HIDUP DALAM KETAKUTAN
Views: 0
Bacaan: 1 Petrus 1 :17-23
Salam sejahtera semoga dalam hidup yang penuh pergumulan, kita makin berseru pada Allah, dengan menyebut Bapa, dengan sikap hidup yang makin takut dan hormat kepada Allah. Makin mengasihi Allah dengan menaati kehendakNya, selama kita menumpang di dunia ini. Sampai kita tiba di Kerajaan Allah, seperti ungkapan dalam 1 Petrus 1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Orang menyebut Bapa, di dalam doa atau memuji Allah. Bapa dalam ayat ini, digambarkan sebagai hakim yang adil. Orang yang berdoa, ia sedang mengalami ketidakadilan, karena itu ia memohon kepada Allah Bapa yang adil, agar dibebaskan dari penganiayaan yang tidak adil. Orang yang menyebut Allah Bapa dalam doanya dan minta keadilan dan kebenaran dari Allah, maka orang tersebut harus hidup dalam takut akan Tuhan. Orang yang takut Tuhan akan membuat dirinya makin hati-hati dan hidup dalam kekudusan. Orang yang takut akan Allah tidak perlu takut kepada musuh yang jahat, yang membunuh, karena mereka tidak berkuasa membunuh jiwa. Yang terutama adalah kita hanya takut akan Allah, yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Matius 10:28).
Orang yang takut berbuat dosa, tidak perlu takut terhadap masalah yang paling besar dan tidak takut kepada orang. Takut kepada orang mendatangkan jerat. Jerat yang membingungkan dan yang mengganggu ketentraman hati kita. Jerat itu adalah tipu muslihat iblis yang membuat kita jatuh dalam dosa. Karena itu kita harus berjaga-jaga, berusaha, dan berdoa melawan jerat ini. Ketika hidup ini selalu sulit, musuh semakin ganas, dan peristiwa hidup selalu mengancam, kita sering takut, seperti murid-murid takut di dalam badai. Tapi kita diingatkan bahwa Allah itu baik dan adil, kita hanya memanggil dan menyebut Allah Bapa dalam doa, agar kuasa Allah membuat kita tidak perlu takut pada masalah dan musuh. Selama kita menumpang di dunia ini kita hanya diminta takut kepada Allah saja, bukan pada masalah dan musuh.
Menumpang dalam arti hidup kita sebagai peziarah, yang berjalan menuju Kerajaan Allah, dan kita adalah orang asing di dunia ini. Selama menumpang di dunia ini, kita harus lewati dengan takut akan Allah Hakim yang adil. Ukuran keadilan Allah adalah firman Tuhan atau hukum Tuhan, bukan hukum manusia atau hukum dunia. Takut dan hormat akan Allah sebagai Hakim yang adil membuat kita makin bertumbuh rasa kasih kita kepada Dia sebagai Bapa, dan kasih itu kita nyatakan dengan ketaatan.
Alkitab menggunakan beberapa kata untuk mengartikan takut atau ketakutan. Yang pertama adalah ketakutan yang kudus, dalam arti sikap orang percaya terhadap Allah yang hidup, menghormati Allah. Ketakutan akan Allah adalah pemberian yang nyata dari Allah agar orang mampu menghormati Allah dan sekaligus taat pada Allah, membenci dan menjauhkan diri dari segala kejahatan (Yeremia 32:40…. Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku). Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat, rahasia kelurusan hati, ciri umat yang disenangi Allah.
Orang yang tidak takut Tuhan, adalah orang yang meninggalkan Tuhan, dan hidup dalam kejahatan, kemurtadan, sehingga kejahatan itu menghajar hidupnya, kemurtadan itu menyiksa hidupnya. Orang yang tidak takut Tuhan adalah hidup dalam kepedihan (Yeremia 2:19). Orang yang hidup dalam takut akan Tuhan, maka hidupnya damai, pertolongan dan penghiburan Roh Kudus bertambah besar (Kisah Para Rasul 9:31). Orang yang takut Tuhan, maka Allah mengasihi dan mengampuni, melalui Kristus dan diberi roh keberanian, diberikan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Timotius 1:7). Orang yang takut akan Tuhan dibebaskan dari ketakutan akan maut (Ibrani 2:15). Orang yang takut Tuhan akan menyucikan diri dari semua kecemaran jasmani dan rohani, dan makin menyempurnakan kekudusan ( 2 Korintus 1:7). Orang yang takut Tuhan akan merendahkan diri terhadap sesama (Efesus 5:21)
Kedua, ketakutan akibat diperbudak oleh dosa. Adam dan Hawa ketakutan dihadapan Allah karena telah jatuh dalam dosa, tidak taat pada Allah, lebih taat pada tipu muslihat iblis (Kejadian 3:10). Orang fasik, yang melawan kehendak Tuhan akan lari ketakutan, walaupun tidak ada yang mengejarnya. Orang yang takut Tuhan, orang benar akan merasa aman (Amsal 28:1). Dalam Kisah Para Rasul 5:11 dijelaskan bahwa jemaat takut, setelah melihat Ananias dan isterinya Safira meninggal karena hatinya dikuasai iblis dan mendustai Roh Kudus dan Allah. Hukuman Allah atas Ananias dan Safira menyebabkan seluruh jemaat ketakutan, merendahkan diri, menghormati Allah yang suci. Tanpa ketakutan terhadap Allah dan murka-Nya terhadap dosa, umat Allah akan segera kembali kepada cara-cara dunia yang jahat, tidak lagi mengalami pencurahan Roh dan kehadiran Allah yang ajaib, serta terputus dari aliran kasih karunia Allah. Takut akan Tuhan merupakan unsur penting dalam iman.
Ketiga takut kepada manusia seperti seorang hamba-hamba yang , tunduk dengan penuh ketakutan kepada tuannya, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis (1 Petrus 2:18). Orang yang dipenuhi Roh memperoleh kemampuan untuk memenuhi perintah-perintah yang tidak masuk akal, seperti kasihilah musuh-musuhmu. Yesus sudah memberi contoh agar tidak takut menghadapi orang-orang yang menyalibkan diri-Nya, Yesus berkata; “Bapa, ampunilah mereka.” Kita diminta takut dan menghormati pemerintah yaitu untuk menghukum para pelaku kejahatan dan memuji serta memberikan semangat kepada semua orang yang berbuat baik. Jika tujuan ini tidak terpenuhi, maka kesalahan tidak terletak pada lembaga itu tetapi pada pelaksananya.
Orang hidup takut Tuhan adalah orang yang tidak melupakan ajaran Tuhan, mau mengamalkan perintah Tuhan, mendapat damai sejahtera dari Tuhan. Orang yang takut Tuhan tidak menganggap diri bijak, menjauhi kejahatan, maka Tuhan akan menyembuhkan dan menyegar kekuatan raga kita seperti ungkapan PKJ 283 ayat 2. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak; takutlah kau akan Tuhan dan jauhi kejahatan. Itu yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan kekuatan ragamu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak; takutlah kau akan Tuhan dan jauhi kejahatan, amin
Berdoa:
Ya Tuhan , dalam hidup yang penuh pergumulan, mampukan kami makin berseru pada Allah, dengan menyebut Bapa, dengan sikap hidup yang makin takut dan hormat kepada Allah. Makin mengasihi Allah dengan menaati kehendakNya, selama kami menumpang di dunia ini, sampai kami tiba di Kerajaan Allah. Dalam nama Yesus kami berdoa. amin.