BERILAH HIKMAT PENGERTIAN
Views: 0
Bacaan: 2 Tawarikh 1: 1-17
Salam sejahtera semoga kita terus memohon kepada Allah agar diberikan hikmat dan pengertian dalam hidup sehari-hari dengan hati yang faham menimbang perkara, sehingga dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat seperti ungkapan dalam 2 Tawarikh 1:10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?” Allah menyertai Salomo dan menjadikan kekuasaannya luar biasa besarnya. Salomo bersama-sama dengan segenap jemaat pergi ke bukit pengorbanan di Gibeon, untuk meminta petunjuk Tuhan dan mempersembahkan korban. Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” Salomo memuji Allah yang telah menunjukkan kasih setia yang besar kepada Daud, ayahnya dan mengangkat dirinya menjadi raja. Salomo memohon agar diberikan hikmat dan pengertian, supaya dapat memimpin dan menghakimi bangsa Israel. Allah tahu bahwa Salomo tidak meminta sesuai keinginan diri sendiri, ia tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencinya, dan tidak meminta umur panjang. Tuhan mengabulkan doa yang sesuai kehendak Tuhan yaitu memberi kebijaksanaan dan pengertian kepada Salomo. Tanpa diminta Salomo, Tuhan juga memberikan kepada Salomo kekayaan, harta benda dan kemuliaan. Salomo mendapat hikmat, kebijaksanaan karena anugerah Tuhan, bukan karena kehebatan atau kemampuan diri sendiri. Doa Salomo adalah salah satu contoh doa yang sesuai kehendak Allah, bukan kehendak diri sendiri.
Kita saat ini, bisa menyembah Allah bukan dengan persembahan korban binatang, tapi karena percaya pada Yesus yang telah mengorbankan dirinya untuk menebus dosa manusia, sehingga kita dibenarkan dan dilayakkan untuk menyembah Allah secara langsung. Ketika kita menyembah Allah, kita takut akan Allah, menghormati Allah yang telah mengasihi kita melalui pengorbanan Yesus, maka Allah juga menawarkan kepada kita agar meminta apa yang hendak Allah berikan kepada kita (2 Tawarikh 1:7 … “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.”). Inilah yang dimaksudkan dengan berdoa dalam nama Yesus, maka yang didoakan adalah apa yang hendak Tuhan Yesus berikan kepada kita, bukan berdoa tentang apa yang kita kehendaki sendiri.
Salomo bertindak adil dan tegas kepada Adonia anak keempat Daud dari istri Hagit, karena Adonia bermaksud jahat menginginkan tahta Kerajaan Israel, maka Adonia dihukum mati. Salomo mengganti imam Abyatar yang berpihak kepada Adonia, dengan imam Zadok. Salomo menghukum mati Yoab, yang telah membunuh kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter, tanpa alasan yang benar.
Salomo membutuhkan hikmat kebijaksanaan dari Allah untuk menimbang segala perkara, dan mampu bersikap sebagai raja yang adil, tegas bagi seluruh umat Israel, tanpa pandang bulu. Kalau anggota keluarga bersalah juga ditindak tegas. Tuhan memberikan kepada Salomo hati yang penuh hikmat dan pengertian. Tuhan juga memberikan kekayaan kemuliaan, ketika Salomo hidup menurut jalan yang Tuhan tunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah Tuhan.
Seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan Salomo, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat hikmat dari Allah ada dalam hati Salomo untuk melakukan keadilan. Datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan mereka memberi upeti. Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan, dan hikmat. Semua raja di bumi menyaksikan Salomo yang diberi hikmat dari Allah, mereka membawa persembahan barang-barang perak, emas, pakaian, senjata, rempah-rempah, kuda. Banyak orang berbahagia melayani Salomo dan menyaksikan hikmat dari Allah serta memuji Tuhan Allah, yang telah memberikan hikmat tersebut. Ini semua karena Allah mengasihi Salomo dan orang Israel. Salomo dan umat mengasihi Tuhan, takut akan Tuhan, menghormati Tuhan dengan melakukan keadilan dan kebenaran, taat pada perintah Tuhan.
Pada masa tua Salomo, ia tidak lagi mengasihi Tuhan, tidak takut akan Tuhan, tidak menghormati Tuhan, tidak berpegang pada perintah Tuhan. Salomo mempunyai 700 isteri, dan 300 gundik dari negera-negara asing, dan membawa ilah-ilahnya masing-masing. Salomo ikut menyembah ilah-ilah lain. Di akhir kepemimpinannya, Salomo mendapatkan banyak pemberontakan dari negeri-negeri tetangga, kemudian Israel terkoyak menjadi dua kerajaan.
Berdasarkan pengalaman Salomo ini, takut akan Tuhan menjadi dasar Tuhan memberikan hikmatNya kepada kita. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mengasihi Tuhan dan merasakan kasih Tuhan dalam hidupnya. Orang yang merasakan kasih Tuhan yang sangat besar melalui pengorbanan Yesus untuk menebus dosa, maka orang tersebut mengasihi Tuhan dengan menghormati, menghargai kehendak atau perintah Tuhan. Orang yang takut Tuhan akan berdoa sesuai kehendak Tuhan, agar mampu melakukan kehendak Tuhan. Anak-anak yang takut Tuhan adalah anak-anak yang mau mendengar didikan dari orangtua yang takut Tuhan, orangtua yang menghormati kehendak Tuhan bukan kehendak diri sendiri. Artinya dalam keluarga harus ada pendidikan iman dari orangtua, agar anak-anak takut Tuhan, menghormati kehendak Tuhan, anak-anak tidak ikut kehendak sendiri.
Orang bodoh selalu menghina hikmat Tuhan dan didikan orangtua, didikan di gereja. Orang bodoh adalah yang merasa diri bijak sehingga tidak mau belajar, tidak mau meminta hikmat dan pengertian, tidak mau memahami segala perkara dalam hidupnya dalam terang hikmat Tuhan. Inilah yang terjadi pada masa tua Salomo, tidak takut Tuhan, tidak mengasihi Tuhan, tidak taat pada kehendak Tuhan. Orang bodoh selalu melihat perkara dalam keluarga, gereja, kantor, sekolah, masyarakat menurut pendapatnya sendiri. Orang yang berhikmat akan selalu belajar dari Tuhan, minta diberikan hikmat, pengertian, mampu memahami, menimbang segala perkara, mampu membedakan mana yang baik dan jahat. Marilah kita takut akan Tuhan karena itu adalah permulaan pengetahuan hikmat, pengertian, seperti ungkapan dalam PKJ 280 ayat 1: Takut akan Tuhan, yaitu permulaan pengetahuan, tapi orang bodoh, selalu menghina hikmat dan didikan. Baiklah orang bijak belajar dan menambah ilmu yang arif agar beroleh pengertian yang bijaksana. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan berilah kepada kami hikmat dan pengertian dalam hidup sehari-hari dengan hati yang faham menimbang perkara, sehingga dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Kami memuji kasih Tuhan yang besar dalam pengorbanan Yesus untuk menebus dosa kami, sehingga kami dibenarkan dan dilayakkan untuk menyembah Tuhan, takut akan Tuhan, mengasihi Tuhan dengan menaati kehendak Tuhan, berdoa sesuai kehendak Tuhan. Jangan biarkan kami menjadi bodoh, menghina hikmat Tuhan, menghina didikan orangtua yang takut akan Tuhan. Mampukan kami melihat, memahami menimbang perkara di rumah, di gereja, di kantor di masyarakat bukan dengan pandangan kami sendiri tapi kami menimbangnya berdasarkan hikmat Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa. amin