KAMU HARUS MENDERITA
Views: 0
Bacaan: 1 Petrus 2:19-25
Salam sejahtera, semoga kita makin dimampukan Tuhan untuk berbuat baik dengan melakukan kehendak Allah, walau harus menderita demi kebenaran Allah, seperti ungkapan 1 Petrus 2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Menderita dalam ayat ini berarti menderita bagi Kristus yang telah menebus dosa kita, dan itu adalah kasih karunia Allah. Kita menderita bukan karena kesalahan sendiri. Kita siap menderita ketika melakukan kehendak Allah, kita bertahan pada iman kepada Yesus. Kita menderita karena ada masyarakat dan pejabat pemerintah yang benci pada Yesus dan iman Kristen, seperti pemimpin Yahudi dan rakyatnya menindas Yesus.
Pada masa kaisar Romawi kelima, Nero, membakar kota Roma, karena ingin membangun kota Roma yang baru. Setelah kebakaran besar terjadi, penduduk Roma umumnya percaya bahwa pelaku pembakaran itu adalah Nero, namun Nero menfitnah, mengkambinghitamkan umat Kristen sebagai penyebab kebakaran. Ia menggunakan cara yang sangat jahat untuk menghukum mati orang Kristen.
Cara orang beriman menghadapi penderitaan berat ini, adalah dengan menyerahkan diri kepada Allah, merasa lebih baik menderita demi kebenaran Allah. Umat diminta untuk berharap pada Allah, agar diberikan keberanian, kekuatan menghadapi penderitaan, terus hidup dalam kasih untuk mematahkan fitnahan. Orang beriman yakin bahwa Tuhan Yesus akan datang segera, dan akan diselamatkan dari hukuman kekal pada akhir zaman. Orang Kristen berharap pada kasih karunia Allah, yang menebus dosa dan menyelamatkan. Hari kedatangan Yesus sangat dinanti-nantikan oleh orang beriman. Orang yang menderita bersama Kristus akan bersukacita bersama Kristus saat kemuliaanNya dinyatakan. Ketika Gembala Agung datang, maka orang beriman akan menerima mahkota kemuliaan. Kedatangan Yesus kembali menjadi motivasi dalam hidup yang benar di tengah dunia yang membenci Yesus.
Orang percaya Yesus, pada masa Petrus adalah orang yang baru bertobat, disebut sebagai pendatang, perantau, pengembara, peziarah di dunia ini, yang sedang menuju garis akhir yaitu Kerajaan Allah. Sebagai pendatang, peziarah, pengembara, orang Kristen tetap hidup dalam kebenaran Allah, di tengah dunia yang membenci Yesus. Orang beriman menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang merusak jiwa dan merusak iman.
Motivasi orang percaya bertahan dalam penderitaan adalah mereka mempunyai suatu panggilan yang mulia dan warisan sorgawi di dalam Yesus Kristus. Iman dan kasih di dalam hidup ini, akan diuji dan dimurnikan sehingga akan mengakibatkan pujian, hormat, dan kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan. Keselamatan yang besar ini sudah dijanjikan dan pasti digenapi. Orang percaya harus hidup kudus, hidup dengan hormat dan rendah hati.
Orang Kristen banyak yang menjadi budak di Romawi, karena mereka adalah tawanan Romawi. Dokter, guru, dan pekerja lainnya, disebut budak. Budak adalah barang, bukan manusia yang punya hak, tidak bisa memperjuangkan keadilan. Orang Kristen di dunia ini, bersikap patuh, hormat pada majikan dan pejabat dan siap menderita dengan melakukan kebenaran bagi Kristus dan menuruti teladan Yesus. Orang percaya apabila mereka menderita karena kebenaran, maka mereka akan disenangi oleh Tuhan. Menderita karena kebenaran seperti Yusuf menderita sebagai budak Potifar di Mesir, tapi Yusuf bekerja dengan kehendak Allah, melakukan yang benar dan bertanggungjawab, dipercaya Potifar. Dalam penderitaan, orang beriman tidak lalai dalam melakukan tanggungjawab, di manapun bekerja dan melayani, tidak bersikap masa bodoh terhadap berbagai persoalan. Orang Kristen harus menjadi pekerja yang lebih baik, lebih disiplin dari pada yang lainnya.
Orang Kristen tidak setuju dengan perbudakan sebab dalam ajaran Yesus, semua orang berharga di mata Allah, tidak ada budak dan orang merdeka. Tapi orang Kristen tidak boleh memberontak terhadap majikan dan pemerintah yang melakukan perbudakan. Orang Kristen tetap taat dan hormat kepada majikan dan pemerintah. Kuasa Allah yang membebaskan dari perbudakan seperti kisah pembebasan perbudakan di Mesir dan Babilonia. Yesus tidak melakukan pemberontak menghadapi perbudakan Romawi, seperti yang dilakukan orang Zelot. Dalam menghadapi perbudakan Romawi, Yesus melayani, mengasihi, menyembuhkan, memberitakan tentang keselamatan, dan mempersiapkan Kerajaan Allah di dalam hati manusia. Dalam kerajaan Allah tidak ada perbudakan, penderitaan, semua berharga di mata Allah. Dalam kehidupan persekutuan Kristen, tidak ada budak dan orang merdeka, semua berharga di mata Allah.
Orang Kristen yang bekerja dan melayani, semua itu dilakukan karena sadar akan kehendak Allah, dan siap menderita karena melakukan pekerjaan yang sesuai kehendak Allah. Seorang guru, dokter, pegawai yang tulus, jujur akan menderita, dihina, disingkirkan oleh teman kerjanya yang tidak jujur, korupsi, tidak tulus, tidak mengikuti kehendak Allah tapi mengikuti kehendak sendiri. Ketika orang Kristen menderita di penjara karena korupsi, maka itu penderitaan karena berbuat dosa, itu tidak menjadi pujian bagi Allah. Orang melakukan yang benar, jujur, tulus, dan menderita maka itu adalah kasih karunia Allah, menjadi pujian bagi Allah. Kita mengikuti teladan Yesus, rela menderita untuk melakukan kebenaran, untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Walau Yesus dicaci maki, tidak ada balasan untuk mencaci maki, Yesus tidak melakukan kekerasan fisik dan verbal. Yesus tidak membalas dendam, tidak mengancam, tapi menyerahkan semua pergumulanNya kepada Allah, hakim yang adil.
Kita mau mengikuti Yesus sampai selama-lamanya, meski kita susah dan menderita karena melakukan kehendak Tuhan. Kita mengikuti Yesus, dengan melakukan kehendak Tuhan selama-lamanya seperti ungkapan KJ. 375 – Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya. Meskipun saya susah, menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya. Amin
Berdoa :
Ya Tuhan mampukan kami agar bisa berbuat baik dengan melakukan kehendak Allah, walau harus menderita demi kebenaran Allah. Kami menderita bagi Kristus yang telah menebus dosa kami dan itu adalah kasih karunia Allah. Mampukan kami menghadapi penderita dari orang yang membenci Yesus dan kebenaranNya. dalam nama Yesus kami berdoa. Amin