DOMBA YANG TAK BERSALAH
Views: 0
Bacaan: Keluaran 12: 12-13,
Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, Tuhan. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
Tiba saatnya pembebasan Israel, Tuhan berkata: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat daripada kamu, itulah tanda atau sandi keselamatan untuk rumah orang Israel. Kasihan sekali domba yang disembelih itu, yang disebut sebagai domba Paskah, terlebih dahulu domba itu dipelihara dengan baik, tidak boleh korengan, atau pincang, domba itu benar-benar tambun. Setelah terlihat kebaikannya, maka disembelih untuk mengambil darahnya dan darah ini dibubuhkan di tiang pintu dan di ambang atas pintu. Dengan perasaan yang wajar kita boleh katakan: “Kasihan domba itu.” Domba itu bukan penyebab kekejaman atau kemarahan Firaun, domba itu tidak ada kesalahnnya terhadap orang Israel, justru merupakan kekayaan atau salah satu asset mereka. Tetapi domba itulah yang ditetapkan Tuhan untuk disembelih, menjadi tanda atau sandi keselamatan. Akhirnya mungkin kita pun setuju untuk mengorbankan seekor domba kesayangan daripada kematian anak sulung di rumah itu, maka kita taat saja atas perintah Tuhan.
Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus, dia berkata: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,” itulah Yesus Kristus. Anak Domba yang akan disembelih untuk menghapus dosa dunia, bukan dosa satu keluarga, atau satu bangsa, tetapi dosa dunia. Apakah Anak Domba Allah ini memenuhi syarat sebagai Domba Paskah, “tak bercacat?” Mari kita telusuri jejak hidup-Nya, kesaksian para pendengar ajaran-Nya berkata: kata dan perbuatan-Nya penuh kuasa, tidak seperti Rabi-rabi di tengah kehidupan mereka. Dia digoda, dicobai oleh Iblis, tetapi Dia konsisten sebagai Anak Bapa yang taat pada firman Tuhan. Beberapa kali dia dijebak dengan pertanyaan, tetapi jawaban-Nya membungkamkan para penjebak. Kasih dan kebenaran meneguhkan mujizat yang dilakukan-Nya, membuat masyarakat selalu ingin mendengarkan Dia. Akhirnya karena iri hati menjadi benci, imam-imam dan tua-tua Israel mendakwa Yesus dengan kesaksian palsu dan fitnah, semua dakwaan ini diperiksa oleh Pontius Pilatus. Pilatus berkata: “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pda orang ini”(Luk 23:4) dan istri Pilatus memberi nota kepada Pilatus berbunyi: “Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam”(Mat 27:19). Itulah kebenaran hidup Yesus yang teruji. Kasihan Yesus, yang tidak ada kena-mengena dengan dosa dunia, tetapi Dia rela mencurahkan darah sampai tetes terakhir sebagai tanda atau sandi keselamatan kita, Dia DOMBA TAK BERSALAH.
Marilah kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Mengapa Musa sebagai utusan Allah tidak mencari jalan tengah (nego) dengan Firaun untuk kebebasan Israel dari Mesir?
- Seberapakah “nilai diri” Anda sehingga Yesus rela menjadi Anak Domba Allah disembelih, bagi Anda?
- Apa yang patut kita persembahkan kepada Anak Domba Allah yang telah menghapus dosa dunia?
Mari berdoa:
Bapa Tuhan Yesus Kristus, syukur dan terima kasih keselamatan kami sempurna oleh pengorbanan darah Anak Domba Allah. Itulah pokok keselamatan kami, saatnya kami harus menjadi saksi dan pelayan keselamatan ini bagi dunia, mampukan kami memenuhi panggilan ini, walau kami harus berkorban. Mampukan kami menolong yang lemah, memberi kesembuhan bagi yang sakit, menghibur yang berduka, seperti Tuhan Yesus telah memberikan semua itu kepada kami. Inilah doa kami dalam Yesus Tuhan, Amin. [AS020522]