PASKAH JAMINANNYA
Views: 0
Bahan: II Raja-raja 4:32, 35,
Dan Ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. 35, Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu tujuh kali, lalu membuka matanya.
Paskah merobah wajah dunia, “karena Yesus bangkit ada hari esok,” demikian bunyi syair sebuah nyanyian. Percaya atau tidak, sadar atau tidak, tahu atau tidak, hari esok kita menjadi jelas dalam Yesus yang bangkit. Jauh waktu sebelum zaman Tuhan Yesus hidup, kuasa kebangkitan dari kematian sudah ada dalam pelayanan beberapa nabi. Nabi Elia yang menyingkir ke Sarfat, menumpang di rumah seorang janda, dengan kehadiran nabi Elia, kehidupan ibu janda dan seorang anaknya perempuan terpelihara “karena tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli tidak habis,” pada saat paceklik, kekeringan. Tetapi kejadian mengejutkan, anak perempuan ibu janda itu meninggal, kemalangan itu diartikan oleh ibu itu karena dosa-dosanya yang berat diingatkan atau ditegor oleh abdi Allah itu, yaitu Elia. Dalam suasana memilukan itu Elia berdoa, memohon kepada Allah agar dikembalikan kehidupan anak itu. Tuhan mendengar doa nabi Elia, anak itu hidup kembali. Demikian juga dalam bacaan kita nabi Elisa (penerus nabi Elia), dalam perjalanan pelayannya, selalu menumpang di rumah seorang yang cukup berada, tetapi dia tidak mempunyai anak. Akhirnya Elisa memohon kepada Allah dan berkata kepada keluarga itu, mereka akan mendapat anak laki-laki. Doa nabi Elisa didengar Tuhan, keluarga itu dikarunia anak, tetapi setelah anak itu remaja, dia meninggal, tetapi nabi Elisa berada di tempat lain. Ibu itu sangat kecewa, diberi anak tetapi diambil kembali, seolah-olah nabi Elisa memberi janji kosong. Karena itu dia berangkat menjumpai nabi Elisa, menyampaikan keadaan duka yang mendalam itu. Nabi Elisa kembali mendapatkan jenazah anak itu, dan dengan berbuat seperti yang dilakukan nabi Elia, yaitu membaringkan diri di atas jenazah itu, membuat jenazah itu menjadi panas, akhirnya hidup kembali. Oleh rasul Paulus, seorang pendengar khotbahnya di malam sampai dini hari, bernama Eutikhus, jatuh dari jendela lantai tiga. Ketika diangkat ternyata dia sudah mati (Kis20:9). Sama seperti yang dilakukan Elia dan Elisa, maka Paulus juga membaringkan diri ke atas jenazah itu, dan Eutikhus hidup kembali. Seorang pemuda yang telah meninggal dan sedang diusung ke kuburan, di tengah jalan di hentikan oleh Tuhan Yesus, dan membangunkan pemuda itu, dia hidup kembali. Lazarus yang sudah mati, sudah 4 hari dikuburkan sudah bau, tetapi dipanggil namanya oleh Tuhan Yesus, hidup kembali.
Itulah beberapa peristiwa orang mati dihidupkan kembali. Tetapi mereka itu semua mati lagi, hanya bertahan sepanjang umur yang dikaruniakan Tuhan kepadanya. Kebangkitan Tuhan Yesus, setelah Dia mati, dikubur, pada hari ketiga Dia bangkit. Tidak ada orang yang membaringkan diri di atas jenazah-Nya, tidak orang memanggil nama-Nya. Dia dibangkitkan oleh Bapa, menggenapkan janji keselamatan dalam diri dan karya-Nya, yang dikatakan-Nya: “Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,” PASKAH JAMINANNYA. Semua yang dibangkitkan oleh nabi Elia, Elisa, Paulus, pemuda di kota Nain dan Lazarus, mereka mati kembali, tetapi oleh Paskah Yesus mendapat hidup kekal, tidak mati lagi. Oleh Paskah kita berada dalam barisan hidup kekal.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok-pokok berikut:
- Bagaimana Anda memaknai ucapan: “Selamat Paskah.”
- “Orang menangis ketika keluarganya meninggal dunia,” menurut Anda mengapa?
- “Karena Yesus bangkit ada hari esok,” bagi Anda hari esok yang bagaimana?
Mari berdoa:
Bapa sorgawi, Tuhan Yesus bangkit untuk kami yang berdosa, kebangkitan yang diterima-Nya karena Dia telah menyelesaikan missi keselamatan bagi dunia dan manusia dari dosa. Dialah kebangkitan bagi kami, Dialah jalan, kebenaran dan hidup bagi kami. Roh Kudus menolong kami agar kami setia bertahan dalam iman kepada Kristus, karena dunia selalu menghadang dan menutup hati kami supaya keluar dari kasih karunia Allah. Inilah doa kami dalam nama Yesus, Amin.
[AS170423]