KOMITMEN MELAYANI
Views: 0
Bacaan: Kisah Para Rasul 8: 5
“Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik..
Jemaat yang terkasih..Pernahkah bapak, ibu, dan saudara merasa kuatir dan takut akan adanya penganiayaan, ancaman, dan sikap lain yang tisak mengenakkan hati ketika melayani Tuhan? Jikalau pernah, apakah tetap melayani atau mengambil keputusan mundur dari pelayanan?
Dalam dunia pelayanan pasti ada yang Namanya gesekan, kita melayani dengan sepenuh hati saja masih mendapatkan yang namanya nyiyiran netizen. Hal demikian merupakan tantangan untuk menguji diri dan kesempatan untuk memperkenalkan akan kasih Kristus, yang akan membuat kita semakin berserah dan percaya kepada penyertaan dan pertolongan Tuhan atas hidup kita.
Akibat adanya penganiayaan di Yerusalem, para murid dan orang Kristen mula-mula menyingkir ke daerah-daerah sekitar. Akan tetapi, Filipus dan para murid yang lain justru giat bersaksi dan melayani Tuhan mengabarkan keselamatan. Kerinduan mereka untuk bersaksi mengalahkan ketakutan mereka akan penganiayaan. Jikalau bagi banyak orang penganiayaan dilihat sebagai halangan bagi pelayanan, tidaklah demikian bagi Filipus dan para murid, penganiayaan itu justru dilihat sebagai peluang.
Dalam kedaulatan Allah, penganiayaan dilihat sebagai “penempatan” untuk menjangkau banyak bangsa. Yang mereka butuhkan adalah kepekaan terhadap setiap kesempatan. Dan mereka meyakini bahwa Allah akan menyertai setiap komitmen pelayanan yang mereka lakukan.
Ada seorang ibu yang memilih untuk tetap berkomitmen melayani sesama meski hatinya disakiti bahkan pelayanannya tidak dianggap oleh rekan-rekan sesama pelayanan. Lantas bagaimanakah dengan komitmen kita melayani? Apakah kita masih memiliki kerinduan yang dalam untuk melayani Tuhan agar segala bangsa mendengar Kabar Baik? Pernahkah kita berpikir bahwa dimana pun kita ditempatkan, dapat diartikan kita sedang diutus ke sana untuk menjadi berkat? Dengan tetap bersaksi di tempat kita masing-masing, paling tidak sebagian besar suku bangsa sedang diperkenalkan dengan Kabar Baik yang menyelamatkan tersebut.
Mari membangun komitmen untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh mulai dari lingkungan terkecil: keluarga, gereja, masyarakat, lingkungan kerja, dst. Komitmen itu pula yang hendaknya kita pegang dan kita nyatakan dalam pelayanan kita dimanapun kita berada. Kiranya kesungguhan dan ketulusan kita melayani Tuhan akan membawa buah-buah keselamatan, sehingga semakin banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sebab merasakan pancaran kasih-Nya dari setiap pelayan-pelayan Allah. Selamat melayani, Tuhan memberkati.