MENGANDALKAN TUHAN
Views: 0
Yeremia 17: 1-11
Salam sejahtera semoga kita makin mengandalkan Allah, menaruh harapan pada Allah, dalam menghadapi kehidupan sehari-hari, di kantor, di masyarakat, di dalam keluarga dan di gereja, sehingga hidup kita berbahagia dan diberkati Tuhan seperti ungkapan dalam Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Raja Yehuda dan umat yang tidak mengandalkan Allah, akibatnya mereka tidak mendapat berkat dan kebahagian dari Tuhan. Raja Manasye tidak mengandalkan Allah malah mengandalkan Raja Asyur, akhirnya Yehuda menjadi jajahan Asyur, dan mereka diharuskan menyembah berhala, mengikuti ibadah persundalan, mengkorbankan anak, mempraktekan ritus kafir, tapi sekaligus menyembah Allah.
Raja Yosia, mengajak orang Yehuda mengandalkan Tuhan dan menghancur penyembahan berhala, tapi raja Yoyakim kembali tidak mengandalkan Allah. Raja Zedekia juga tidak mengandalkan Allah. Ketika Zedekia dan Mesir melawan Babel mereka kalah, kemudian Yerusalem dihancurkan, keadaan mereka sangat menyedihkan. Zedekia dicungkil matanya dan dibelenggu dibawa ke Babel. Orang Yehuda masuk pembuangan Babel, mereka tidak mendapat kebahagian dari Tuhan, karena mereka tidak mengandalkan Tuhan.
Ada perbedaan orang mengandalkan berhala dan mengandalkan Tuhan. Orang yang mengandalkan Tuhan harus setia dengan janji yang Tuhan buat dan mengikuti perintah atau kehendak Tuhan sesuai janji tersebut. Tuhan tidak bisa dipengaruhi manusia dengan perbuatan baik atau amal, dengan korban yang dipersembahkan. Orang yang mengandalkan berhala, dapat mempengaruhi berhala dengan persembahan korban, dengan ibadah persundalan mengadakan hubungan seksual. Orang yang menyembah berhala tidak dituntut perilaku yang kudus, maka berkembang korupsi, ketidakadilan, pemerasan di Yehuda.
Yeremia meyakini bahwa Tuhan sudah memperlihatkan kasih setia kepada Yehuda sepanjang sejarahnya. Tuhan setia pada perjanjian, tapi Yehuda tidak setia, tidak mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan menjatuhkan hukuman bagi Yehuda. Yeremia masih berharap agar Yehuda bertobat, berbalik setia pada Tuhan dan terhindar dari hukuman Tuhan. Yeremia terus mengajak Yehuda untuk meninggalkan ibadah pada berhala. Tapi raja Yoyakim menolak nasehat dari Yeremia, dia membakar gulungan kitab yang berisi nubuatan Yeremia. Ia bersama pemimpin politik dan pemimpin agama mengolok-olok Yeremia. Yehuda akhirnya mengalami penderitaan yang hebat dibuang dan diperbudak oleh Babel, serta Yerusalem dihancurkan.
Orang yang mengandalkan Tuhan maka akan mendapat berkat dan kebahagian dari Tuhan, dijamin masa depannya oleh Tuhan. Orang yang tidak mengandalkan Tuhan akan mendapat kutuk (lawan dari berkat), celaka, tidak mendapat kebahagiaan dari Tuhan dan hal ini sudah dibuktikan oleh raja dan orang Yehuda. Tuhan itu adil dalam keputusan, orang yang setia pada janji Tuhan akan mendapat berkat, yang tidak setia akan mendapat kutuk atau celaka. Setiap kesalahan pasti dicatat oleh Tuhan, tidak ada yang terlewatkan. Tuhan Maha Tahu, Ia tahu persis kesalahan dan dosa yang diperbuat manusia, berapapun jumlah manusia.
Orang yang tidak mengandalkan Tuhan, lebih mengandalkan kekuatan sendiri, pikiran sendiri, rencana sendiri, mengandalkan manusia, mengandalkan harta, ilmu pengetahuan, kesenangan dunia. Hati mereka menjauh dan meninggalkan Tuhan, tidak mengasihi Tuhan, tidak rindu pada Tuhan. Orang yang menjauh dari Tuhan hidupnya seperti semak, atau padang gurun yang gersang, tidak mengalami berkat dan kebahagian dari Tuhan.
Orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang menyukai firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam, melakukan kehendak Tuhan, kemudian memberitakan Firman Allah dan perbuatan ajaib Tuhan kepada orang di sekitarnya, maka ia mendapat berkat dan kebahagian dari Tuhan. Orang yang mengandalkan Tuhan akan bertumbuh imannya seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang selalu menghasilkan buah roh, dalam hidup sehari-hari. Hidupnya tidak akan layu, walau badai, masalah menimpanya, akan tetap menghasilkan perilaku sesuai buah roh. Apapun pelayanan yang dilakukannya, selama untuk Tuhan dan sesama, baik pelayanan di keluarga, di kantor, di gereja, akan dibuat Tuhan berhasil dan berbahagia. Orang yang tidak mengandalkan Tuhan tidak bertumbuh imannya, akan mudah layu, tidak ada kebaikan dan kebenaran yang dilakukan.
Orang yang mengandalkan Tuhan akan rindu, dan mencintai firman Tuhan, tidak disuruh-suruh untuk merenungkan firman Tuhan, dari hati sendiri tergerak, rindu secara pribadi dan bersama-sama merenungan firman Tuhan seperti orang pacaran kalau rindu, cinta tidak disuruh-suruh, ia datang sendiri mau mendengar cerita dari orang yang dikasihi, dan ia bercerita kepada orang yang dikasihinya. Mengandalkan Tuhan berarti memberi waktu khusus bersekutu dengan Tuhan seperti Yesus memberi waktu khusus saat teduh, bersekutu dengan Allah untuk berdoa, memujiNya, mendengar kehendak Allah Bapa, dan merenungkannya, sebelum melakukan tugas pelayanannya, agar Yesus mendapat kekuatan dan berbahagia menjalankan tugas.
Orang yang mengandalkan Tuhan butuh saat teduh pribadi dan bersama-sama agar dibimbing Tuhan sehingga tidak salah jalan, tidak celaka, tidak kena kutuk. Kalau mengandalkan Tuhan maka jalan kita benar kita diberi kebahagiaan dari Allah, keluarga kita akan menghasilkan buah yang manis, bermanfaat bagi orang. Suami istri selain saat teduh pribadi perlu juga saat teduh bersama karena perlu sehati sepikir dalam memahami kehendak Allah, dan bersama melakukannya serta memberitakannya. Sebelum kita memutuskan suatu tugas di kantor, di sekolah, di masyarakat, di gereja kita lebih dulu berdoa, memuji Allah, mendengar kehendak Tuhan, setelah itu, kita melakukan kehendak Allah, menceritakan perbuatan Allah yang ajaib dan melayani Tuhan serta sesama.
Orang yang mengandalkan Tuhan, ketika terjadi badai dalam hidupnya maka ia akan lari pada Tuhan, dan Tuhan akan menolong, memandu perjalanan hidup agar sampai pada keteteduhan dan kebahagiaan hidup. Dalam kelemahan hidup, hati kita akan dibuat Tuhan menjadi kuat dan tenang. Tuhanlah selalu menjadi sumber pengharapan kita. Kristus adalah andalan kita, Ia akan memulihkan hati yang sendu, yang buta, yang sakit dan lemah. Tuhan memberi anugerah, walau hidup kita cemar. Mari kita menghayati KJ 30a :3 Kristus, Kau andalanku, Sumber hidup yang esa. Kaupulihkan yang sendu, buta, sakit dan lemah. Dikau suci dan benar, aku ini bercela; Walau hidupku cemar, Kau penuh anugerah. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami mengandalkan Allah, menaruh harapan pada Allah, ketika dalam menghadapi pergumulan dan tantangan kehidupan sehari-hari, di kantor, di masyarakat, di dalam keluarga dan di gereja, agar kami berbahagia dan diberkati Tuhan. Buatlah kami semakin rindu dan mencintai Firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam, rajin melakukan saat teduh pribadi dan bersama-sama agar iman kami bertumbuh dan terus berbuah. Kristus menjadi andalan dalam hidup kami yang berduka, sakit, lemah, Tuhan yang memulihkan, memandu kami agar mengalami keteduhan dan kebahagian. Dalam Yesus kami berdoa.