FOKUS PADA KEHENDAK TUHAN
Views: 0
Bacaan: Yohanes 12: 24-25
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Saya mendengar seseorang mengatakan: If you’re ever been called dumb, unatractive, unworthy, untalented, Well so have I. What ever you do, don’t let negativity of people projecting their own self doubt on you deter you from your fokus. I know those moments are painfull and you are human and it’s hurt kike hell. But now is the time, To turn those critisism into fuel and motivation to become a beautiful beast (Jika mereka bilang kamu bodoh, tak menarik, tak layak tak bertalenta atau apapun itu, Jangan biarkan proyeksi negatifity orang lain menghalangi mu dari fokus mu. Saya tahu, sebagai manusia biasa itu sangat menyakitkan. Kau seperti ada di neraka, itu manusiawi. Tapi inilah waktunya untuk jadikan semua itu malah membuatmu mengisi penuh semangat mu dan motivation untuk menghidupkan “Beruang” yang Indah dalam dirimu.)
Pada saat ini, saya jadi mengingat peristiwa kematian Tuhan di kayu salib. Bukankah hal di atas tadi bisa sejajar? Ketika kita ada di titik terendah dalam kehidupan kita, yang dapat diakibatkan oleh perbuatan buruk sesama kita atau karena pengalaman pahit dalam hidup kita; mungkin saat itu adalah saat yang sama seperti ketika kita berada di dalam neraka, di dalam alam kematian. Namun sebagai seorang yang beriman kepada Kristus, lalu kita menghayati bahwa Kita mati bersama dengan Kristus. Jadi sebagai Kristen, kita yakin benar bahwa kita tak sendirian si tengah duka, kekecewaan, kemarahan dan ketidak berdayaan kita. Kita tahu dan yakin, ada Kristus di sisi kita bersama dalam neraka kesedihan, kemarahan, dan ketidak berdayaan kita.
Saudaraku umat Kristus, walau saat ada ditengah “neraka” hidup kita, ingatlah selau dan yakin lah bahwa kita tak akan hancur. Dengan memandang kepada Kristus. Kristus yang bangkit dari kematian, kita percaya kita juga akan dibangkitkan bersama Dia. Aegala kesusahan dan penderitaan ini tak akan membiarkan kita terus. Kita akan bangkit, lalu tetap tertuju pada fokus kepada Tuhan yang akan mengubahkan semuanya itu menjadi kehidupan yang baru yang lebih indah dan ajaib. Bersama dengan Kristus, kita tak akan fokus pada penderitaan dan kesulitan, bersama Kristus kita akan fokus pada panggilan hidup yang akan kita kembangkan dan perjuangkan sebagai mana segala kebaikan dan keunikan dan kelebihan dalam diri kita akan akan bertumbuh, mekar dan berbuah. Saat penderitaan dan kemalanganmu dapat menjadi saat kau sedang ditanam. Tapi ia tak akan tinggal tak berubah dan membusuk si dalam tanah. Bersama Tuhan, setelah masa di tanam, lalu kau akan tumbuh dengan subur.
Jadi suatu ketika, jika kita fokus pada kebaikan dan kelebihan kita yg Tuhan berikan untuk kemuliaanNya, walau kemudian kita mengalami masa sulit dan tak menyenangkan, maka kemudian kita akan keluar sebagai gandum yang tumbuh subur dan kemudian berbuah atau bagai “beruang” besar yang penuh dengan kekuatan dan motivasi untuk membawa kebaikan bagi sesama.
Jadi, makna kebangkitan dapat tidak hanya soal kehidupan setelah kematian fisik. Dalam kematian semangat dan mental, yang mungkin dihadapi oleh kita manusia biasa makna kebangkitan seperti di atas juga kiranya juga kita pegang teguh. Ini akan membuat kita sebagai Kristen, memiliki keberanian tidak hanya keberanian menghadapi kematian, namun juga keberanian menghadapi kehidupan. Tuhan bersama kita semua dalam menghadapi kematian maupun menghadapi kehidupan dan tugas kita adalah Fokus pada kehendak Tuhan. Amin. (LiN 15-06-2022) 🙏🙏