TERPANGGIL DAN TERPILIH
Views: 0
Bahan: Matius 9: 9 – 10
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian Ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan Bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Sekelumit pengalaman saya, yaitu seorang teman mengatakan bahwa saya bisa menjadi kader partai politik, di mana dia duduk di sebuah partai yang posisinya saat itu cukup baik, dekat dengan ketua partai. Usulan itu dikemukakannya setelah kami berbincang-bincang tentang Pancasila, sedikit mengulas pemuda-pemuda dalam pergerakan Nasional yang kemudian Kongres Pemuda dengan ikrar Sumpah Pemuda. Dia mengatakan, nanti saya bisa ikut pengkaderan partai, sehingga mendapat tanda anggota kader partai. Atas usulan teman ini tentu saja saya menjawab, saya telah terpanggil dan dipilih oleh Tuhan, sebagai pendeta di jemaat GKI Kwitang. Sebagai pendeta saya teringat perumpamaan Tuhan Yesus yang akhirnya Dia berkata: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Dari ayat ini saya memahami semua orang yang lahir ke dunia ini ikut dipanggil untuk diselamatkan, di manapun di bagian bumi ini. Untuk itu kita bersyukur, adalah kasih karunia besar kita dipanggil dan terpanggil terima Tuhan Yesus Juruselamat. Dalam banyak kesaksian, kita dengar bagaimana akhirnya mereka bertobat meninggalkan agama lamanya dan terima Yesus Juruselamat.
Dalam perjalanan Tuhan Yesus di daerah Kapernaum, seorang sebagai pemungut cukai yang berurusan dengan masyarakat memungut pajak, para nelayan dan petani, membuat karier ini seperti tidak disenangi masyarakat. Dia bukan pejabat tinggi, tetapi secara ekonomi karier ini membuat dia hidup berkecukupan. Walaupun demikian tentu Matius memiliki pendidikan, keterampilan tentang perpajakan untuk menjalankan tugasnya. Pemanggilan Matius oleh Yesus terkesan sangat sederhana, tidak ada diskusi atau pertanyaan seperti pemanggilan Natanel (Yoh 1:45-49) yang didahului dengan pertanyaan. Panggilan yang berkharisma ini direspon oleh Matius dengan spontan. Bisa kita duga bahwa Matius telah mendengar tentang pengajaran, khotbah, mujizat yang telah disampaikan Yesus, terutama dan yang sangat menarik bahwa Yesus itu mendapat sebutan “sahabat orang berdosa,” yang penuh kasih, lemah lembut dan yang Illahi. Matius, Zakheus bersama semua para pemungut cukai di masyarakat tergolong dengan sebutan “orang berdosa.” Sebaliknya orang saleh yaitu imam, kaum Farisi, ahli Taurat.
Suatu perjumpaan yang mengejutkan bagi Matius, bukan saja melihat dari jauh, tetapi tatap muka dengan panggilan yang ditujukan kepadanya: “Ikutlah Aku.” Bukan urusan bisnis, bukan urusan politik, tetapi dipanggil menjadi kader pelayanan keselamatan, bergabung dengan murid yang lain yang sudah dipanggil. Karier yang menghasilkan banyak uang, dan harta yang telah dimilikinya tidak lagi menjadi perhitungan untuk spontan mengikut, menjadi kader Kerajaan Allah. Dia meninggalkan kantor beacukai itu dan ikut Tuhan Yesus.
Catatan pelayanan rasul-rasul yang ditinggalkan Yesus, menyatakan bahwa Matius berkhotbah selama lima belas tahun di Israel, walaupun ada murid lain yang dibunuh seperti Yakobus tidak membuat dia takut. Setelah itu dia pergi negeri di luar Israel, seperti ke Etiopia, Makedonia, Suriah, Persia, Partia, dan daerah-daerah lain untuk memberitakan Injil.
Mari dengan pokok-pokok berikut kita berefleksi:
- Coba kenang dan ingat bagaimana panggilan dan pilihan Allah kepada Anda sampai terima Yesus Juruselamat, dengan dewasa iman.
- Sebagai anggota jemaat gereja, dibidang apa panggilan pelayanan yang sesuai talenta Anda di gereja Anda?
- Adakah resiko yang Anda hadapi (berat atau ringan) atas panggilan menjadi pengikut Kristus, seperti di kantor tempat bekerja dan di masyarakat?
Mari berdoa:
Bapa Tuhan Yesus Kristus telah memanggil kami menjadi anak Tuhan, menjadi murid dan saksi Kristus, seperti dulu Tuhan Yesus memanggil murid-murd-Nya. Mungkin sedikit yang telah kami lakukan memenuhi panggilan itu, namun Tuhanlah yang menumbuhkannya bagaikan biji sesawi menjadi besar dalam kuasa Tuhan. Pakailah kami menyampaikan panggilan keselamatan-Mu, menebar kasih, berlaku ramah dan rendah hati, menolong sesama, menjadi pendamai dan dengan itu pilihan Tuhan akan nyata. Kami berdoa untuk saudara yang sakit, terbeban karena kebutuhan hidup, karena PHK, kiranya Tuhan jadikan kami menjadi sahabat bagi mereka meringankan bebannya. Berkati negeri dan masyarakat kami tempat kami menjadi murid Tuhan. Dalam Kristus kami berdoa. Amin. [AS28022022]