KEPALA IBLIS REMUK, AWAS TUMITMU
Views: 0
Bahan: Kejadian 3:15-19,
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” … 19, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; …
Minggu Prapaskah ke-3 sudah kita lewatkan, sebagai persiapan perayaan Paskah kemenangan Mesias atas si penggoda yaitu Iblis. Kemenangan Mesias itu seperti sepasukan prajurit terjun ke peperangan, mereka menang, musuh kalah total, tetapi tidak sedikit pengorbanan (kerugian) baik materi maupun nyawa. Dalam Minggu Prapaskah ke-4 ini, adalah berita prihatin, karena si penggoda dan yang tergoda menerima konsekuensi tindakannya. Namun di dalamnya ada berita sukacita, kemenangan yang dinubuatkan atas Iblis dengan semua turunannya, seperti setan-setan, roh-roh jahat, kuasa kegelapan, yang telah berhasil menyeret Hawa dan Adam di bawah kendali dan kuasanya akan diremukkan kepalanya, berarti mati, kalah total. Yang meremukkan kepada Iblis ini adalah dari keturunan manusia yang tergoda itu, namun Ilbis masih mempunyai kekuatan sekedar meremukkan tumit Sang Penakluk itu. KEPALA IBLIS REMUK, AWAS TUMITMU, demikian bunyi tema kita. Tema bisa diartikan: “di mana Gereja dibangun, di situ Iblis membangun rumah pesta.” Di mana Injil disuarakan di situ Iblis berteriak pesta-pora, di mana umat Tuhan berarak beribadah, di situ Iblis berjejal.
Bahan renungan kita, tampilnya Allah tetap penguasa semesta alam dan seluruh isinya. Allah memberi konsekuensi atau hukuman menurut keterlibatan para pelaku. Iblis mendapat hukuman, walau pun masih mempunyai waktu dengan kuasanya, karena “nanti” dari keturunan manusia ini yang akan meremukkan kepalanya, suatu kekalahan fatal dan total, sedangkan Iblis meremukkan tumit si Penguasa itu. Hawa mengalami kesusahan, khususnya dalam statusnya sebagai Ibu. Adam harus berpeluh memenuhi kebutuhan hidupnya. Dosa menimpa dunia dan semua isinya masuk ke dalam maut dan kefanaan, yang akan tiba saatnya kefanaan ini akan nyata. Demikian khususnya kepada tubuh jasmani manusia kefanaan itu diakhiri dengan kematian dan maut. Berapa pun umur manusia, sepanjang umur ada keluh kesah dan penderitaan melekat dalam tubuh manusia. Kefanaan, keluh kesah dan penderitaan itu berada dalam cengkraman maut yang ditandai oleh kematian.
Dalam Minggu Prapaskah ini, kita melihat perjuangan penyelamatan dunia dari dosa, karena dunia dan manusia tidak mampu, mengalahkan dosa itu, dosa itu telah ada dalam darah daging manusia itu sendiri. Karena itu dalam Minggu Prapaskah ini kita menyaksikan dan mengimani apa yang akan dihadapi oleh Sang Penyelamat, semua konsekuensi atau hukuman tadi menjadi kancah perjuangan-Nya. Kancah perjuangan itu termasuk hati manusia, untuk itulah Roh Kudus, Roh Penyelamat akan masuk dan menguasai hati manusia. Kristus memanggil kita untuk memikul salib, sebagai peringatan “awas tumitmu,” agar tidak fatal membinasakan kita. Ingat bahwa pertobatan untuk mampu mengaku dan terima Yesus adalah Tuhan, Anak Allah, itu hanya karena bimbingan Roh Kudus, nantikan kuasa-Nya.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Seberapa besar kuasa Iblis yang menyeret Anda ke dalam maut!
- Bagaimana Anda memastikan bagi Anda bahwa kepala Iblis itu sudah remuk!
- Seberapa tumit Anda remuk karena ulah Iblis.
Mari berdoa:
Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus, terima kasih karena Kristus telah meremukkan kepala Iblis bagi kami melalui salib yang ditanggung-Nya. Bersama Kristus kami menang melawan Iblis, Roh Kudus menuntun kami agar mampu ikut memikul salib, berjalan bersama Kristus, jalan salib kami menjadi ringan karena Kristus di depan. Inilah doa kami dalam Yesus Tuhan. Amin. [AS200323]