JALANI JALANMU
Views: 0
Bacaan: Filipi 2: 5-11
Sahabat Kristus, bapak ibu, saudaraku dan para anak, salam kasih dalam kekuatan dan hikmat dari Tuhan.
Di Minggu Sengsara ini, saya ingin mengajak kita mengingat akan Jalan Sengsara yang Tuhan Yesus sudah jalani. Bahwa untuk memberikan kepada kita Damai dan kekuatanNya, keselamatanNya Ia menjalani jalan yang ditunjukkan oleh BapaNya. Ketaatan menjalani jalan itulah yang akan kita teladani dalam hidup kita.
Kita mungkin seringkali merasa bahwa “apa yang saya inginkan tak tercapai”, kita mengalami masa sulit, menyedihkan dan kekuatiran menguasai. Itu semua terjadi karena kita menolak jalan kehidupan yang harus kita jalani. Kesedihan, kekuatiran dan kekecewaan seperti itu, bukan tak boleh, namun itu semua jika menguasai malah dapat membuat kita melawan atau menyimpang dari jalan kehidupan yang Tuhan sedang sediakan bagi kita. Dikuasai oleh kesedihan, kemarahan dan kekecewaan dapat membuat kita menolak dari jalan yang Tuhan sedang berikan bagi kita.
Penolakan pada jalan kehidupan kita, dapat membuat kita melakukan “penyimpangan” dari kehendak Tuhan. Mungkin saja karena penolakan pada jalan Tuhan membuat kita mengalami keuntungan, kesuksesan dan sebagainya namun percayalah bahwa semuanya itu tak akan abadi. Suatu ketika anda akan menyadari, bahwa anda tak pernah dipuaskan oleh pemenuhan keinginan apalagi jika itu menyimpang dari jalan Tuhan.
Sebagai Kristen, kita menjadikan Tuhan Yesus cermin kehidupan kita. Tuhan Yesus adalah seorang tang kaya raya akan kebaikan, kasih bahkan pengampunan. kita bersukacita mengikuti sang Teladan Agung yang penuh kasih. Namun, selain itu, Tuhan Yesus juga adalah seorang yang menjalani jalan yang sangat sulit dan berat. Ia merasakan betapa sakit fisik dan sedihnya ditinggalkan pada jalan sengsara dan penyaliban itu. Namun Ia tetap menjalani jalan itu. Mengampuni mereka yang tak mengerti dan menyerahkan hidup dan nyawaNya hanya kepada Tuhan saja. Ia telah menjadi Juruselamat kita dengan cara menjalani panggilan hidupNya.
Demikianlah, kita yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, akan meneladani Dia dalam memenuhi panggilan di jalan hidup yang Tuhan berikan bagi kita. Lihatlah segala “kekayaan” yang engkau miliki, bersyukur lah dan bagilah itu, untuk membuat saudara-saudara dan orang-orang di sekitar mu, melihat kebaikan Tuhan. Dan jika saat bosan, marah, sedih, kecewa, sakit datang, maka terimalah itu semua, sebagai seorang yang taat menjalani Jalan Tuhan. Serahkanlah segala beban itu kepada Tuhan yang telah terlebih dahulu menjalani jalan itu, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Dalam menjalani jalan hidup kita, yang menyenangkan atau tidak, dalam penyerahan kepada Tuhan, pasti kita akan metakini bahwa kita tak sendirian. Kita akan b berjalan terus dalam penyertaaNya. Kita percaya bahwa kekuatan kita tidak hanya dari kemampuan sendiri, namun ada Tangan Tuhan yang ajaib yang selalu menopang kita.
Dalam menjalani jalan kita, yang sepenuhnya diatur dan dituntun oleh Tuhan, kita yakin, jika kita terus berada di jalanNya, tidak ada yang sia-sia dari semua itu. Tuhan sedang menjadikan kita sebagai seorang yang berharga. Selalu adaa rencana dan tujuan Tuhan dalam langkah kita. Ketika kita untung atau rugi, ada petunjuk dan kehendak Tuhan di sana. Ketika sehat atau sakit ada penyertaan Tuhan di sana. Ketika sukses atau gagal, ada kebesaran dan hikmat Tuhan di dalamnya.
Bersukacita lah kita yang sedang memenuhi jalan hidup yang dituntun oleh Tuhan, karena sukacita tetap menjadi bagian kita. Sukacita sari Surga yang membuat kita semakin mengasihi sesama ketika kita mengalami kebaikan dan Sukacita itu tetap ada dan tak bisa dirampas oleh kemalangan.
Jadi tetaplah ada di jalan hidup yang Tuhan sediakan bagi kita. Jalani dengan sukacita dan kekuatan dari Tuhan. Tuhan sedang memakai kita. Kita semua adalah sosok yang berharga dan dikasihiNya. (LiN05-04-2022)