TEBARKAN BIJI SESAWIMU
Views: 0
Bacaan: Markus 4:30-32
Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”
Salam kasih dan damai dalam Tuhan Yesus Kristus.
Bapak ibu, saudara dan para anak: Mendengar Soviet menyerang Ukraina, apakah .saudaraku merasakan sedikit kekuatiran?. Apalagi setelah mendengar penjelasan dalam berita yang menyertainya. Lalu pikiran kita melayang “apa yang akan terjadi dengan dunia ini?”.
Berita-berita di sekitar seperti ini, tantangan kehidupan, seringkali menciutkan hati dan mengesahkan pikiran bahwa kita tak berdaya. Akibat dari kekuatiran dan keresahan yang berlebihhan, seringkali menyedot Energi kita lalu tiba-tiba tinggal sedikit saja tersisa.
Saudaraku, bapak ibu dan para anak, jika itu semua kita sadari, bahwa yang tersisa dari kekuatan diri ini hanya sedikit atau kita merasa kecil dihadapan “raksasa” yang bisa “menggilas” kita, atau seperti menghadapi “monster” menakutkan yang membuat kita tak berdaya, maka ingatlah apa yang disampaikan oleh Firman Tuhan tadi; Walau kekuatan kita tinggal sebesar biji sesawi yang demikian keciiiil, namun jika kita tebarkan, dalam kuasa Allah, dapat menjadi pohon yang besar: tempat para burung dapat hinggap dan bersarang.
Tidak ada yang dianggap kecil di mata Tuhan. Oleh karena tetaplah melihat dan menghargai kekutanmu tersebut, karena tidak mustahil bahwa kekuatan kecilmu itu, jika ditebarkan akan menghasilkan keajaiban dan hal yang besar dan mengubahkan.
Salah satu kekuatan kita, karena telah diberikan oleh Kristus kepada kita adalah KASIH. Ingatlah selalu akan kasih Allah dalam Kristus yang telah Ia berikan pada kita. Hayatilah bahwa kasih Kristus tetap ada di dalam kita. Kasih Kristus tak dapat kita biarkan pergi begitu saja karena kekuatiran akibat segala peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Jangan menyerah pada kekuatiran, pegang dan lihatlah terus kasih Tuhan. Biarkan kasih Tuhan itu menguasai dan membimbing hati dan kehidupanmu.
Kini, setiap kali kita menghayati atas kasih Allah itu, yang masih membuat kita bernafas, melangkah, merasakan tiupan angin di kulit, mengecap dan merasakan makananmu, bukankah itu membuat kita dipenuhi sukacita dan syukur? Atau juga ketika pikiran, tangan, kaki dan segala kemampuan mu masih bisa mengerjakan banyak tugasmu tidakkah itu membuat kita dapat mensyukuri semua itu? Sungguh layak bersyukur kepadaNya.
Dengan dilingkupi segala syukur karena kasih Tuhan, kini marilah kita juga melihat ke dalam diri , apakah bentuk kasih Tuhan yang bisa kita pancarkan, agar orang lain yang membutuhkannya dapat merasakan hangat dan kekuatan kasih Tuhan yang mengalir melalui diri kita. Hal ini tentu juga akan berpengaruh pada kekuatan dirimu sendiri. Ingat tak perlu memandang bahwa kasih yang kita miliki itu terlalu kecil atau sedikit.
Utamanya adalah “tebarkan” di tempat Tuhan menunjukkannya; Di tempat Tuhan menghargai segala bentuk kasih yang kau tebarkan itu, lalu biarkan tangan kuasa Tuhan yang menumbuhkan nya. Tuhan menumbuhkan dari suatu, yang manusia pandang kecil dan tak berharga, menjadi suatu yang dapat berguna bagi ciptaan Tuhan yang lainnya. Tuhan menghargai segala bentuk kasih yang kita tebarkan.
Ingatlah biji sesawi yang ditebarkan itu, di tangan Tuhan akan berubah menjadi pohon di mana para burung dapat mendapatkan kehidupan. Demikianlah juga perbuatan kasih sekecil apapun, dapat diubah Tuhan menjadi suatu yang berharga dan berguna karena kuasa Tuhan. Jadi jangan mau lagi dikuasai kekuatiran, melainkan biarkan diri dikuasai kasih Tuhan dan tebarkanlah. (LiN28-02-2022)
