IA MENINGGIKAN TANDUK
Views: 0
Bacaan: Mazmur 148
Salam sejahtera, semoga kita makin ditinggikan Tuhan, ketika kita merendahkan hati dihadapan Tuhan, seperti ungkapan dalam Mazmur 148:14 Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!
Orang yang rendah hati adalah orang yang dikasihi Tuhan dan orang yang dekat dengan Tuhan. Orang yang rendah hati semakin tulus memuji Tuhan, sangat bergantung pada keputusan Tuhan yang perkasa. Orang memuji Tuhan, karena Tuhan itu sangat hebat dibanding dirinya dan kekuatan dunia. Firman Tuhan dipercaya sangat hebat, sangat berkuasa, kekal, tidak berubah.
Orang yang memuji Tuhan karena orang tersebut sangat mengagungkan, menghormati, mengasihi Tuhan sebagai pencipta, pemelihara alam semesta dan manusia. Pengakuan iman rasuli : Aku percaya Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Pengakuan ini dalam rangka memuji, mengagungkan, mempercayai Allah yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi. Hati orang yang memuji, mengagungkan Tuhan berarti hatinya diarahkan sepenuhnya pada Tuhan, hati tidak diarahkan pada materi, kekayaan, kedudukan, kekuasaan atau pada kehebatan diri sendiri. Orang yang memuji Tuhan berarti menyambut Tuhan dengan hati gembira seperti gembala yang menyambut kelahiran Yesus, setelah bertemu dengan bayi Yesus, mereka pulang dengan hati bersukacita.
Memuji, mengagungkan Tuhan bukan dengan mulut, tapi dari hati dan tindakan yang bergantung pada perintah atau kehendak Tuhan. Ia bergantung pada Tuhan, terpesona pada perbuatan ajaib Tuhan. Pujian lahir dari kesadaran dan iman bahwa segala sesuatu baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan adalah ciptaan Tuhan. Mengenal alam ciptaan Tuhan, tidak otomatis membuat orang memuliakan Tuhan. Hanya dalam iman orang dapat memuliakan Tuhan, ketika melihat ciptaan Tuhan.
Pribadi, keluarga, gereja, bangsa yang memuji, mengagungkan Tuhan, maka Tuhan akan meninggikan tanduk mereka. Tanduk adalah gambaran kekuatan, seperti seekor lembu liar yang kepalanya mendongak sebagai tanda yakin kepada kekuatan dirinya. Tuhan meninggikan tanduk Hana berarti kekuatan Hana berasal dari Tuhan ketika menghadapi penderitaan, penghinaan atas dirinya yang mandul. Hana sangat bergantung pada kekuatan Tuhan, yang dinyatakan dalam doa (1 Samuel 2:1 Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.). Hana bersukacita di dalam keselamatan dari Tuhan, karena segala sesuatu yang diizinkan Tuhan menimpa hidupnya seperti mandul, dihina orang lain, tapi pergumulan tersebut dibawa Hana kepada Allah di dalam doa, dengan keyakinan penuh bahwa masalah apapun yang menimpa, hal itu tidak ada yang dapat memisahkannya dari kasih Tuhan. Hana tidak menuduh Tuhan, tidak adil, sebaliknya Hana percaya, Tuhan akan mendatangkan kebaikan dari segala sesuatu yang terjadi atas hidup. Tanduk Hana ditinggikan Tuhan, sehingga ia semakin yakin akan kekuatan Tuhan dalam hidupnya ketika menghadapi pergumulan hidup. Tuhan merendahkan orang yang meninggikan diri, yang suka menghina Hana. Tuhan meninggikan Hana yang mandul, dengan kelahiran Samuel. Tuhan menjanjikan bahwa barangsiapa merendahkan hati, maka ia akan ditinggikan. Kerendahan hati merupakan perhiasan yang sangat berharga di mata Allah. Orang-orang yang rendah hati memiliki kehormatan dihadapan Allah.
Orang yang merendahkan hati dalam kesedihan yang mendalam akibat dosa-dosa mereka, dan menyesali dosanya dan ditunjukkan dalam sikap rendah hati terhadap sesama maka ia akan ditinggikan Tuhan, untuk mewarisi takhta kemuliaan dari.
Pengalaman gembala yang rendah, miskin, dijumpai oleh Allah yang Maha Tinggi pada saat Yesus lahir, adalah contoh orang yang ditinggikan tanduknya oleh Tuhan, sehingga setelah berjumpa dengan Tuhan, gembala itu makin bersemangat melakukan kehendak atau perintah Tuhan makin bersukacita menjalani pekerjaan sehari-hari sebagai gembala.
Pengalaman Yusuf yang dihina, direndahkan, dianiaya oleh saudara-saudaranya, menjadi budak Potifar, difitnah oleh istri Potifar kemudian dipenjara, tapi Tuhan meninggikan tanduk Yusuf, sehingga ia bersemangat dan kualitas kerjanya sangat baik, sangat bertanggung jawab, dipercaya oleh Potifar, dipercaya oleh kepala penjara dan kemudian dipercaya oleh Firaun.
Pengalaman Daud yang dianggap rendah oleh saudara-saudaranya karena anak paling kecil, berbadan kecil, pekerjaan rendah sebagai gembala domba, ia sangat mengasihi dombanya, namun Tuhan meninggikan tanduk Daud sehingga ia dimampukan Tuhan untuk melawan Goliat dan pasukan Filistin, dan dipercaya oleh Tuhan menjadi raja Israel menggantikan Saul yang tegap dan berbadan besar, tapi tinggi hati dan akhirnya direndahkan Tuhan. Pengalaman Yesus yang dianggap rendah oleh pemimpin Yahudi dan masyarakat Yahudi, dihina, disiksa, disalibkan dan mati, tapi Allah meninggikan Yesus dalam kebangkitanNya dan kenaikan Yesus ke surga. Orang yang rendah hati dengan penuh gairah memuji Tuhan dan mengutamakan kehendak Tuhan, siap melayani Tuhan, bukan melayani kehendak sendiri.
Orang tinggi hati, mengutamakan kehendak sendiri, pikiran sendiri, tidak mampu memahami Tuhan menurut kehendak Tuhan. Orang yang tinggi hati kalau ada penyakit, kedukaan, kegagalan, putus kerja, maka ia akan merendahkan Tuhan dengan mengatakan Tuhan tidak adil, Tuhan jahat, Tuhan tidak peduli, Tuhan tidak berguna. Orang yang tinggi hati tidak mengasihi Tuhan, tidak dekat lagi dengan Tuhan dan tidak mendapat kekuatan dari Tuhan. Orang ini mengandalkan kekuatan dirinya sendiri, kekuatan duniawi, dan akhirnya ia akan direndahkan Tuhan.
Nebukadnezar, pada puncak kesombongannya, dijadikan sama seperti seekor binatang. Herodes menjadi makanan pesta bagi cacing-cacing. Bila orang-orang yang meninggikan diri tidak menunjukkan kerendahan hati di dunia ini, akan tiba saatnya mereka akan dibangkitkan untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.
Marilah kita merendahkan hati, maka Tuhan akan meninggikan. Tuhan menyingkirkan orang yang tinggi hati seperti ungkapan PKJ 60 : 3 Tuhan ‘kan meninggikan yang suka merendah; olehNya disingkirkan yang angkuh bermegah. Yang tulus hatinya niscaya dilayakkan Menyambut kedatangan Sang Raja Mulia. Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami merendahkan hati kami, dengan memuji keperkasaan Tuhan yang telah mencipta alam semesta dan manusia. Mampukan kami bergantung pada kuasa Tuhan, kehendak Tuhan, seperti Hana bergantung pada Tuhan dan mendapat kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi pergumulan hidup, menghadapi orang yang menghina. Dalam kerendahan hati, kiranya Tuhan akan meninggikan tanduk hidup kami. Dalam Yesus kami berdoa. Amin.