KEBANGKITAN DALAM PENANTIAN
Views: 0
Bacaan: Lukas7: 11-17
Sebagai Kristen, kita bersyukur bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang maha Kuasa. Ia sanggup membangkitkan orang mati, maka kita pun percaya bahwa kita kelak akan dibangkitkan untuk tinggal bersama dalam surgaNya kelak. Namun dalam kisah ini, kita mestinya tak hanya menangkap tentang kebangkitan kelak, tetapi juga soal kebangkitan kini. Berapa banyak orang orang di sekitar kita yang mengalami kematian padahal masih bernafas? Orang-orang ini adalah orang-orang yang mengalami patah semangat dan hilangnya motivasi yang merembet kemudian kehilangan kekuatan berpikirnya untuk bangkit dan maju kembali; merangkak, berjalan dan berlari.
Jika hal di atas terjadi maka ini adalah tanda kita memasuki kematian mental. Apakah saudara dan saya sungguh akan menyerah dari segala tantangan yang membuat saudara jatuh? Apakah sungguh saudara dan saya akan menyerah pada kekecewaan, kemarahan, keputus-asaan dan kegagalan? Merasa bahwa kita tak lagi sanggup menghadapi segala kesusahan hidup. Dalam keadaan ini kita dapat merasa: tak berharga dan tak dihargai, kuatir dan ketakutan, marah dan amat kecewa. Situasi ini lalu dapat kita membuat menyerahkan diri kepada kematian. Mengalami mental kematian. Baiklah, kita memang harus mengakui, bahwa pada titik tertentu kita seringkali merasa tidak lagi punya kekuatan dan daya untuk melawan, untuk menerjang.
Kini ketahuilah bahwa kita memiliki Tuhan yang sangat mengasihi kita. Ia mudah berbelas kasihan pada orang-orang yang mau berjuang untuk datang kepadaNya. Dan Tuhan sanggup membangkitkanmu dan memulihkan mu. Datanglah pada Nya, mintalah kekuatanNya, memohonlah hikmat dan pengertian Nya. Semua ini dapat kau ungkapkan dalam doa-doamu kepadaNya.
Tidak mengapa kita mengalami kegagalan, kekalahan, kekecewaan, kesedihan, kemarahan, keputus-asaan. Bukan anda saja yang dapat mengalaminya, semua orang juga bisa kok mengalami nya. Namun ketika semua itu terjadi Jangan berhenti datang pada Nya. Datanglah terus pada Tuhan. Tuhan adalah sumber kekuatan kita, Tuhan adalah sumber pertolongan kita.
Dalam kehidupan ini, kita dapat mengalami berkali-kali “kubur” kita sendiri. Jangan terkecoh dengan hanya melihat betapa suksesnya seseorang dalam kehidupan ini. Mereka yang sukses pun sesungguhnya adalah orang-orang yang berkali bangkit dari “kuburnya” masing-masing. Kitapun demikian, kita tak menyerahkan diri pada “kubur” kita sendiri, karena yang menguasai kita adalah kebangkitan dari Tuhan kita. Karena seberat apapun kesusahan hidup ini, kita akan dibangkitkan untuk mendapatkan kekuatan untuk berjuang, mendapatkan hikmat untuk melihat apa yang akan kita kerjakan, dan akan mengalami secercah sukacita untuk membakar semangat kita.
Demikianlah hari ini, ditengah masa menantikan kedatangannNya, kita juga diingatkan pada apa yang Tuhan telah buat dalam kehidupan kita. Semua ini diingatkan agar penantian kita sejalan dengan kekuatan kebangkitan yang Ia telah berikan bagi kita, baik saat ini maupun saat nanti.
Terpujilah Tuhan yang penuh belas kasihNya pada kita. Bersyukurlah kita yang menerima Rahmat Illahi yang besar dariNya. Bergeraklah kita untuk mengabarkan kebaikanNya. Tuhan Yesus mengasihi kita (LiN21-12-2021)