IMANMU MENYELAMATKAN ENGKAU
Views: 0
Bacaan: Lukas 17: 11-19
Salam sejahtera semoga kita makin beriman, percaya pada kuasa Allah, yang memulihkan kita dari dosa melalui karya keselamatan Allah, serta memulihkan hidup kita seperti ungkapan dalam Lukas 17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Kita beriman karena Firman Allah dan karya-karya Allah sungguh dipercaya dan dapat diandalkan manusia. Percaya kepada Allah adalah sikap yang sangat penting, seperti Abraham percaya pada janji Allah, memberi keturunan yang banyak. Percaya pada janji Allah karena kasih dan kebaikan Allah, yang sangat berlimpah. Orang beriman berarti percaya pada janji Allah, walau banyak masalah, sakit-penyakit, kegagalan, miskin, ditindas, diperlakukan tidak adil.
Masa kini banyak godaan, hambatan, penghalang yang membuat orang tidak percaya janji Tuhan, tidak percaya akan kuasa Allah, yang tampak dalam karya-karya Yesus. Bagaimana orang bisa beriman, percaya kuasa Allah dalam karya Yesus ketika sakit, lemah, tidak berdaya ? Marilah kita belajar dari pengalaman orang Samaria yang sakit kusta.
Sepuluh orang kusta, terdiri dari orang Samaria, dan orang Yahudi. Karena sakit kusta, mereka terbuang dari masyarakat. Kondisi sakit yang lama, bisa membuat orang merasa tidak berharga, hilang pengharapan. Tapi sepuluh orang kusta ini, masih sangat berharap pada Yesus, dan minta pertolonganNya dengan berseru : “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Teriakan sepuluh orang kusta, merupakan kesaksian bagi orang di sekitarnya, yang mendengar teriakan mereka bahwa mereka pcrcaya Yesus, mengharapkan Yesus sebagai penolong yang berkuasa. Mereka beriman pada Yesus ketika melakukan perintah Yesus yaitu agar pergi memperlihatkan diri kepada imam-imam. Setelah perintah Yesus dilakukan, maka mereka menjadi tahir.
Namun iman tidak cukup hanya kesembuhan fisik. Kita beriman seperti seorang Samaria yang telah sembuh dari kusta, kemudian datang kembali kepada Yesus sambil memuliakan Allah, dan menyembah Yesus dengan tersungkur di kaki Yesus, kemudian mengucap syukur kepada Yesus. Sembilan orang yang sembuh tidak kembali kepada Yesus, mereka tidak bersyukur. Menurut Yesus orang yang sungguh-sungguh beriman, bukan sekedar mengharapkan Yesus untuk menyembuhkan secara fisik, tapi orang yang mau datang kembali pada Yesus setelah dipulihkan, membangun relasi yang erat dengan Yesus sampai akhir hidup, dan selalu bersyukur memuliakan Allah, atas perbuatan ajaib Tuhan, dan menghitung berkat Tuhan. Itu sebabnya Yesus mengatakan kepada orang Samaria yang sembuh: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Iman yang telah menyelamatkan berarti mengalami kesembuhan yang menyeluruh, diampuni dosa, dipulihkan hubungan yang erat dengan Allah, mengalami keselamatan. Orang yang taat pada perintah Yesus, pulih hubungan dengan Tuhan, inilah tanda terwujudnya Kerajaan Allah dalam kemuliaan penuh.
Beriman itu adalah percaya pada Yesus yang mampu menolong, menyembuhkan, percaya Yesus penuh kekuasaan, kekuatan yang ajaib. Kepercayaan pada Yesus sampai sekarang, mendatangkan berbagai macam pertolongan dalam kehidupan. Yesus menolong semua orang yang percaya padaNya, tidak membedakan suku, golongan, ras, agama manapun. Orang Samaria juga Tuhan Yesus tolong. Kepala rumah ibadah Yahudi di tolong Tuhan Yesus juga. Orang terkemuka, wanita miskin dan sakit ditolong Tuhan juga. Yesus menerima semua orang untuk dipulihkan, namun yang paling penting adalah dipulihkan dari dosa, sehingga mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan.
Beriman pada Yesus artinya yakin bahwa Yesus sangat baik terhadap kita, Yesus mampu memberi kesembuhan. Orang yang ingin dipulihkan Yesus berarti Yesus lebih dulu tahu hati yang sungguh-sungguh teguh beriman pada Yesus, rendah hati, bergantung dan berserah pada Yesus, tidak pernah kecewa pada Yesus. Percaya pada Yesus memberi ketenangan hati, keteguhan hati. Penjahat yang menghujat Yesus di salib, tidak mengakui kesalahan, tidak mengharapkan keselamatan dari Yesus, tidak diberi ketenangan dan keselamatan oleh Yesus. Tapi penjahat yang tidak menghujat Yesus, mengakui kesalahan, mengharapkan keselamatan dari Yesus dengan berkata : “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Maka Yesus memberi ketenangan dan keselamatan kepadanya dengan mengatakan :.. sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:39-43). Penjahat yang tidak menghujat, juga dipuji Yesus imannya, walau banyak dosa dilakukan sebelumnya. Iman yang baik dan benar mendapat pujian dari Yesus.
Iman menyelamatkan berarti disembuhkan secara total hati, jiwa, pikiran dan tubuh. Di dunia ini, kesembuhan tubuh hanya sementara, karena orang akan meninggal. Di surga, orang mengalami kesembuhan total, hati, jiwa pikiran dan tubuh yang kekal. Ini merupakan buah dari iman, pengampunan dosa, dan karya anugerah dari Yesus.
Ketika tubuh kita dalam keadaan pulih di dunia, maka kita selalu bersyukur, memuliakan Tuhan, ketika sakit, kita tetap berharap pada Tuhan, yakin kuasa dan kasih pertolongan Tuhan. Ketika kita sakit, kita berseru pada Tuhan seperti yang diungkapkan dalam Yesaya 38:16-17 Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh! Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Beriman ketika hidup tentram dan senang, atau hidup menderita, akan taat pada ajaran Yesus untuk bersaksi tegas tentang keselamatan jiwa. Tuhan Yesus mengangkat salib yang kejam, mengangkat dosa, sehingga kita lepas, merdeka, dan memuji Tuhan seperti ungkapan NKB 195:3 Yesusku mengangkat di salib kejam, dosaku dan aib sepenuh. Hutangku dibayar dan aku lepas, puji Tuhan, wahai jiwaku. Reff: S’lamatlah jiwaku, S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
Berdoa:
Ya Tuhan, kami terus belajar beriman, percaya pada kuasa Allah, yang memulihkan kami dari dosa melalui karya keselamatan, serta memulihkan hidup seperti pengalaman orang Samaria yang sakit kusta. Kami terus percaya pada janji Allah, walau banyak masalah, sakit-penyakit, kegagalan, miskin, ditindas, diperlakukan tidak adil dalam hidup kami. Kami berdoa dalam nama Yesus. amin