MENABUR DALAM ROH
Views: 0
Bacaan: Galatia 6: 1-16
Salam sejahtera semoga kita makin sadar bahwa kalau kita menabur dalam daging maka kita menerima upah kebinasaan tapi kalau kita menabur dalam Roh kita menerima upah hidup yang kekal seperti ungkapan dalam Galatia 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai. Kalau kita melakukan perbuatan dosa, maka kita menuai akibat dari dosa tersebut. Allah dapat mengampuni dosa manusia, tapi akibat dari dosa, pasti akan kita rasakan sendiri, misalnya orang berdosa karena merusak tubuhnya dengan sering mabuk, menggunakan obat terlarang, maka akibat dosa itu dirasakannya sendiri. Allah bisa mengampuni dosa kita, memperbaharui hidup kita di masa depan. Tapi kerusakan akibat dosa tetap kita rasakan.
Menabur dalam daging adalah pikiran, sikap, keputusan, perbuatan yang dituntun oleh kedagingan kita. Orang yang menabur dalam daging mengharapkan hasil dari diri sendiri, usaha diri sendiri, maka hasilnya adalah kebinasaan. Menabur dalam daging adalah orang yang mementingkan diri sendiri, memakai sumber daya yang ada padanya untuk memuaskan keinginan pribadinya. Menabur dalam daging mencari kebahagiaan dalam memuaskan hawa-nafsu dan menentang Roh.
Menabur dalam daging digambarkan juga sebagai orang sombong, yang membanggakan hal-hal lahiriah, seperti membanggakan sunat sebagai jalan menjadi orang benar atau suci dan masuk surga. Pada masa kini, ada orang sombong yang membanggakan hal-hal lahiriah seperti baptis dengan cara percik atau selam, atau baptis di sungai Yordan. Dengan cara baptis lahiriah menjadi jaminan masuk surga. Menabur dalam Roh berarti orang yakin air tidak membersihkan orang dari dosa, cara percik dan selam tidak membersihkan orang dari dosa. Hanya penebusan dari Yesus yang memerdekakan orang dari dosa dan hidupnya dituntun Roh Kudus memperoleh hidup kekal. Hidup yang merdeka dari dosa dan dituntun Roh Kudus disebut ciptaan baru. Kita hanya membanggakan salib Yesus yang menebus dosa kita. Jangan sampai kita tersesat dengan ajaran yang membanggakan cara lahiriah dari baptis sebagai syarat untuk masuk surga.
Ketika kita melakukan perbuatan sesuai tuntunan Roh maka kita akan menuai akibat dari tuntunan Roh tersebut. Menabur dalam Roh adalah pikiran, sikap, keputusan, perbuatan yang dituntun Roh Kudus. Menabur dalam Roh menerima kasih karunia Allah dan menjadi benar dihadapan Allah. Orang yang menabur dalam Roh mengharapkan hasil dari Roh, menuai hidup kekal. Orang yang menabur dalam Roh adalah orang yang dimerdekakan dari dosa, menjadi hamba Allah dan beroleh hasil yaitu hidup kudus dan hidup kekal dalam Kristus Yesus. Setelah ditebus Yesus maka jalan hidup seseorang akan dituntun Roh Kudus menuju hidup kekal.
Menabur dalam Roh dinyatakan dalam perilaku yang rajin berbuat baik, tidak berhenti untuk berbuat baik (Galatia 6:9), bertolong-tolongan menanggung beban bersama-sama. Rajin berbuat baik bukan untuk mencari pahala agar masuk surga, tapi karena Yesus sudah menebus dosa kita maka kita dituntun Roh Kudus. Tiap-tiap orang diberi kemampuan oleh Tuhan untuk berbuat baik sesuai kesanggupannya. Roh Kudus menuntun orang menggunakan talentanya untuk kepentingan bersama (1 Korintus 12:7-11). Ketika orang dikuasai kedagingan, muncul kebencian, dendam, marah, maka orang berhenti berbuat baik kepada orang yang dibenci. Oleh sebab itu orang yang dituntun Roh Kudus, telah menyalibkan kedagingan, dengan segala kebencian dendam, marah-marah, konflik, maka akan dimampukan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik. Kalau orang berhenti berbuat baik maka imannya menjadi lemah bahkan meninggalkan Tuhan.
Menabur dalam Roh berarti orang memiliki kasih pada Allah dan kasih pada sesama, dan mewujudkan kasih dengan kebaikan, dan bersukacita ikut memperluas Injil serta mendukung pekabaran Injil. Orang yang menabur dalam Roh mereka saling melayani di dalam persekutuan Gereja, memberi kepada orang yang membutuhkan, kita mulai dari yang seiman kemudian kepada orang yang berbeda agama, suku ras golongan.
Orang yang menabur dalam Roh tidak jemu-jemu berbuat baik. Orang yang menabur dalam daging akan mencari-cari alasan untuk tidak melakukan apa yang baik bagi sesama. Kita semua ada kecenderungan untuk merasa jemu berbuat baik, cenderung letih dan lesu dan berhenti berbuat baik. Jika kita menjadi jemu berbuat baik, kita akan kehilangan upah dan kehilangan penghiburan, kita datang pada Yesus maka Yesus akan memberi kelegaan. Jika kita tetap teguh berbuat baik, upah kita pasti akan tiba, dan upah itu akan begitu besar, berlimpah ruah atas segala ketabahan dan kesetiaan kita. Selama masih ada kesempatan kita terus bersikap dan berbuat baik terhadap orang lain dengan tulus dan tekun.
Kita jangan menunda berbuat baik sampai sebelum kita mati, dengan dalih bahwa banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan, nanti saja. Kita tidak tahu pasti apakah kita akan diberi kesempatan nanti. Kita harus berusaha berbuat baik selama kita hidup. Apabila kesempatan-kesempatan baru datang, sejauh kita mampu, kita harus siap mengambil untuk berbuat baik. Allah sudah mewajibkan kita untuk berbuat baik kepada orang lain, demikian pula Allah peduli dalam memelihara kita, memperlengkapi kita dengan kesempatan-kesempatan untuk melakukannya. Kita memerlukan hikmat dan kebijaksanaan dari Allah untuk membimbing kita dalam menjalankan perbuatan kasih atau kebaikan, khususnya dalam memilih siapa yang pantas mendapatkannya.
Masih banyak orang yang berjalan dalam kuasa yang gelap. Kita memohon hikmat Tuhan agar dimampukan menolong dan menyadarkan orang yang dalam kuasa gelap dan tersesat, agar mereka juga menerima keselamatan melalui penebusan Yesus. Kita bersedia diutus Tuhan untuk menjadi saksi yang setia, beriman, menceritakan kasih sorgawi pada orang berbeban. Roh Kudus mengurapi kita agar tetap tekun di dalam kasih melayani setiap orang berkeluh seperti ungkapan dalam KJ. 429 ayat 3. Utus kami menjadi saksi yang setia beriman, mengisahkan kasih sorgawi pada orang berbeban. Roh Kuduslah yang mengurapi, agar kami tetap tekun di dalam kasih melayani setiap orang berkeluh. Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan buatlah kami makin sadar bahwa kalau kami menabur dalam daging maka kami menerima upah kebinasaan tapi kalau kami menabur dalam Roh maka kamia menerima upah hidup yang kekal. Kami ingin melakukan perbuatan sesuai tuntunan Roh dan dimerdekakan dari dosa, menjadi hamba Allah. Mampukan kami rajin berbuat baik, bertolong-tolongan menanggung beban bersama-sama. Mampukan kami menggunakan talenta untuk kepentingan bersama. Mampukan kami menyalibkan kedagingan kami, tidak membanggakan hal-hal lahiriah, kami hanya membanggakan salib Yesus yang menebus dosa kita. Roh Kudus urapi kami agar tetap tekun di dalam kasih melayani setiap orang. Dalam Yesus kami berdoa amin.