TERUS BERPAUT PADA-NYA
Views: 0
Bacaan: Pengkhotbah 9 : 12
”Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik..
Jemaat yang terkasih.. Kita prihatin dan turut berduka atas tragedi yang terjadi di Kanjuruan, dimana dilaporkan lebih dari 100 tewas dan ratusa orang luka-luka. Niat untuk menyaksikan pertandingan sepak bola, malah berakhir dengan kematian, manusia memang tidak pernah tahu kapan maut akan menjemput.
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tahu akan apa yang terjadi di esok hari, bahkan beberapa detik yang akan datang tidak ada yang dapat mengetahuinya. Mungkin ada yang bisa mereka-reka, namun tidak ada yang dapat memastikan. Oleh karena itu penulis Amsal mengingatkan kita, ”Janganlah memuji diri karena hari esok, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu”.
Para penonton yang tadinya bergembira karena mau memberi dukungan kepada team kesebelasannya, berubah menjadi kengerian dan dukacita. Bisa kita bayangkan perasaan orangtua mereka yang mengijinkan untuk menonton pertandingan di stadion? Betapa sedih dan hancurnya hati para orangtua yang kehilangan anak-anak mereka?
Kehidupan manusia yang awalnya tampak tenang dan nyaman, tiba-tiba bisa menjadi porak poranda, manusia memang tidak lebih dari embusan nafas, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu, demikian menurut firman Tuhan.
Oleh karena kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka dari itu kita harus berpaut, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang merancangkan hari esok yang penuh harapan. Sebab kita tahu bahwa rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera.
Kita punya Tuhan yang Omnipotent, Omnipresent dan Omniscient, Dialah yang memegang kendali hidup kita. Yang kita perlu lakukan adalah mendekatkan diri pada Sang Sumber Kehidupan, jalin relasi yang intim dengan-Nya, berseru dan berdoa kepada-Nya, minta perlindungan dan pertolongan dari Tuhan, agar kita boleh berjalan dalam pimpinan-Nya, melangkah dengan pasti karena Tuhan beserta kita. Tuhan memberkati kita.