DOA BAPA KAMI
Views: 0
Umat Tuhan yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem!
Hari ini kita merenungkan kembali Firman Tuhan yang berjudul: “Doa Bapa Kami” dengan dasar Matius 6:9-13 “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan- Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” Demikianlah firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan yang melakukannya.
Dalam Injil Matius ini Doa Bapa Kami yang kita kenal sebagai The Lord’s Prayer atau Pater Noster (Latin) adalah doa yang diajarkan langsung oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam rangkaian pengajaran di Bukit.
Tuhan Yesus mengajarkan kita semua berdoa tidak seperti orang munafik yang suka berdoa supaya dilihat orang. Dan juga berdoa tidak bertele-tele seperti orang yang tidak mengenal Allah. Mengapa?
Karena doa merupakan alat untuk memelihara persekutuan kita dengan Bapa di surga, sekaligus mengarahkan kehidupan kita ke arah hidup yang benar.
Dalam Doa Bapa kami Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita, bagaimana kita merespon kepada Allah yang sudah menyatakan diri-Nya dan keselamatan-Nya kepada kita. Ada dua hal penting:
Pertama, kita berdoa supaya Nama Tuhan dipermuliakan. Kita memohon supaya Kerajaan Allah datang dan kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga. Kehendak Allah adalah rencana-Nya untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini secara sempurna. Maka, apa artinya jika kita berdoa demikian? Artinya kita menyatakan kesanggupan kita untuk mentaati segala kehendak Allah! Amin, Saudara?
Kedua, kita berdoa supaya kita menyerahkan kebutuhan kita kepada kemurahan Bapa. Tuhan Yesus mengajar kita supaya setiap hari memohon “berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Berarti supaya kita bergantung sepenuhnya kepada Bapa, tidak mengembangkan sikap materialistis dan egois, tetapi memperhatikan kebutuhan hidup orang di sekitar kita.
Kita boleh berdoa memohon ampun atas segala dosa kita, tetapi juga kita harus bersedia mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Karena Allah tidak akan mengampuni kita jika kita tidak mau mengampuni sesama kita.
Kita perlu memohon bimbingan dan perlindungan Tuhan supaya kita tidak tergelincir jatuh dalam dosa. Mengapa? Karena kita ini lemah dan rentan terhadap pencobaan dan kejahatan.
Kita mengakhiri Doa Bapa Kami dengan suatu pernyataan bahwa doa-doa kita didengar oleh Bapa, karena doa yang benar dijiwai oleh kasih Kristus dan akan dikabulkan oleh Allah yang Mahamurah dan Mahakuasa. Kepercayaan ini kita nyatakan dalam kata “amin” pada akhir doa yang berarti “benar dan pasti”.
Seperti persembahan pujian yang dilantunkan oleh Penatua GKI Kwitang lingk. 1 beserta keluarganya sebuah lagu yang berjudul: “Doa Bapa Kami”. Sebuah lagu yang digubah oleh Juswantori Ichwan – Wesley Tulus, menghantarkan kepada kita menghayati Doa Bapa Kami untuk kita menerapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bersediakah Saudara bersama keluarga terus belajar menerapkan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, doa yang dijiwai kasih Kristus ini? Lakukanlah saja, itu sudah cukup. Amin.
Mari kita berdoa:
Ya Tuhan, Bapa kami yang di surga, kami bersyukur di Bulan Keluarga ini Tuhan mengajarkan kami untuk berdoa yang benar, doa yang didasari kasih Kristus, yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mampukanlah kami bukan hanya mengucapkan atau menyanyikan Doa Bapa Kami, tetapi kami sungguh-sungguh menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga, dalam jemaat dan dalam masyarakat kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
TUHAN MEMBERKATI SAUDARA DAN KELUARGA.
(AM 20102022)