ADA TUJUAN DALAM HIDUPMU
Views: 0
Bacaan: Filipi 3: 13-16
Sahabat Kristus, Bapak, saudara-saudara, para muda dan para anak yang Tuhan kasihi.
Dalam hidup, kita mungkin banyak menemukan pertanyaan-pertanyaan: Mengapa ini terjadi pada saya? Bagaimana selanjutnya yang akan terjadi? Apa yang harus saya lakukan? Dan lain sebagainya, pertanyaan lain muncul di benak kita. Tapi anehnya, pertanyaan itu lebih sering tak memiliki jawaban. Lalu anehnya, semakin kita bertanya, kita semakin merasakan kesakitan dan kesedihannya.
Dalam kehidupannya, setelah mengikut Tuhan, Paulus pun merenungkan apa yang telah ia jalani pada masa lalu. Sebagai sosok yang memikirkan masa lalunya yang kelam; seorang yang keji dan tak punya hati. Dahulu ia begitu berdosa. Mungkin semua itu terjadi karena ajaran dari “agama sakit” yang dianutnya, yang mengijinkan seseorang pengikut agamanya menyakiti bahkan menghalalkan darah mereka yang tidak seagama dengan mereka. Semua yang memiliki kepercayaan berbeda dengannya adalah busuk dan layak disakiti.
Paulus pastilah merasa sangat menyesal, sedih ataupun berduka, apabila ia mengenang kehidupannya di masa lalunya. Namun bagi Paulus itu telah berlalu, ia melupakannya untuk melihat panggilan surgawi dalam dirinya. Itulah menyebabkan pada saat ia mengikuti panggilan surgawi nya, tak ada lagi yang boleh membuatnya berduka dan dikuasai kesedihan, karena ia melihat betapa berharganya ia di hadapan Tuhan.
Kita mungkin memiliki berbagai bentuk kesedihan, kemarahan, penyesalan akibat masa lalu kita, seringkali kesedihan, kemarahan dll kita pada masa kini, ternyata juga amat berhubungan erat dengan masa lalu kita yang belum selesai. Maka mari kita melihat Paulus, yang yang tak membiarkan masa lalunya menggerogotinya, hadir bagai si monster dalam mimpi buruk di bawah kolong tempat tidur setiap harinya. Paulus meninggalkan itu di masa lalunya. Dan karena Kristus yang belas Kasihnya demikian besar bagi Paulus, dan bagi kita juga kini, maka kita akan dapat “meninggalkan” masa lalu itu. Ia, “si monster” itu, mungkin masih ada dalam ingatan kita, namun ia tak lagi dapat menguasai kita pada masa kini, kita telah meninggalkan ia di sana, di masa lalu saja. “Tak ada monster itu di bawah tempat tidur kita kini”. Dengan demikian, ketika kita menghidupi hidup yang sekarang, kita akan mendapat kemampuan dari Sang Bapa untuk melihat panggilan tujuan hidup kita kini. Kini, ketika kita menghadapi segala halangan dan rintangan, kita melihatnya sebagai seorang yang berharga menjalankan panggilan itu. Jika saya adalah sebuah pensil, maka tujuan saya adalah membiarkan sang penulis membuat garis untuk sebuah kisah cerita, ataupun seorang pelukis menorehkan sebuah coretan untuk sebuah gambar.
Mungkin mata pensil akan menjadi tumpul, laku akan diraut lagi, dan proses itu dapat tak menyenangkan, walau demikian semua itu tidak lagi menyengsarakan, malah adalah sebuah kesempatan atau keuntungan karena telah menjadi berharga sebagai alat di tangan Tuhan.
Dengan menerima segala yang telah terjadi dan melihat tujuan dari panggilan Tuhan atas hidup kita, marilah kita terus menyukuri segala kasih, penghargaan dan penyertaan Tuhan yang menyelenggarakan karyaNya dalam hidup kita. Tuhan memberkati semua orang yang selalu bersandar kepada Nya dan menyebarkan kasih dan kebaikan Tuhan. Bapak ibu, saudaraku, para muda dan para anak, kitalah orang-orang yang berharga itu. Amin (LiNRen12-10-2022)