PERJUMPAAN DENGAN TUHAN
Views: 0
Bacaan: Lukas 19; 2-10
Salam Kasih dalam Kristus bapak-ibu, saudara-saudara dan para anak. Harapan saya semua ada dalam Kasih dan Damai dari Tuhan.
Bahagianya jika kita melihat atau mendengar bahwa seseorang telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Dalam bacaan tadi, Zakeus diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri berjumpa dengan Tuhan. Kini Ia tak lagi hanya mendengar kabar tentang Tuhan Yesus yang berkuasa, yang penuh kasih kepada siapapun yang mau mendekat kepadaNya, hari itu Tuhan sendiri yang datang dan mau mendatangi rumahnya.
Mungkin saja, biasanya Zakeus dijauhi dan dibenci. Ia adalah seorang yang selama ini dikenal sebagai orang yang serakah, rakus dan rela “mencekik”, bahkan saudaranya sendiri, sesama Yahudi, untuk mendapatkan kekayaan bagi dirinya sendiri dengan memungut pajak yang berlipat kali ganda. Pastilah biasanya, orang-orang disekitarnya, memandangnya sebagai orang yang layak dan patut dijauhi. Saat Tuhan Yesus datang, dan Zakeus ingin melihat Yesus, kelihatannya orang di sekitarnya tak memberikan kepadanya tempat. Kalau saja, ia adah seorang yang terpandang dan dipuja banyak orang, orang pasti memberikan tempat kepadanya, tetapi tidak!apakah penyataan bahwa badannya pendek, adalah pula gambaran ketidak- berdayaannya karena “kondisi bawaan” yang tak dapat ia tolak?
Puji Tuhan, dalam kisah Alkitab, dikisahkan bahwa Zakeus tak menjadi seorang yang mudah menyerah. Walau orang banyak di sekitar tak memberinya tempat, walau badannya pendek, Zakeus mencari cara, lalu naik ke atas pohon Ara, agar Tuhan Yesus dapat terlihat. Dan lalu Tuhan menyambut perjuangan dan semangatnya dengan menginap di rumahnya.
Seorang yang selama ini dipandang tak berharga, disambut oleh Tuhan. Zakeuspun mengalami pertobatan karena “perjumpaan” yang mengubahnya menjadi seorang yang tak dikuasai kerakusan dan keserakahan.
Demikianlah perjumpaan Zakeus. Apakah kita juga akan menjadi alat di tangan Tuhan agar banyak orang mengalami perjumpaan? Jangan pandang bahwa dirimu tak berharga karena banyak orang, memusuhi mu. Karena kau tak sempurna, baik karena perilakumu atau karena sesuatu yang ada di dirimu yang tak bisa kau ubah. Ingat Tuhan mengasihimu. Ketidak sempurnaan, kiranya mengubah kita menjadi semangat untuk mendekat pada Tuhan. Marilah kita hidup dalam pertobatan karena menyadari ketidak sempurnaan kita. Tuhanlah yang akan menolong hidupmu, dari pedih menjadi kuat, dari amarah menjadi pengertian dari serakah menjadi pemurah. Tuhan yang kita hampiri, Ia adalah sosok yang berlimpah dengan Kasih, yang memberi kita motivasi untuk memanjat dan berbagi. Demikianlah jika kita mengalami perjumpaan dengan yang Ilahi. (LiN09-05-2022)