KASIH KRISTUS MEMULIHKANMU
Views: 0
Bacaan: Yohanes 3:16-18
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Salam kasih dalam Rahmat Anugerah Kristus kepada saudaraku semua, Bapak-ibu, para muda dan para anak.
Bagaimana kabar hari ini? Saya berharap kekuatan dan damai sejahtera dari Bapa dalam Kristus, bersama saudaraku semua.
Saudaraku, tulisan Alkitab di atas, pastilah bukan bacaan asing bagi kita orang percaya. Saya sendiri aelalu saja mendapatkan motivasi baru, ketika menghayatinya. Berapa tidak? Kita diperkenalkan pada adanya Kasih Allah yang amat besar untuk kegidupan kita. Berdasar kasih itulah, lalu bapak ibu saudara dan saya mendapat kekuatan untuk bertubuh hari demi hari. Kasih adalah gerakan yang mamutus mata rantai terbelunggunya kita dari segala bentuk dosa dan pelanggaran yang bahkan mendarah xaging fan begitu melekat. Kasih mampu membuat kejutan kesadaran bagi seorang yang sedang “koma” karena segala macam bentuk kelemahan dan dosa.
Cara kerjanya itu demikian: kemungkinan besar, seseorang yang hidup bergelimang dosa dan dikuasai oleh kelemahan diri (penyesalan, kesedihan, kemarahan) dan lain-lain, adalah disebabkan oleh “traumatis” masa lalunya. Ketika hal-hal tersebut belum selesai dan “tersembuhkan”, ia akan muncul kembali dalam berbagai macam bentuknya di masa kini. Seolah ingin membalas dalam kemarahan atau menjadi demikian dikuasai oleh rasa bersalah, berduka dan bersedih, segala perbuatan dan perasaan muncul sebagai manifestasinya. Mungkin kita berpikir dan mengira bahwa semua itu dapat diselesaikan dengan pengetahuan, keterampilan dan segudang ilmu lain yang dapat dikejar dan diraih. Lalu kita memberikan diri ini segala pengetahuan. Atau kepada anak2 kita, memberi merwka segudang ilmu dan keterampilan. Namun ternyatalah bahwa semua itu dapat menjadi sia-sia, bahkan bisa menjadikan kita atau anak2 kita mengalami semakin dalamnya dosa, kemarahan, dan kesedihan. Semakin terampil, malah semakin lihai menggunakan keterampilannya untuk kejahatan dan dosa. Atau aemakin merasakan ketidak puasan dan kesedihan serta penyesalan mendalam karena semakin tak puas akan apapun hasil yang diterima. Semakin memiliki materi banyak, malah semakin beusaha menyembunyikannya untuk diri sendiri, bahkan disembuyikan dari keluarganya. Atau semakin memilki kuasa, namun tetap dirundung kecemasan karena terus menemukan “goncangan” berkuasa. Arau semakin pintar di kampus/sekolah, semakin merasa was-was tersaingi. Tentu masih banyak lagi berbagai bentuk kelemahan gang tersembunyi dalam diri yang “belum selesai”.
Tahukah saudara? Yang dapat memutus dan “menyelesaikan” semua hal di atas itu adalah Kasih. Dan kita, orang yang percaya kepada Kristus, yang tadinya “sakit” ini, telah dirangkul oleh tangan kasih besar Allah, melalui Kristus Yesus.
.
Terpujilah Allah Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus, yang tak membiarkan kita dikuasai oleh hal2 yang buruk, yang mau menghapus yang buruk dalam hidup kita, dengan KasihNya yang besar. Kini kita dapat dengan leluasa menyerahkan segala “kegalauan” hati dan pikiran kita, segala kerakusan dan keserakahan kita, segala duka dan kemarahan kita karena “bentukan” masa lalu, kepada Kristus yang memiliki kasih besar bahkan sampai mati di Kayu Salib.
Maka kini, langkah pertama yang dapt kita lakukan adalah kenalilah “kecenderungan” kita yang menjadi “persoalan”,. Lalu serahkanlah semua itu kepada Nya. Ialah yang akan memulihkan kita. Kasih Tuhan membuat kita enggan berlaku buruk dan curang. Kasih Tuhan membuat kita mau terbuka dan sangat mengasihi keluarga. Kasih Tuhan membuat kita tak dikuasai oleh kegagalan, kelemahan dan kekurangan masa lampau, sebaliknya membuat kita semakin mengasihi diri dan semakin mengasihi sesama. hidup dalam kesadaran bahwa kita tak semspurna sehingga mau hidup dalam pertobatan. Sebuah sikap yang mau mengampuni diri dan mau mengampuni sesama. Semua itu dapat terjadi adalah karena kasih Tuhan.
Demikianlah kita sedang memegang teguh keselamatan dari Kristus Yesus, ketika kita percaya bahwa dalam Kasih Kristus ada pengampunan, ada perjuangan dan ada pancaran kasih kepada diri dan kepada sesama.
Terpujilah Tuhan Allah, Ia tetap menolong kita. (LiNRen19-10-2022)