengan tindakan memperjuangkan keadilan, kebenaran, kebaikan kejujuran, kasih, menolong, anti korupsi, anti diskriminatif, anti intoleran. Mari kita sambut dan terima dalam hati Raja damai dengan bersorak seperti ungkapan dalam KJ 91:1 Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem! Mari sambut Rajamu. Raja Damai t’rimalah! Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem! amin
Berdoa:
Ya Tuhan, dalam menanti kedatangan Yesus buatlah kami makin mempercayai bahwa Yesus menjadi damai sejahtera bagi hidup dunia ini, dengan mengalahkan musuh yang berlaku tidak adil, tidak benar, tidak baik. Ketika masih ada pemimpin organisasi, pejabat penguasa, pengusaha anggota masyarakat bertindak tidak adil, memeras, merampas, korupsi, menindas, melakukan diskriminasi, intoleran. Kiranya kekuatan dan kemegahan Allah, dalam hidup kami, memampukan kami untuk berjuang mengalahkan semua ketidakadilan, pemerasan, perampasan, korupsi, diskriminasi, intoleran, sehingga hidup bersama makin damai sejahtera. Dalam Yesus kami berdoa. Amin.