AKU MELANGKAH KE RUMAH TUHAN
Views: 0
Umat Tuhan yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus. Syalom Alekhem!
Budaya Bali diangkat sebagai penutup bulan budaya GKI Kwitang. Firman Tuhan yang mendasari renungan kita terambil dari Mazmur 100:4-5 “Masuklah melalui pintu gerbang- Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada – Nya dan pujilah nama – Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” Demikianlah firman Tuhan. Yang berbahagia ialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan yang memeliharanya.
Mazmur 100 ini merupakan mazmur pujian dan syukur kepada Tuhan. Pemazmur mengajak seluruh bumi datang beribadah kepada Allah: “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian” Mengapa kita harus datang di hadapan Tuhan dengan nyanyian syukur dan puji-pujian kepada Tuhan? Karena Tuhan itu baik dan kasih setia-Nya untuk selama-lamanya. Kebaikan Tuhan telah kita rasakan dalam hidup kita, bagaikan domba-domba kesayangan Tuhan, kita dikasihi dan dipelihara-Nya.
Kasih setia Tuhan bagaikan mata air yang tak pernah kering, yang senantiasa memberi kehidupan sampai kekal abadi. Kesetiaan-Nya tetap turun-temurun dianugerahkan kepada semua orang yang setia kepada-Nya.
Ketika kita menyanyikan mazmur ini hati kita terpanggil untuk menyembah Tuhan dengan penuh sukacita dan syukur. Amin, Saudara? Puji Tuhan!
Sebuah pujian yang menghantar kita beribadah dengan iringan musik tradisional Bali, “Aku melangkah ke rumah Tuhan” Betapa hati kita bersukacita, ketika mendapat undangan untuk datang kepada Tuhan. Maka kita melangkah ke rumah Tuhan!
Meskipun saat ini ada di antara kita yang beribadah dari rumah masing-masing, kita bersyukur dapat bersama-sama sujud menyembah di hadirat Tuhan.
Melalui Ibadah Bulan Budaya saat ini kita boleh semakin mengenal kasih karunia Tuhan dan kekayaan budaya yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepada bangsa Indonesia, khususnya bagi masyarakat pulau Bali.
Kita bersyukur atas karuniaTuhan atas pulau Bali dengan alam yang indah: pantai, laut, gunung dan daratan. Kita bersyukur juga atas bermacam-macam seni budaya Bali yang mengagumkan seperti alat musik, seni tari, pakaian adat, arsitektur bangunan, dan berbagai upacara adat dan tradisi yang sangat unik.
Seperti kesaksian jemaat Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Pniel di desa Blimbingsari, sebuah Gereja yang dipelihara dan diberkati Tuhan sebagai kawanan domba yang digembalakan oleh Tuhan. Mereka tetap setia hidup beribadah di tengah masyarakat Bali dengan memelihara budaya dan toleransi yang sangat baik.
Apa yang dapat kita pelajari dan terapkan? Biarlah kita sebagai kawanan domba gembalaan Tuhan, kita menunjukkan budaya kesetiaan meringankan kaki melangkah ke rumah Tuhan untuk beribadah dan melayani Tuhan dengan penuh sukacita dan syukur.
Bersediakah Saudara menjadi duta budaya Kerajaan Allah dengan mewujudkan kasih untuk saling melayani, dalam kehidupan keluarga, persekutuan dan masyarakat? Lakukanlah saja, itu sudah cukup. Amin.
Mari kita berdoa:
Pujian dan syukur kami panjatkan kepada-Mu ya Bapa, betapa indahnya karunia yang Engkau berikan kepada bangsa kami. Peliharalah kami untuk tetap setia melangkah ke rumah Tuhan. Mampukanlah kami mewujudkan kasih dalam kehidupan keluarga, persekutuan dan masyarakat kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga.
(AM 28072022)