TUHAN MENYATAKAN KEADILANNYA
Views: 0
Bacaan: Mazmur 98: 1-9
Salam sejahtera, semoga kita makin percaya bahwa Tuhan adalah hakim yang adil, penuh kasih setia, menyelamatkan umatNya dan menyatakan keadilan terhadap bangsa-bangsa seperti ungkapan dalam Mazmur 98:2 TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
Keadilan Allah adalah cara Allah memperlakukan manusia dan ciptaanNya dengan benar, tepat, menurut Allah. Manusia diberikan Firman Allah agar memahami apa yang dikehendaki Allah. Mereka yang taat pada kehendak Allah, tidak mendapat hukuman dari Allah, tapi mendapat upah dari Allah. Jika orang berlaku jahat, tidak taat, tidak setia pada Allah pasti dihukum Allah. Bangsa Israel, yang tidak setia pada kehendak Allah, menyembah ilah lain, dihukum Tuhan melalui pembuangan Babel. Tapi sisa Israel di pembuangan, yang taat dan setia, dibebaskan dari pembuangan Babel. Keadilan Allah sudah dinyatakan dihadapan bangsa-bangsa berarti keselamatan, pelepasan dari pembuangan, sudah dilakukan Allah bagi sisa Israel dan disaksikan bangsa-bangsa. Umat Tuha,n yang mengalami keselamatan bersorak-sorai, memuji perbuatan Allah yang ajaib, serta mengajak semua orang dan ciptaan Tuhan memuji perbuatan Tuhan yang ajaib (Mazmur 98:1-8). Keadilan Allah adalah keputusan Allah berdasarkan ukuran Firman yang diberikanNya kepada manusia.
Keadilan Allah, tidak semata-mata menghukum, tapi juga memberi kasih karunia, pengampunan dan keselamatan. Seorang penjahat yang tidak menghujat Yesus, ketika disalib, berkata bahwa dirinya dan penjahat lainnya memang selayaknya dihukum (Lukas 23:41). Tapi penjahat ini meminta kasih karunia dari Yesus. Kemudian Yesus memutuskan untuk menyediakan tempat bagi penjahat tersebut di Firdaus.
Apakah Tuhan Yesus adil, dengan keputusan ini? Ya, Yesus adil menurut ukuran kehendak Allah bukan menurut kehendak manusia. Mengapa Yesus menyediakan tempat di Firdaus bagi penjahat itu? Karena penjahat itu, mengakui kesalahan, mengakui dirinya pantas dihukum mati, kemudian ia menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Penjahat itu meminta Yesus agar Yesus mengingat dia apabila Yesus datang sebagai Raja (Lukas 23:42). Penjahat ini, mempercayai Yesus tidak bersalah, tidak berdosa, Yesus kudus, Yesus akan datang kembali sebagai Raja, dan ia meminta kasih karunia Yesus. Penjahat yang tidak menghujat Yesus akhirnya mati di salib berdasarkan hukum dunia, tapi dalam kasih karunia Allah, ia mendapat janji keselamatan, masuk ke Firdaus. Keadilan Yesus adalah menerima orang yang mengakui salah atau dosa, merasa pantas dihukum Allah dan minta dikasihani pada waktu Yesus datang sebagai Raja, Hakim yang Adil, kemudian diberi tempat dalam Kerajaan Allah.
Orang yang taat kepada-Nya tidak mendapat hukuman, tapi mengapa Ayub yang taat, mengalami penderitaan yang sangat berat? Pada awalnya Ayub, kecewa dengan keadilan Tuhan, tapi melalui perenungan yang panjang, pada akhirnya Ayub memuji keadilan Allah. Ayub tetap meyakini keadilan Allah nyata dalam hidupnya. Ayub menyadari bahwa betapapun benarnya, taatnya seseorang, tapi ia tak dapat membenarkan dirinya di hadapan Allah berdasarkan perbuatannya sendiri. Dalam pergumulan dan penderitaan yang berat, akhirnya ia merendahkan hatinya, memohon kasih karunia Allah, dan memuji keadilan serta kasih karunia Allah.
Ayub pada akhirnya yakin Tuhan akan memberikan keselamatan kepadanya. Tuhan memberikan pertolongan kepadanya dalam menjalani penderitaan dan pergumulannya. Allah pasti menunjukkan keadilan kepadanya dalam penderitaannya. Ayub menyesali apa yang dikatakannya tentang ketidakadilan Allah: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”(Ayub 42:5-6). Lalu Allah memulihkan Ayub dan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari apa yang sudah hilang.
Daud juga mengalami keadilan Tuhan yaitu kasih Allah yang mengampuni dosa yang dilakukannya terhadap Batsyeba, tapi anak yang dikandung Batsyeba meninggal. Keadilan Tuhan adalah penebusan, keselamatan atas dosa, walau manusia itu sendiri sebenarnya tidak layak menerima keselamatan tersebut. Keadilan Allah artinya Tuhan tidak melihat usaha manusia sendiri untuk selamat tapi hanya kasih karunia Tuhan. Keadilan diberikan Allah kepada manusia yang bergantung pada kasih karunia Allah. Di dalam Yesus, kasih karunia Allah dinyatakan untuk menebus dosa dan manusia dibenarkan, dianggap layak, dan orang tersebut mau dituntun Roh Kudus untuk melakukan keadilan, mengusahakan kebaikan, mengampuni orang lain.
Ketika kita berkata Allah itu adil, maka itu berarti Allah sepenuhnya benar dalam memperlakukan hidup kita, apapun yang terjadi dalam hidup kita, pada saat senang, susah, berduka, gagal, sukses. Allah mengharapkan kita memperlakukan hidup sesama dengan benar dan adil, tidak menganiaya, tidak menindas sebab Allah membalas, menghukum orang yang menindas, atau menganiaya orang lain. Allah itu adil dalam memberi upah karena itu Allah tidak pernah lupa dengan apa yang kita kerjakan, kita layani dan kasih yang kita tunjukkan kepada Allah dan sesama.
Manusia terkadang tidak adil terhadap sesama, seperti hakim memberi hukuman yang ringan kepada orang yang memiliki uang yang banyak dan pelanggaran yang sangat berat. Tapi rakyat kecil yang pelanggarannya kecil dan tidak terlalu menggangu rakyat lain, tapi karena mereka tidak sanggup memberikan uang kepada hakim maka mereka menanggung hukuman yang berat. Atau hakim memberi hukuman yang berat kepada kelompok minoritas yang dicari-cari kesalahannya, tapi membebaskan kelompok mayoritas yang jelas-jelas melakukan kesalahan.
Hakim yang hidup didalam Allah, akan memadukan seutuhnya keadilan dan kekuasaan sebagai keadilan dan kasih Allah. Allah sumber kekuasaan memberikan kekuasaan kepada hakim untuk menggenapi tujuan suci, benar, adil dan damai di bumi. Kekuasaan dapat dipergunakan secara bertanggung jawab atau diselewengkan, bisa menjadi berkat atau menjadi kutukan. Kekuasaan dapat digunakan untuk memelihara keadilan, kedamaian dan keteraturan dalam masyarakat, atau kekuasaan dapat menghancurkan segalanya. Keadilan di dalam Allah tidak dapat dipisahkan dari cinta kasih, damai dan belas kasih Allah.
Keadilan Allah, ibarat cahaya, berkarya tenang, dengan wibawa dan teguh bagai gunung keadilan Tuhan, serta penuh dengan kasih Tuhan seperti ungkapan PKJ 1 ayat 2 Ibarat cahaya, berkarya tenang, Wibawa rajawi, kekal Kau pegang. Teguh bagai gunung keadilanMu, Dan awanMu sarat dengan kasihMu. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan tumbuhkan percaya kami bahwa Tuhan adalah hakim yang adil, penuh kasih setia, menyelamatkan kami dan menyatakan keadilan terhadap bangsa-bangsa. Dalam keadaan kami menderita, berduka, gagal, mampukan kami rendah hati, mengakui kami bergantung pada kasih karunia Tuhan dan berilah iman yang tetap mempercayai keadilan Allah dan keselamatan dari Tuhan. Berilah Roh Kudus menuntun kami untuk melakukan keadilan, kebenaran dan kedamaian, dalam nama Yesus kami berdoa. amin