ENGKAU MENAMBAHKAN KEKUATAN
Views: 0
Mazmur 138
Salam sejahtera, semoga kita makin ditambahkan Tuhan kekuatan dalam jiwa kita, ketika melayani Tuhan, melayani kehendak Tuhan, melayani sesama, seperti diungkapkan dalam Mazmur 138:3 Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
Kita mendapatkan kekuatan dari Tuhan apabila kita berseru kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab seru doa kita melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara Tuhan memberi kekuatan dalam jiwa kita. Mengapa perlu kekuatan jiwa dari Tuhan? Karena jiwa kita mudah goyah, mudah ragu, tidak berpegang pada janji Tuhan, tidak mengandalkan Tuhan, ketika melayani Tuhan dan sesama. Jiwa kita bisa menjadi takut, kecut, oleh karena itu kita butuh keberanian yang diberikan Tuhan. Kita butuh Tuhan agar mengelorakan jiwa kita ketika menghadapi tantangan, musuh-musuh yang menghambat pelayanan kita.
Orang yang mendapat kekuatan dari Tuhan selain karena berseru atau berdoa, juga karena bersyukur pada Tuhan dengan segenap hati, bermazmur memuji Tuhan dengan menyembah Tuhan, meninggikan Tuhan bukan meninggikan diri sendiri seperti yang dilakukan orang sombong. Orang yang bersyukur adalah orang yang mengagungkan kasih karunia Tuhan dan kesetiaan janji Tuhan yang melebihi dari segala yang ada di dunia ini.
Melalui perikop Mazmur 138 kita diutus untuk melayani kehendak Tuhan yaitu mengajak semua raja, pemimpin dunia, pemimpin masyarakat, pemimpin organisasi, pemimpin keluarga di muka bumi untuk mendengar janji Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, menghargai dan memuji jalan-jalan serta memuliakan Tuhan. Kita juga diutus untuk menjelaskan kepada orang yang hina bahwa Tuhan yang maha tinggi memperhatikan orang yang hina, lemah, miskin, teraniaya.
Tuhan tidak memperhatikan orang yang sombong yaitu orang yang mengandalkan diri sendiri, mengandalkan kekuatan manusia bukan mengandalkan Tuhan, seperti raja Ahas dari kerajaan Yehuda, tidak mau mengandalkan Tuhan, tapi mengandalkan raja Asyur. Akibat mengandalkan raja Asyur, maka mereka dijajah, masuk ke dalam pembuangan Babilonia, mereka mengalami penderitaan yang sangat berat sebagai budak.
Namun kita harus menyadari bahwa orang yang melayani Tuhan, bisa menghadapi tantangan, penderitaan, mengalami kesesakan, seperti yang dialami oleh Elia pada masa raja Ahab dan istrinya Izebel. Elia hendak dibunuh Ahab dan Izebel, karena sudah memberi nasehat pada Ahab, yang sombong, tidak mengandalkan Tuhan, tapi mengandalkan Izebel istrinya dan berhala. Yesaya mengalami kesesakan ketika memberi nasehat kepada raja Ahas, yang mengandalkan raja Asyur. Raja Ahas tidak mendengar Yesaya. Paulus juga mengalami kesesakan, penderitaan di benci orang Yahudi, di penjara dengan tuduhan yang tidak sesuai dengan keadilan dan kebenaran.
Dalam keadaan tersesak, kesusahan ketika melayani Tuhan, maka kita berseru pada Tuhan, maka Tuhan akan mempertahankan perjuangan hidup kita, membuat kita tidak mudah putus asa. Tuhan akan bertindak terhadap musuh-musuh yang menghancurkan hidup dan pelayanan kita, Tuhan akan menyelamatkan kita. Semua pergumulan, perkara, dalam pekerjaan pelayanan kita yang sesuai rencana Tuhan maka Tuhan akan selesaikan dengan kuasa Tuhan. Tuhan tidak akan pernah berhenti, tidak pernah lelah untuk menyelamatkan, menolong umatNya.
Orang yang mau melayani Tuhan adalah orang yang mengalami kasih karunia Tuhan, yang besar, yang telah rela mengorbankan Yesus untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Orang yang merasakan kasih karunia Tuhan, akan hidup bersyukur pada Tuhan. Paulus sangat menekankan agar hidup bersyukur, karena dengan bersyukurlah orang tergerak hatinya untuk melayani Tuhan, melayani sesama untuk mengajak mereka mendengar janji Tuhan, memuliakan Tuhan. Bahkan Paulus terus berdoa penuh semangat agar makin mengerti tentang kasih karunia Allah tersebut.
Dengan membaca Mazmur 138 kiranya kita tergerak melayani Tuhan dengan mengajak pemimpin di sekitar kita untuk mendengar janji Tuhan yang menyelamatkan manusia, serta mengajak pemimpin di sekitar kita untuk bersyukur pada Tuhan, kemudian mendatangi orang yang hina, rendah untuk memberitahukan bahwa Tuhan memperhatikan orang yang hina dan rendah. Kalau Tuhan memperhatikan orang yang hina, maka kita juga melayani orang yang hina dan rendah.
Melayani Tuhan berarti fokus pelayanan kita adalah orang yang rendah hati, yang mau menerima kasih Tuhan. Orang yang sombong seperti jemaat di Nazaret, yang menolak Yesus, maka kita harus pergi ke tempat tersebut, kemudian mencari orang yang mau menerima Firman Tuhan. Paulus awalnya orang yang sombong, tapi setelah mengalami kebutaan, kemudian dipulihkan, akhirnya Paulus membuang kesombongannya dan merendahkan diri dihadapan Tuhan dengan mengatakan bahwa dia mau melayani Tuhan hanya karena kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan dia dari dosa kesombongannya.
Orang yang mau melayani Tuhan dan sesama adalah orang yang rendah hati, mau mengakui bahwa diri tidak pantas dihadapan Tuhan, seperti kata Paulus bahwa dia adalah yang paling hina, tidak layak disebut rasul karena telah menganiaya umat Tuhan. Tapi karena kasih karunia Allah yang menyertai Paulus maka dia sangat bersyukur dan sangat bekerja keras untuk melayani Tuhan, memberitakan tentang janji keselamatan, penebusan dosa, kepada semua orang, memberitakan bahwa Tuhan peduli pada orang yang hina dan rendah. Demikian juga Petrus merendahkan diri dihadapan Yesus, bahwa dirinya seorang berdosa, tidak pantas melayani Tuhan, tapi Tuhan Yesus mengutus Petrus dan murid-murid lain, agar menjala manusia, memberitakan kabar keselamatan, pertobatan kepada semua orang. Yesaya juga orang yang merendahkan diri, mengakui dirinya orang berdosa atau orang yang najis, tapi Tuhan mengampuni dosanya dan menghapus kesalahannya, sehingga Yesaya dibenarkan, dilayakkan dan siap diutus menjelaskan kepada pemimpin Israel agar mengandalkan Tuhan, mempercayai janji Tuhan yang menyelamatkan. Kita yang merendahkan diri, akan diampuni dan dilayakkan Tuhan untuk melayani Tuhan ditambahkan kekuatan untuk melayaniNya.
Marilah kita melayani Tuhan dengan rasa bersyukur atas kekuatan yang ditambahkan Tuhan pada saat kita berduka, berkesah, kita bersyukur atas pengharapan, janji Tuhan yang setia selama-lamanya seperti ungkapan dalam NKB 133:3 Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra, syukur atas perhimpunan yang membri sejahtera. Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah. Syukur atas pengharapan kini dan selamanya. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan kami berseru pada Tuhan, dalam kesesakan hidup kami, tambahkanlah kekuatan pada jiwa kami, agar kami tidak putus asa, tidak kecewa, dalam pelayanan kami di dalam keluarga, ketika menghadapi anggota keluarga, dalam pelayanan kami di tempat kerja kami, pelayanan kami di masyarakat dan juga di gereja. Mampukan kami bersyukur atas kasih karunia Tuhan sehingga kami makin bergelora melayani Tuhan dan sesama kami. Mampukan kami merendahkan diri dihadapan Tuhan, dan Tuhan yang melayakkan kami untuk melayani Tuhan dan sesama kami, dalam Yesus kami berdoa. Amin.