JIWA MENANTI TUHAN
Views: 0
Bacaan: Mazmur 33 :12-22
Salam sejahtera, semoga jiwa kita selalu menantikan Tuhan karena kita mengimani Tuhan adalah penolong dan perisai dalam menghadapi tantangan hidup kita seperti diungkapkan dalam Mazmur 33:20 Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita!
Dalam sebuah artikel dijelaskan bahwa kita perlu kesehatan fisik dan kesehatan jiwa. Jangan hanya mengutamakan kesehatan fisik saja, tapi kesehatan jiwa juga diutamakan. Dalam artikel ini dijelaskan bahwa orang yang sehat jiwa adalah orang yang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari dirinya atau mengetahui potensi diri. Orang yang mampu mengatasi konflik dalam hidupnya. Orang yang mempunyai kesadaraan akan dirinya, mampu atau tidak menyelesaikan masalah itu. Jika tidak mampu maka dia akan meminta tolong kepada yang lain. Orang yang sehat jiwa dapat berlaku produktif, yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, ia mempunyai peran aktif dalam komunitas atau lingkungannya.
Orang dengan masalah kejiwaan mudah mengalami depresi, cemas, dan stres karena penyakit atau masalah yang dihadapi seperti kebakaran, bercerai, terkena PHK, dan lain sebagainya. Orang yang mengalami gangguan jiwa adalah orang-orang yang memiliki gangguan pada fungsi pikir, perasaan serta perilakunya. Orang yang sedang mengalami gangguan jiwa, dapat ditandai dengan kondisi penurunan kualitas hidupnya. Contoh, seseorang yang mengalami perasaan sedih. Setiap orang bisa dan berhak untuk merasa sedih. Namun, ketika perasaan sedih tersebut sampai menghambat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti makan dan lain sebagainya, maka orang tersebut tengah mengalami gangguan jiwa. Orang cemas, seperti seorang ibu, tidak bisa pergi belanja ke pasar karena cemas atau takut dengan orang-orang di pasar. Keadaan seperti ini mengurangi kualitas hidup, dapat dikatakan ada gangguan jiwa. Orang mengalami gangguan jiwa berat. Misalnya orang dengan skizofrenia, dimana ia tidak bisa membedakan antara fungsi berfikirnya dengan kenyataan yang ada. Orang dalam gangguan jiwa disebut juga disabilitas mental.
Dalam Mazmur 33:20 dikatakan jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, apa itu jiwa? Di dalam jiwa ada kesadaran, ada perasaan, sumber timbulnya kehendak. Jiwa itu menandakan orang masih hidup. Kalau sudah meninggal maka jiwa meninggalkan tubuh, jiwa membubung. Dalam KJ 408 ada kalimat “jika jiwaku membubung meninggalkan dunia, kunyanyikan tak hentinya kasih dan pimpinanNya” artinya melalui jiwa, orang bisa merasakan indahnya kasih dan pimpinan Tuhan sampai orang tersebut masuk surga. Inilah tujuan orang beriman yaitu keselamatan jiwa (1 Petrus 1:9). Pada saat kematian, jiwa seorang bisa sangat ketakutan, tapi ada juga yang tenang bahkan merasakan damai surgawi. Mengapa damai? Karena iman yang teguh pada kasih setia Tuhan. Iman yang teguh karena telah mengakhiri pertandingan iman dengan baik, telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman (2 Timotius 4:7).
Jiwa yang menanti-nantikan Tuhan adalah jiwa yang sehat, karena ketika ada masalah berat menimpa, dan tidak sanggup menghadapi masalah, tidak langsung putus asa, depresi, tapi mencari pertolong dari Tuhan. Mengapa mencari pertolongan pada Tuhan? Karena orang tersebut telah mengimani bahwa Tuhan itu penolong dan perisai terhadap musuh dan masalah yang dihadapi. Tuhan itu berjalan bersama kita dalam setiap langkah hidup kita, Tuhan memandu hidup kita, maka kita tidak merasa tertekan, gelisah, kuatir yang berlebihan sampai tidak berani pergi ke mana-mana takut dengan orang di sekitar, takut ditipu atau dicelakai.
Orang yang sehat jiwanya, ketika dalam beban berat, maka ia memohon Tuhan menjadi perisai dalam hidupnya. Kita belajar dari pemazmur yang selalu mencari perlindungan dari Tuhan, percaya dan menyerahkan diri agar dilindungi. Tuhan menjadi perisai dalam menghadapi masalah hidup, jangan kita menanggung semua kekuatiran, depresi, pikiran negatif.
Orang yang hidup di dalam Tuhan, maka jiwanya selalu memuji Tuhan karena Tuhan membentuk jiwa yang berbahagia, jujur, bersyukur, bersikap adil, selalu mengikuti rencana Tuhan bukan ikut rencana sendiri. Ia percaya bahwa rencana jahat manusia mampu Tuhan gagalkan, tetapi rencana Tuhan abadi selama-lamanya. Tuhan melihat semua pekerjaan kita, tidak ada rencana yang terjadi diluar Tuhan.
Seorang pemimpin negara, kalau mengandalkan kekuatan sendiri, kekuatan senjata dan pasukan, tidak akan mampu mengalahkan rencana Allah, pasti Tuhan gagalkan. Kejahatan mereka pasti Tuhan hukum, termasuk rencana kejahatan dalam perang yang membunuh dan merugikan banyak orang. Tuhan pasti akan menggagalkan rencana yang tidak sesuai kehendak Tuhan. Pemimpin negara yang sehat jiwanya bergantung sepenuhnya pada rencana dan pemeliharaan Tuhan, menanti-nantikan Tuhan, serta takut akan Tuhan, menghormati Tuhan.
Ketika kita menghadapi bahaya atau pergumulan yang berat seperti pengalaman seorang anak B yang sakit, dan belum ada tanda-tanda kesembuhan. Anak B bisa saja makin lemah jiwanya, tapi ibu dan anak B berdoa agar diberikan kekuatan pada jiwa dalam menghadapi kondisi sakit yang belum sembuh itu. Ibu dan anak B menantikan Tuhan, berharap hanya pada Tuhan dan menanti bimbingan Tuhan saja dalam menghadapi sakit.
Menantikan Tuhan adalah menunggu Tuhan dengan tenang dan sabar, agar Tuhan bertindak atau memerintah dalam hidup pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat. Menanti dengan berdiam dihadapan Tuhan, sabar menanti Tuhan melakukan sesuatu dengan cara Tuhan dan waktu Tuhan. Kita tidak perlu protes kepada Tuhan, sebab rencana Tuhan abadi, rencana Tuhan pasti menolong dan menjadi perisai dalam masalah hidup kita.
Dalam menantikan Tuhan mungkin kita mengalami badai yang menyerang, hidup menjadi gelap, tapi kita yang menanti Tuhan, akan mencari pelangi kasih Tuhan yang tetap. Kita memuji keindahan pelangi kasih Tuhan yang warna warni, sebagai lambang cinta Tuhan yang besar. Setelah selesai menghadapi masalah, kita melihat pelangi kasih Tuhan merupakan janji Tuhan yang teguh. Dibalik kedukaan, kesedihan kegagalan, selalu kita menanti pelangi kasih Tuhan seperti ungkapan dalam NKB 170 ayat 2 Jika badai menyerangmu, awan turun menggelap, carilah di atas awan p’langi kasih yang tetap. Lihatlah warna-warninya, lambang cinta yang besar, Tuhan sudah b’ri janjiNya, jangan lagi ‘kau gentar. Reff : Habis hujan tampak p’langi bagai janji yang teguh, di balik duka menanti p’langi kasih Tuhanmu. Amin
Berdoa: Ya Tuhan kami selalu menantikan Tuhan dan mengimani Tuhan adalah penolong dan perisai dalam hidup kami. Buatlah jiwa kami makin sehat, karena kami selalu menanti pelangi kasih Tuhan ketika menghadapi masalah hidup kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.