Mendapat Sentosa
Views: 0
Salam sejahtera, semoga kita makin bersukacita masuk ke rumah Tuhan untuk mendapat sentosa bagi diri sendiri, keluarga, persekutuan dan masyarakat sekitar kita seperti ungkapan dalam Mazmur 122:6 Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.
Dalam kamus bahasa Indonesia, orang hidup sentosa berarti hidup bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan tenteram; adil, damai, sejahtera. Orang hidup dengan sentosa bersama keluarga, berarti keluarga ini berada dalam keadaan aman, adil, damai sejahtera, tenteram, berbahagia, hidup terjamin. Hidup sentosa sulit diperoleh dengan kekuatan sendiri. Oleh sebab itu orang mempercayai Tuhan, agar mendapat hidup sentosa dari Tuhan. Selama dosa dan kejahatan di dunia ini masih mempengaruhi kita, maka sulit bagi kita mendapat sentosa penuh dan lengkap. Kita akan mengalami sentosa yang penuh dan lengkap ketika kita masuk di rumah Tuhan, di sorga. Inilah yang menjadi tujuan hidup orang beriman.
Mendapat sentosa, dikaitkan dengan orang datang ke rumah Tuhan dengan penuh sukacita. Rumah Tuhan artinya tempat Allah hadir, Allah berdiam dan berkuasa, untuk memberi perintah, firman, kasih, keadilan, kedamaian, sejahtera, keamanan. Di rumah Tuhan, kita memuji Tuhan, bersyukur pada Tuhan, menyembah, menyesali dosa, mendapat pengampunan, penebusan dan hidup baru yang dituntun Roh Kudus, mendengar perintah atau firman Tuhan, berjanji mau melakukannya.
Kita datang bersama keluarga, teman, orang lain ke rumah Tuhan di dunia ini. Orang yang datang tersebut, berbeda suku, golongan, ras, usia. Walau berbeda, hati setiap orang yang datang, terikat pada Tuhan dan bersama-sama menyembah, memuji Tuhan, mendengar firman Tuhan dan melakukannya. Keterikatan batin dengan Tuhan yang dialami dalam ibadah, membuat orang terkesan, bersukacita, dan bersyukur pada Tuhan.
Rumah Tuhan menjadi tempat bagi orang percaya dengan penuh sukacita mengalami persekutuan intim dengan Tuhan, persekutuan Roh, dan kasih dari sesama orang percaya. Rumah Tuhan membentuk kepedulian terhadap orang dalam kota, dengan mendoakan mereka agar diberikan Tuhan sentosa, kasih, damai, sejahtera, keadilan dan keamanan, bagi kota.
Allah yang menginginkan kita beribadah bersama-sama kepada-Nya. Kita memang patut menyembah Allah di rumah kita sendiri, tetapi ini belumlah cukup. Kita juga harus pergi ke rumah Tuhan bersama-sama, untuk memberi hormat kepada-Nya, dan kita tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Kita diminta untuk saling memberi dorongan agar orang mau pergi ke rumah Tuhan. Kita mengajak orang dengan sukacita : “Mari kita pergi bersama, memuliakan Allah dan membina serta menguatkan hati kita bersama”. Ada orang, malas, lamban untuk pergi ke rumah Tuhan, itulah sebabnya kita harus saling mendorong dan mengingatkan satu sama lain.
Orang datang ke rumah Tuhan bersama-sama, berarak-arakan, terdiri orang yang berbeda suku, golongan, ras, usia, tapi tujuan sama yaitu mengalami kasih Tuhan dan kasih pada sesama, mendapat sentosa, sejahtera damai, keadilan, keamanan. Arak-arakan itu kita mulai dari keluarga, gereja, seluruh gereja, masyarakat dan dunia.
Orang yang berkumpul di rumah Tuhan untuk memperbaharui janji mereka pada Tuhan dalam hidup mengikuti aturan atau kehendak Tuhan. Berdoa untuk mendapat sentosa, mendapat damai sejahtera, keamanan bagi diri sendiri, bagi orang yang mencintai kita, bagi pemerintahan kota dan negara. Damai sejahtera diberikan kepada orang yang mencintai rumah Tuhan, mencintai kehadiran Tuhan, mencintai firman Tuhan dan keadilan Tuhan. Damai sejahtera datang dari Tuhan, bukan dari diri sendiri atau orang lain, atau kekuatan yang lain. Damai sejahtera hadir dalam ibadah, bagi orang yang berjumpa Tuhan. Orang yang datang ke rumah Tuhan mencari kebaikan bagi orang lain, bukan hanya kebaikan untuk diri sendiri.
Masa kini, kita tidak berarak-arak menuju Yerusalem, di Israel. Tidak ada perintah Yesus agar kita datang ke bait Allah di Israel. Kita sekarang berjalan bersama, berarak-arakan menuju kota Yerusalem Baru, rumah Tuhan di sorga, yang dibangun oleh Allah sendiri. Kita berjalan bersama-sama, berarak-arakan menuju sorga dengan sukacita, bukan dengan ketakutan. Selama perjalanan, arak-arakan menuju rumah Tuhan di sorga, maka kita mengajak orang dengan penuh sukacita agar orang masuk dalam arak-arakan tersebut. Kita pergi bersama, bersukacita bersama, menuju kota kasih, damai, adil, aman, sejahtera yang sempurna. Kita berarak-arak menuju sorga, bukan berarti kita ingin cepat meninggalkan dunia, bukan berarti pikiran dan hati kita hanya menuju sorga. Selama masih diberi hidup oleh Tuhan di dunia, kita tetap menjalankan tugas melayani, bersaksi, bersekutu di tengah dunia. Kita bekerja dan tidak menjadi beban orang lain. Kita berjuang untuk menjalani hidup yang mengalami kasih Tuhan, mendapat sentosa, damai, sejahtera, adil dan aman. Dan berusaha terus, berjuang terus, agar orang yang mencintai kita, orang yang bersama-sama kita, dan juga orang di sekitar kita mendapat kasih Allah, mendapat sentosa, damai, sejahtera, mendapat keadilan dan keamanan.
Sorga, Yerusalem Baru digambarkan seperti kota, ada pintu gerbang kota, ada rumah Tuhan di dalamnya. Kita memuji kota Yerusalem Baru, Kerajaan Allah, sebagai kota yang indah cerah. Kota itu bersambung rapat. Ini merupakan gambaran gereja, yang bersambung rapat di dalam kasih suci dan persekutuan Kristen. Yerusalem Baru, adalah kota suci tempat di mana semua orang beriman, yang taat kepada perintahNya, saling bertemu untuk menerima pengajaran dari Allah, dan mendengarkan apa yang hendak difirmankan Allah dan untuk mendengar jawaban-Nya, untuk memberikan kemuliaan kepada Allah, dan bersyukur kepada Tuhan.
Kita melihat kota yang indah cerah, dengan mata iman. Kita menunju rumah Bapa di sorga yang baka, bagi orang yang sudah menang. Kita bersama teman, menyanyikan nyanyian merdu bagi Tuhan, karena mendapat sentosa, tentram, rasa duka dihapus penuh. Saat yang indah berjumpa di kota permai, seperti diungkapkan dalam KJ 266 ayat 2. Nun di sana bersama teman kita nyanyi pujian merdu, selamanya sentosa tent’ram, rasa duka terhapus penuh. Reff: Indahnya saatnya kita jumpa di kota permai. Indahnya saatnya kita jumpa di kota permai. amin
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami bersukacita masuk ke rumah Tuhan untuk mendapat sentosa bagi diri sendiri, keluarga, persekutuan dan masyarakat sekitar. Mampukan kami mengajak orang lain dengan sukacita datang ke rumah Tuhan, agar mendapat kasih dan sentosa dari Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa. amin