CELAKA MERASA AMAN
Views: 0
Bacaan: Amos 6:1-14
Salam sejahtera semoga kita makin sadar bahwa Tuhan tidak senang dengan orang terkemuka, bangsawan, yang mendapat kekayaan, kekuasaan, dengan cara menindas orang miskin, berlaku korupsi, tidak adil dan tidak benar, serta merasa aman yang palsu dengan ibadah yang lahiriah. Tuhan mengatakan bahwa rasa aman dan tenteram yang palsu, membuat mereka dapat celaka (Amos 6:1 “Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!)
Orang yang terkemuka dan bangsawan di Israel Utara, berhasil mendapat kekayaan, kekuasaan, dengan cara yang curang, menindas orang miskin dan lemah, korupsi, praktek bisnis dengan tipu daya. Hidup mereka bermewah-mewah, digambarkan dengan tempat tidur dari gading. Mereka melakukan pesta agama yang menyenangkan hati mereka. Orang terkemuka dan bangsawan ini, masa bodoh dengan kehancuran, kerusakan dari keturunan Yusuf. Mereka berpikir, dengan keberhasilan hidup mereka, berarti Tuhan senang dan memihak mereka, serta memberkati mereka. Mereka merasa dirinya sudah aman, tidak ada hukuman Tuhan, tidak ada bencana tiba-tiba.
Melalui Amos, Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak senang dengan perilaku mereka yang merasa aman dan tenteram yang palsu, tidak peduli dengan penderitaan orang miskin dan lemah, tidak memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam masyarakat. Mereka merasa tidak ada kekuatiran sebab semua perkara dapat diatasi dengan uang, kekayaan dan kuasa mereka, bukan karena kuasa Tuhan. Melalui Amos, Tuhan memberitahukan bahwa mereka akan menjadi orang buangan dan merasakan hidup miskin dan tertindas, tidak ada pesta-pesta keagamaan yang menyenangkan diri sendiri.
Mereka tidak menyadari bahwa Tuhan adalah pembela orang miskin, lemah dan tertindas, yang diperlakukan tidak adil oleh kelompok orang terkemuka dan bangsawan. Tuhan sudah membuktikan bahwa orang Israel dibebaskan dari hidup miskin, sebagai budak, yang ditindas, diperas oleh Mesir dan menuntun mereka menuju tanah perjanjian, dimana hidup mereka bebas, tidak tertindas, tidak diperas, tidak diperlakukan tidak adil dan juga tidak menindas dan tidak memeras orang lain, di tanah perjanjian tersebut.
Kerajaan Israel Utara bisa hancur jika mereka tidak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan hanya bergantung pada kekayaan, kekuasaan, dengan cara curang dan menindas dan bergantung pada upacara agama lahiriah yang menyenangkan diri sendiri, dan tidak menyenangkan Tuhan.
Firman Tuhan mengingatkan orang terkemuka dan bangsawan yang jahat, korupsi, memeras orang miskin, bahwa dihadapan Tuhan mereka tidak istimewa, mereka akan tertimpa celaka, hukuman Tuhan. Jangan pernah berpikir bahwa mereka akan dilindungi Tuhan, walau rajin beribadah secara lahiriah saja, tapi tetap melakukan kejahatan, ketidakadilan, penindasan terhadap orang miskin dan lemah. Mereka akan mendapat hukuman, sebab mereka belum menyesali kesalahan dan dosa, serta merasa aman, tenteram yang palsu.
Orang terkemuka dan bangsawan, menganggap malapetaka, hari hukuman Tuhan masih jauh waktunya ( Amos 6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka, ..). Sikap seperti ini sama juga dengan sikap orang masa kini yang menganggap hari Tuhan, akhir zaman, akhir hidup seseorang masih jauh, tidak perlu berjaga-jaga dan merasa aman yang palsu, sehingga tidak peduli, tidak percaya, pada hari Tuhan yang datang tiba-tiba seperti pencuri.
Pada masa kini, kita mengimani bahwa hari hukuman Tuhan, akhir zaman, sudah dekat (Matius 4:17 ..Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”. Lukas 12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang..), maka waktu untuk kita berjaga-jaga sangat singkat, hanya sampai akhir hidup kita. Setelah berakhir hidup di dunia, kita akan menghadap Tuhan sebagai hakim yang adil, dan menetapkan hukuman dari Tuhan. Bagi yang berjaga-jaga, Tuhan memberi kebahagiaan hidup bersamaNya di rumah Bapa. Mereka yang tidak berjaga-jaga, Tuhan memberi hidup celaka, dalam penderitaan kekal, ditindas, dianiaya yang sangat berat, selama-lamanya, seperti kisah orang terkemuka dan bangsawan di perbudakan Babel, mereka sangat menderita sebagai orang tertindas.
Dunia ini semakin banyak kejahatan, konflik dan perang, semakin banyak orang berlaku tidak adil, tidak benar, makin banyak anti Kristus, orang ateis, agnostik, makin banyak nabi atau guru palsu yang memberikan rasa aman dan tenteram yang palsu. Ini adalah tanda-tanda akhir zaman sudah dekat. Mereka yang menganggap hari Tuhan masih jauh, hidupnya berfoya-foya, merayakan pesta agama, tapi bukan untuk menyenangkan Tuhan namun untuk kesenangan diri sendiri. Mereka bersenang-senang tanpa menyadari keruntuhan, kerusakan dari keturunan dan bangsa mereka. Orang yang ateis dan agnostik adalah orang yang congkak hatinya terhadap Tuhan, mereka merasa aman, tenteram dari hasil kekayaan, kekuasaan, kepintaran mereka, mereka tidak peduli dengan penindasan, ketidakadilan, ketidakbenaran di masyarakat, yang penting mereka berfoya-foya.
Orang terkemuka, seperti para hakim, pemimpin negara, pemimpin wilayah, aparat hukum, aparat keamanan, legislatif, pengusaha, seharus membela keadilan dan kebenaran tapi mereka mengubah keadilan dan kebenaran menjadi racun yang pahit bagi masyarakat yang lemah, miskin, tidak berdaya. Orang bersalah, pelaku kejahatan dibebaskan, koruptor dibebaskan, tapi orang yang tidak bersalah dicari kesalahan, dihukum lebih berat. Negara dan kelompok masyarakat yang membuat keadilan dan kebenaran menjadi racun dan kepahitan bagi masyarakat, maka saatnya akan tiba kehancuran negara tersebut, sudah banyak contoh kerajaan, negara yang korupsi, yang jahat, tidak adil, tidak benar, menindas, menjadi hancur.
Marilah kita memerangi kemiskinan dan menyinarkan terang keadilan di tengah dunia ini karena Kerajaan Allah segera datang seperti ungkapan dalam KJ 260 :2 Memerangi gelap kemiskinan, menyinarkan terang keadilan datanglah KerajaanMu; di lautan, di gunung, di ladang dan di bandar, di pasar, di jalan datanglah KerajaanMu! Reff: Datanglah, datanglah, datanglah KerajaanMu. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan buatlah kami makin sadar bahwa Tuhan tidak senang dengan cara hidup mendapat kekayaan, kekuasaan, dengan menindas orang miskin, berlaku korupsi, tidak adil dan tidak benar, serta merasa aman yang palsu. Kami menyesali dosa kami dan terus berjaga-jaga dengan berjuang untuk keadilan dan kebenaran sampai kerajaan Allah datang, agar hidup kami bahagia bersama Tuhan. dalam nama Yesus kami berdoa amin.