BERTANGGUNG JAWAB
Views: 0
Bahan: Pengkhotbah 3:1, 11,
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. … Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Kita sudah menjalani separoh bulan Januari tahun 2023, apakah masih hangat suasana Natal dan tahun baru. Hari-hari itu adalah waktu dan kesempatan karunia Tuhan untuk kita pertanggung jawabkan kepada-Nya seperti dalam bahan renungan kita. Sebaiknya kita membaca dari Pkh 3:1-11 ayat-ayat yang cukup digemari orang Kristen yang di dalamnya bahan renungan kita. Tema kita berbunyi BERTANGGUNG JAWAB. Seorang atasan memberi waktu kepada anak buahnya untuk melaksanakan suatu tugas, seorang guru memberi waktu kepada muridnya untuk mengerjakan soal ujian. Apa yang diharapkan kalau waktu yang diberikan itu telah habis, suatu tanggung jawab dari apa yang mereka kerjakan dalam waktu yang diberikan.
Apa yang telah kita capai setelah dua Minggu kita jalani tahun 2023 ini? Karena si pemberi waktu itu akan menuntut tanggung jawab kita. Seperti dalam perumpamaan talenta. Setelah tiba saatnya tuan itu mengadakan perhitungan dengan hamba-hamba yang telah menerima talenta itu. Siapa yang mampu bertanggung jawab, dia menerima upah, sedangkan yang tidak bertanggung jawab menerima hukuman. (Mat 25)
Dalam menggunakan kurun waktu yang tersedia itu, tidak selamanya berjalan dengan mulus dan gampang. Kita mengalami tantangan dan godaan, sehingga tanggung jawab kita terlupakan, inilah yang ingkar dari tanggung jawabnya. Tetapi ada juga yang sudah berusaha bekerja sebagai orang yang bertanggung jawab, ternyata kurun waktu untuk itu telah habis. Demikianlah tanggung jawab kita terbengkalai, atau gagal, walaupun sudah berusaha. Namun sebagai bahan evaluasi, apakah kita orang yang bertanggung jawab atau ingkar tanggung jawab, maka “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” Indah pada waktunya bukan indah menurut penilaian kita, tetapi indah menurut Allah. Kita menantikan indah pada waktunya, kalau usaha kita berhasil walau pun kita ingkar tanggung jawab. Indah menurut Tuhan bukan memberi keberuntungan, atau keberhasilan, setelah kita menderita sekian lama, tetapi indah pada waktunya, ialah seperti Ayub, pada saat dia menerima musibah yang beruntun, dia mampu memuji Tuhan, seperti saat Paulus dan Silas dilemparkan ke dalam penjara, mereka memuji Tuhan, itulah waktu yang indah saat mereka dibelenggu di malam gelap. Seperti Stefanus saat yang indah, ketika batu-batu menghujam dirinya, dia bersaksi: “Sungguh, … Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah,” dengan perkataan ini Stefanus wafat. Waktu yang indah diberikan Tuhan untuk kita alami, justru di dalam kesukaran, ancaman, godaan, semua itu menjadi indah kalau Tuhan terpuji. Dalam kehancuran usaha, karier dijegal orang itu adalah waktu yang indah bila nama Tuhan terpuji dan kesetiaan kita kepada Tuhan tetap teguh. Kita jalani tahun 2023, tersedia waktu yang indah bagi kita.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Apakah Anda mengalami waktu yang indah pada saat pandemic covid 19 mendera?
- Kita sudah menjalani 15 hari tahun 2023, apakah Anda orang yang bertanggung jawab dari waktu dan kesempatan yang disediakan Tuhan.
- Apakah Anda mampu menyambut waktu dan kesempatan dengan berkata: “Ini aku Tuhan, utuslah aku.”
Mari berdoa:
Bapa kami dalam sorga, dengan tekad bertanggung jawab kami jalani waktu dan kesempatan yang Bapa karuniakan kepada kami tahun 2023 ini. Roh Kudus menolong agar kami mampu menjadikan waktu-waktu yang indah pada saat kami mengalami kesukaran, menghadapi tantangan dan cobaan, pada saat sakit-penyakit mendera kami, karena di situlah kami menyatakan keteguhan iman dan kesetiaan mengikut Tuhan. Doa ini kami panjatkan dalam nama Tuhan Yesus, Amin. [AS160123]