SAYUR BRONGKOS
Views: 0
Bacaan: 2 Timotius 2:5
”Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Salah satu kuliner khas Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah sayur brongkos. Orang jawa sering menyebutnya dengan brongkos atau ‘jangan brongkos’. Ya, kata ‘jangan’ di sini berarti sayur. Menurut sejarahnya kata brongkos berasal dari bahasa Belanda, yaitu bruin worst yang artinya olahan daging berwana cokelat. Namun karena kata ini sangat susah, maka orang jawa melafalkan dengan brongkos. Pada zaman dahulu, brongkos merupakan kuliner kaum bangsawan di keraton.
Brongkos merupakan kuliner yang terdiri atas daging (sapi, kambing atau domba) yang dipotong dadu, telur rebus dan tahu pong. Bahan tadi diolah bersama dengan kacang-kacangan (seperti kacang tolo atau kacang merah), kulit melinjo serta potongan labu siam dan terkadang ditambah dengan irisan wortel. Untuk membuat rasa rempah itu muncul sempurna di dalam kuah brongkos yang berbahan dasar santan ini, sedikitnya ada 16 (enam belas) jenis bumbu yang digunakan untuk memasak kuliner satu ini. Mulai bumbu yang dihaluskan, yakni bawang merah, bawang putih, kluwek, kemiri, ketumbar, merica, cabai besar, cabai rawit, gula, dan garam; hingga bumbu yang dicampurkan secara utuh macam daun salam, lengkuas, jahe, sereh, daun jeruk, dan kencur sunthi.
Menurut para ahli per-brongkos-an, untuk menghasilkan brongkos yang sedap, maka dibutuhkan waktu antara 3 – 4 jam untuk meracik bumbu-bumbu. Selain itu, ada langkah-langkah yang mesti diikuti agar cita rasa brongkos itu tidak berubah. Pendek kata, untuk menghasilkan ‘sayur brongkos’ ini dibutuhkan ketelatenan, kesabaran, ketelitian dan keseriusan tinggi. Memasak kuliner ini tidak boleh hanya sekedarnya saja, karena ada cita rasa yang harus dijaga sehingga kuliner itu memang layak disebut sebagai sayur atau jangan brongkos. Itulah sebabnya tidak banyak warung makan di kota Yogyakarta yang menyediakan brongkos dengan cita rasa legendaris kraton sebagai sajian khasnya.
Berbicara tentang brongkos ini mengingatkan kita tentang ke-original-an. Mungkin banyak masakan yang disebut sebagai sayur brongkos karena bentuknya yang mirip, akan tetapi belum tentu ia menghadirkan wujud dan cita rasa legendaris brongkos yang sesungguhnya. Para pecinta brongkos tentu akan sangat mudah untuk membedakan mana yang brongkos yang original dan mana yang brongkos-brongkosan.
Sayur brongkos menyadarkaan kita juga bahwa kehidupan iman kristen mesti mampu menyatakan ‘cita rasa’ Kristus. Oleh karena itu, iman mesti dipertahankan dan diolah sedemikian rupa agar jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan tetap melekat di dalam hidup kita. Untuk itu tentu dibutuhkan ketelatenan, kesabaran, ketelitian dan keseriusan tinggi untuk terus diasah di dalam dan melalui kehidupan ini, ibarat seorang atlet yang ikut perlombaan. Paulus menasihati Timotius, demikian “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga”. Tentunya kita akan dapat menjadi alat saksi Kristus apabila kita mempraktikan hukum kasih di dalam hidup kita.
Kiranya sajian sayur brongkos hari ini, dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk tetap berupaya menjadi murid Kristus yang sejati. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami rindu untuk menjadi alat saksi-Mu di manapun kami berada. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat mewujudkannya. Terpujilah Nama-MU, ya Tuhan Yesus. Amin.