PENGHARAPAN TERAKHIR
Views: 0
Bacaan: Ayub 19: 25, Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Berikutnya yang membawa kita prihatin dengan kisah Ayub ini, tubuhnya yang sehat walafiat, terserang borok, bisul yang bernanah. Dalam suasana menanggung sakit tubuhnya seperti itu, istrinya datang bukan membawa penghiburan untuk bertabah hati, justru isterinya mengumpat dengan berkata: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Begitu mendalam rasa putus asa istri Ayub dengan keadaan keluarga mereka, istrinya ini tidak lagi melihat adanya pengharapan dari manapun, termasuk dari Tuhan. Tetapi Ayub membalas perkataan istrinya: “… Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”
Ayub bukan saja kehilangan harta, anak-anaknya, tetapi beban mental dengan sindiran dari isterinya. Sejalan dengan itu teman-temannya Elifas, Bildad dan Zofar dengan saran agar Ayub mengaku dosa yang mengakibatkan musibah dan bencana dan penyakit itu terjadi atas Ayub. Tetapi Ayub dengan kesadaran penuh berpikir dosa yang mana yang harus dia akui dan mohon diampuni Tuhan, supaya mengaku dosa tidak asal mengaku, tetapi jelas dosa yang mana. Ayub tidak mendapatkan dosa yang harus dia akui, sesali dan mohon ampun (Ayub 31). Selain dari tiga teman Ayub itu ada lagi Elihu berpendapat hampir sama, supaya Ayub merendahkan hati di hadapan Allah. Keempat teman Ayub ini berbicara dengan pemahaman sengsara Ayub adalah karena dosa yang disembunyikan Ayub di hadapan Allah. Namun Ayub tidak putus asa. Masih ada PENGHARAPAN TERAKHIR sehingga semua tuduhan-tuduhan dari teman-temannya tidak membuat dia putus asa, itulah yang dikatakannya: “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.” Penebus yang sejati ialah Yesus Kristus, rupanya Ayub telah melihat Penebus yang sejati ini. Murid-murid Yesus yang sudah putus asa, hilang harapan akan keselamatan melihat bagaimana imam besar, dengan imam-imam kepada dan tua-tua bangsa Israel memperlakukan Yesus sebagai olok-olokan mereka. Demikian juga Pontius Pilatus dengan prajurit-prajurit menyiksa Yesus sebagai penjahat dan Yesus sungguh tak berdaya. Di tengah keputusasaan murid-murid yang hilang harapan mereka, Yesus hadir menyatakan kebangkitan dan kemenangan-Nya. Atas semua itu ada PENGHARAPAN TERAKHIR bagi murid-murid dan bagi orang berdosa seperti kita. Inilah pengharapan terakhir, karena setelah itu tidak ada lagi pengharapan yang menyelamatkan. Tuhanlah menyelamatkan Ayub, Kristuslah Juruselamat kita.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Apa yang terjadi bagi Anda seandainya Kristus tidak bangkit?
- Tema kita berbunyi Pengharapan Terakhir untuk keselamatan kita, yaitu Kristus bangkit. Setelah yang terakhir ini, masih adakah pengharapan keselamatan anda?
- Bagaimana Anda menyimpan Pengharapan Terakhir, yaitu Kristus bangkit?
Mari berdoa:
Bapa kami yang di Sorga, kami ikut dalam barisan Ayub dengan berkata: Penebusku hidup, Ia bangkit di atas debu. Terima kasih, ya Tuhan, atas karya Kristus menembus kematian di dunia ini untuk membuka kehidupan abadi bagi kami. Karuniakan keteguhan hati, keteguhan iman, dalam menghadapi berbagai kesukaran, kesulitan, bencana dan derita, oleh pertolongan Roh Kudus kami tidak akan meninggalkan pengharapan keselamatan dalam Kristus. Karuniakan kesempatan untuk kami bersaksi dan melayani keselamatan dalam Kristus. Inilah doa kami dalam nama Yesus, Amin. [AS090522]