MELAYANI LEBIH SUNGGUH
Views: 0
Umat Tuhan yang setia mengikuti renungan harian GKI Kwitang. Syalom Alekhem!
Dalam Dwipekan Diakonia kita menghayati panggilan Tuhan untuk berdiakonia. Hari ini saya mengajak kita semua merenungkan firman Tuhan yang berjudul: “Melayani lebih Sungguh”
Firman Tuhan yang mendasari renungan kita terambil dari Injil Lukas 10:36-37 yang demikian: “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu adalah sesama dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah dan perbuatlah demikian !” Demikianlah firman Tuhan. Yang berbahagia ialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Ayat-ayat ini merupakan akhir dialog Tuhan Yesus dengan seorang ahli Taurat yang bertanya: “Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Tuhan Yesus menjawab dengan memberikan perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati. Kemudian Tuhan Yesus bertanya: “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu adalah sesama dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Ahli Taurat itu mengatakan: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Saya yakin Saudarapun setuju. Tuhan Yesus segera mengatakan: “Pergilah dan perbuatlah demikian.”
Perintah yang sama ditujukan kepada Saudara dan saya: “Pergilah dan perbuatlah demikian!” Marilah kita introspeksi diri. Apakah selama ini kita menjadi pribadi seperti orang Samaria yang murah hati? Apakah kita sebagai pribadi yang rela menolong orang lain tanpa pandang bulu? Apakah kita sebagai pribadi yang rela menolong orang lain tanpa pamrih? Apakah kita sebagai pribadi yang melakukan pelayanan kepada sesama secara bertanggung jawab sampai tuntas seperti yang dilakukan orang Samaria yang murah hati itu?
Atau jangan-jangan, apakah kita menjadi seperti pribadi seorang imam dan seorang Lewi ketika melihat orang yang membutuhkan pertolongan, namun kita melewati dari seberang jalan alias menghindar? Mungkin ada seribu satu macam alasan yang dapat dikemukakan untuk membenarkan diri tidak melakukan pelayanan untuk menolong orang yang menderita.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah menunjukkan karakter pribadi orang yang sudah mengalami kasih Allah itu? Apakah kita menunjukkan karakter orang yang sudah menyatakan di hadapan Tuhan: “Ini aku, utuslah aku?”
Saudara-saudara, panggilan melayani adalah panggilan yang mulia, oleh karena itu marilah kita belajar menjadi seperti pribadi orang Samaria yang murah hati itu. Terlebih itu, marilah kita belajar mengikuti teladan Tuhan Yesus yang telah menyatakan kasih-Nya kepada dunia ini.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh Tim Pelayanan Oma-oma Karya Kasih sebuah lagu yang berjudul: “Melayani lebih Sungguh”. Sebuah lagu yang sangat populer di kalangan orang Kristen yang mengajak kita untuk melayani lebih sungguh.
Mengapa kita harus melayani dengan lebih sungguh? Karena Tuhan Yesus lebih dulu melayani kita dengan kasih-Nya yang tak terbatas. Tuhan Yesus telah rela mengorbankan nyawa-Nya demi keselamatan kita.
Dwipekan Diakonia segera berakhir, tetapi pelayanan diakonia tidak pernah berakhir. Masih ada banyak Saudara-saudara kita yang lemah, yang susah, yang sakit, yang menderita, dan yang membutuhkan pertolongan.
Mungkin ada di antara Bapak Ibu dan Saudara sekalian yang rindu melayani, tetapi sayangnya masih sebatas keinginan, artinya belum dilakukan.
Sebenarnya Anda dapat melakukan banyak hal, contohnya: mendukung pelayanan kasih melalui Gereja atau Yayasan Sosial Karya Kasih, seperti Oma-oma dan anak-anak di Panti dan anak-anak yang berkebutuhan khusus di SLB, dsb.
Wujudkanlah kerinduan itu! Jangan tunda-tunda waktu!
Bersediakah Saudara membuat komitmen di hadapan Tuhan untuk melayani dengan cara: “menjadi sesama” bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan? Ingatlah Tuhan Yesus pernah berkata: “Pergilah dan perbuatlah demikian!” Lakukanlah saja, itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu ya Tuhan, karena Tuhan Yesus telah mengasihi dan melayani kami. Mampukanlah kami mengikuti teladan-Mu, sehingga kami dapat mengasihi dan melayani lebih sungguh.
Kami berdoa untuk seluruh jemaat GKI Kwitang dan jemaat Tuhan di manapun saja berada, agar tetap semangat melayani sesama yang membutuhkan.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga.
(AM 30062022)