KOK BEGITU, SIH?
Views: 0
Bacaan: Yohanes 14:21
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Kompas.com tanggal 24 Agustus 2021 memberitakan tentang aksi nekat seorang pendeta muda dari Gereja Kristen Zambia Afrika yang berujung pada kematian pendeta tersebut. James Sakara, nama pendeta ini, begitu yakin bahwa dia bisa meniru Tuhan Yesus yang bangkit setelah wafat selama tiga hari. Ia dibantu 3 orang anggota jemaatnya, untuk menguburkannya hidup-hidup. Karena setelah tiga hari Sakara tidak kunjung kembali, maka anggota jemaat menggali kuburnya dan menemukan ia sudah tewas. Menurut laporan, aksi nekatnya ini terinspirasi dari perintah Tuhan Yesus saat Perjamuan terakhir, “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”. Sakara tidak memaknai perkataan Tuhan Yesus ini sebagai pelaksanaan Perjamuan Kudus, melainkan memaknainya untuk meniru peristiwa kebangkitan Kristus setelah 3 hari wafat-NYA Kristus. Akibat dari aksi nekat ini, maka 1 orang anggota jemaat diperiksa polisi dan 2 orang lainnya masih buron, istrinya yang sedang hamil menjadi seorang janda, dan seluruh anggota jemaat Gereja Zion Chidiza menjadi kebingungan.
Meski dia adalah seorang pendeta, Sakara ternyata bisa saja keliru di dalam memahami dan melakukan perkataan Tuhan Yesus. Nampaknya tindakan Sakara hanya berdasarkan pengertiannya atau asumsinya sendiri, oleh sebab itulah ia keliru memahami perkataan Tuhan Yesus secara utuh dalam kaitan dengan pengenangan akan karya keselamatan-Nya melalui perjamuan kudus.
Para penafsir menyakini bahwa Injil Yohanes pasal 13-16 berisi catatan kesaksian tentang nasihat-nasihat akhir Tuhan Yesus yang disampaikan saat perjamuan terakhir dan sebelum ditangkap. Dalam konteks itu, salah satu perkataan Tuhan Yesus yang diucapkan-Nya adalah “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya” (Yoh 14:21).
Bila kita keliru memahami kalimat “memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah mengasihi Aku” ini, maka bisa saja kita jatuh pada pemahaman seperti Sakara tadi. Benar bahwa bukti bila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus adalah dengan memegang perintah-Nya dan melakukan perintah itu. Sekarang, apa maksud dari “memegang perintah-Ku dan melakukannya”? Kata “memegang” secara harafiah artinya mempunyai, memiliki dan memelihara. Dengan demikian mereka yang mengasihi Kristus akan dengan sungguh-sungguh memiliki dan memelihara setiap perkataan Tuhan itu. Bukankah di bagian lain Tuhan Yesus juga menyebut bahwa mereka yang mendengar dan memelihara Firman Tuhan disebut sebagai orang yang berbahagia? Kita akan dapat memagang dan melakukan perintah Tuhan itu apabila kita benar-benar memahami sabda Tuhan itu. Dan memahami sabda Tuhan itu mesti dilihat dalam keseluruhan konteks di mana sabda itu disampaikan. Dengan kata lain, jangan pernah memotong sabda itu sekehendak hati kita saja.
Perkataan Tuhan Yesus tentang “memegang perintah-Ku dan melakukannya” itu ada di dalam konteks janji tentang penghibur. Kita akan dapat memahami Firman Tuhan bila pertama-tama kita mesti dipimpin oleh Roh Kudus – Sang Roh Kebenaran. Dengan demikian, kita akan dituntun untuk membaca dan memahami firman itu di dalam keseluruhan konteks-nya. Sehingga kita tidak memahami berdasarkan pengertian / asumsi sendiri saja, melainkan berdasarakan pertolongan Roh Kudus sendiri.
Yakinlah bahwa bila kita membaca atau mendengar dan memelihara firman Tuhan, maka kita akan menjadi orang yang berbahagia. Jangan ulangi kekeliruan James Sakara.
Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami rindu untuk belajar memahami kehendak-Mu melalui kesaksian Alkitab. Kami percaya bahwa Roh Kudus akan menolong kami untuk memahami dengan benar Sabda-MU. Terpujilah Nama-Mu, ya Kristus. Amin.