TUHAN MENYUNAT HATIMU
Views: 0
Bacaan: Ulangan 30:1-20
Salam sejahtera, semoga kita makin setia kepada Tuhan dengan hati dan perilaku kita, bukan setia mengikuti upacara agama lahiriah. Sunat adalah upacara lahiriah di Israel, tapi tidak membuat orang Israel setia pada Tuhan. Kesetiaan bisa dilakukan ketika Tuhan telah menyunat hati kita dan hati keturunan sehingga kita mampu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa seperti ungkapan dalam Ulangan 30:6 Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.
Sunat lahiriah di Israel adalah tanda seorang sudah masuk dalam perjanjian dengan Allah, orang yang mau setia kepada hukum Tuhan, dan hidup tidak bercela di hadapan Tuhan. Sunat dan ketaatan selalu diajarkan dalam hidup orang Israel. Tuhan yang menyunatkan hati kita dan keturunan kita ini berarti Tuhanlah menanggalkan dosa dari hidup kita, melalui penebusan Yesus. Manusia tidak bisa menyucikan atau menyunat hatinya sendiri, hanya Tuhan yang mampu. Sunat lahir tidak bisa menyucikan hati.
Orang yang menaati firman dan menyembahNya maka Tuhan akan memberkati. Orang yang memberontak, menolak firman Tuhan, tidak menyembahNya, maka akan menerima kutuk. Orang yang memberontak pada Tuhan diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertobat, disucikan atau disunat hatinya, agar kembali taat kepada Tuhan. Pertobatan mendatangkan pembaruan hidup, inilah bentuk kasih Tuhan kepada manusia.
Dalam penderitaan orang Israel, mereka bisa menjadi putus asa. Oleh sebab itu Allah menjelaskan bahwa orang Israel jangan mengandalkan kekuatan sendiri, tapi jadikan Allah sebagai sumber kekuatan. Orang Israel tidak bisa menyucikan diri sendiri, hanya Tuhan yang mampu menyucikan hati. Tuhan akan membuat perjanjian yang baru, bagi orang yang mau disunat hatinya oleh Tuhan. Taat pada firman Tuhan bukan sesuatu yang berat, asal kita menyerahkan hati untuk disunat atau disucikan Tuhan. Ada orang berpikir, firman Tuhan tidak mungkin dilaksanakan dengan setia, karena manusia lemah kedagingannya. Tapi Tuhan berfirman bahwa ketaatan pada firman Tuhan bisa dilakukan, jika orang mengandalkan kekuatan Tuhan.
Orang yang mau disucikan atau disunat hatinya oleh Tuhan adalah orang merendahkan hati mau dibimbing firman Tuhan. Orang yang sombong, tidak mau disucikan, disunat hatinya, tidak mau dibimbing Tuhan, hanya ikut kehendak sendiri, maka hidupnya tidak diberkati Tuhan, menerima kutuk. Orang harus mengambil pilihan, menerima berkat atau kutuk.
Orang yang mau taat adalah orang yang mau mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Mengasihi atau dikasihi merupakan kebutuhan dari makhluk hidup yang memiliki suatu pribadi. Sejak lahir sampai menjelang akhir hidup orang mengutamakan rasa mengasihi dan dikasihi. Allah juga memberitahu kepada semua manusia, bahwa Ia mengasihi manusia dan ingin manusia mengasihi Tuhan. Allah mau manusia dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan mengasihi Allah, bukan dengan paksaan. Tetapi akibat dosa, manusia sulit sekali untuk mengasihi Tuhan. Dalam hati manusia timbul segala sesuatu yang bertentangan dengan firman Tuhan. Allah memerintahkan umat-Nya untuk menyunatkan hati yaitu menyunatkan kedagingan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Ketika hati disunat, maka bukan kedagingan lagi yang memimpin hidup kita, tapi Roh Kudus yang menuntun sehingga kita bisa mengasihi Allah dengan segenap hati jiwa dan kekuatan kita. Pada saat kita mengasihi Tuhan maka kita memiliki kehidupan, sebab Allah datang untuk memberikan kita hidup
Mengasihi Tuhan dengan berbalik kepada Tuhan, menyesali dosa, kemudian mendengar suara Tuhan, dengan segenap hati dan segenap jiwa. Suami istri dan anak-anak bersama-sama mendengar suara Tuhan (Ulangan 30:2). Mendengar suara Tuhan berarti dimulai dari setiap orang menyediakan waktu, hati, untuk mendengar Tuhan setiap hari. Kemudian suami istri bersama-sama mendengar suara Tuhan, setelah itu bersama-sama dengan anak-anak mendengar suara Tuhan, kemudian bersama semua umat mendengar suara Tuhan.
Orang yang menyerahkan hatinya disunat Tuhan berarti hatinya berbalik dari sikap mengutamakan kehendak sendiri, kehendak duniawi, kehendak teman, menjadi mengutamakan kehendak Tuhan. Orang yang sehati sepikiran, satu jiwa mendengar kehendak Tuhan, maka Tuhan akan menyatukan, memulihkan keadaan pribadi, keluarga, persekutuan dan masyarakat. Orang yang belum menyerahkan hatinya disunat Tuhan, maka terus mengutamakan kehendak sendiri, kehendak teman. Suami-istri yang terus menerus konflik karena mengutama kehendak sendiri, kehendak kedagingan, kehendak duniawi, kehendak teman. Seorang Bapak A pulang kerja, selalu bertemu teman di suatu tempat untuk minum-minum dan berbincang-bincang, tertawa untuk mengurangi stres. A tidak punya kesempatan untuk berbincang dengan istri dan anaknya, tidak ada pembinaan iman dan pembinaan karakter dalam keluarga. Istri merasa A tidak bertanggungjawab membina keluarga, dan sering kesal serta sering terjadi konflik karena perilaku A, serta kekerasan terhadap istri. Dalam kondisi seperti ini A mengandalkan kekuatan diri sendiri, dan teman, serta minuman dan ngobrol-ngobrol, untuk menyelesaikan kegelisahan hatinya. A belum menyerahkan hatinya untuk disucikan, disunat Tuhan. Belum mau berbalik dari mengutamakan kehendak sendiri, kehendak teman, kehendak kedagingan. Istri dan anak-anak terus meminta pada Tuhan agar A mau menyerahkan hatinya disunat Tuhan, dan mau bersama suami istri mendengar kehendak Tuhan bukan kehendak sendiri, dan mau bersama anak mendengar kehendak Tuhan, dan disatukan oleh Tuhan, sehingga Tuhan memulihkan keadaannya ( Ulangan 30:3). Ketika suami istri menyunatkan hatinya pada Tuhan maka ia akan membawa anak dan cucunya disunat, disucikan Tuhan, sehingga orangtua, anak, cucu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa (Ulangan 30:6). Tuhan akan melimpahi hidup kita dengan kebaikan dalam segala pekerjaan atau usaha kita (Ulangan 30:9).
Mari kita mengasihi Yesus selamanya, Sabda dan RohNya menyucikan kita, dosa dibasuh dan hidup kita di baharuiNya seperti ungkapan KJ 305:3 ‘Ku mengasihi Yesus s’lamanya: Sabda dan RohNya menyucikan daku; aib dosaku sudah Ia basuh; ‘ku dibarui turut citraNya. Amin
Berdoa: Ya Tuhan mampu kami makin setia kepada Tuhan dengan hati dan perilaku kami. Mampukan kami menyerahkan hati kami untuk disunat atau disucikan Tuhan agar kami dan keturunan kami mampu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa kami. Hidup kami dilimpahi berkat Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa. amin