MENGECAP KEBAIKAN TUHAN
Views: 0
Bacaan: 1 Petrus 2:1-15
Salam sejahtera, semoga kita makin bertumbuh iman, semakin rindu melakukan firman Tuhan karena kita telah benar-benar mengecap kebaikan Tuhan, seperti ungkapan dalam 1 Petrus 2:2-3 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Surat 1 Petrus dituliskan kepada orang Kristen yang hidup di dalam masyarakat Romawi, penyembah berhala. Menurut orang Romawi, orang yang percaya Yesus, dianggap jahat, pantas dianiaya, disiksa, seperti masa kini, ada kelompok agama tertentu, yang menganggap orang Kristen jahat, berdosa, masuk neraka. Orang Kristen disingkirkan, dihambat rumah ibadahnya, dihambat usaha bisnisnya, karirnya dan hak politiknya untuk menjadi pemimpin daerah atau pemimpin negara. Orang Kristen dibenci, padahal perbuatan sehari-hari orang Kristen tidak melanggar hukum, taat pada hukum. Bagi orang Romawi, menyembah berhala dianggap kebaikan, walau perilaku mereka sehari-hari jahat, mencuri, berzinah, membunuh, munafik, tipu muslihat, dengki. Pemimpin Yahudi juga menganggap percaya Yesus sebagai kejahatan, walau perilaku pemimpin Yahudi penuh kemunafikan, tipu muslihat, ketidakadilan, kekerasan, menganiaya.
Dalam keadaan dihina dan ditindas, orang Kristen taat bersekutu dan berjanji menjauhkan kejahatan, tidak menipu, tidak munafik, tidak dengki, tidak memfitnah, tidak mencuri, tidak berzinah. Dosa-dosa ini dibuang, disesali karena merusak kasih dan menghambat pelaksanaan firman Tuhan, menghambat pembaharuan hidup dan pertumbuhan iman.
Menyembah berhala adalah gambaran orang yang beragama secara seremonial, dan agama tidak berdampak pada perilaku sehari-hari. Orang Kristen dituntut, beragama tidak seremonial, tapi melakukan kehendak Allah dalam hidup sehari-hari. Penyembah berhala tidak menyembah kehendak Allah, tapi menyembah kehendak sendiri. Kalau mau perang, mereka minta tolong pada berhala A, agar bisa menang, kalau kalah berkali-kali, mereka akan meninggalkan berhala A, dan menyembah berhala B. Berhala harus memenuhi kehendak manusia. Berhala tidak menuntut perilaku sehari-hari, tapi sesuka manusia.
Orang Kristen tidak menyembah berhala, tapi menyembah Allah dan kehendakNya. Oleh sebab itu, orang Kristen benar-benar melakukan kehendak Allah, karena telah mengecap kebaikan Allah. Orang yang mengecap kebaikan Allah adalah orang yang diampuni dosa, ditebus oleh Yesus, dan hidup dengan meminum susu murni yaitu firman Tuhan, kehendak Tuhan. Minum susu murni berarti segenap hati merindukan makanan dari firman Allah. Sebab dengan susu murni orang Kristen bertumbuh dalam iman dan mendapat keselamatan. Susu murni, artinya firman Tuhan yang tidak dicampur dengan ajaran lain yang meracuni, merusak jiwa dan iman Kristen. Bagi orang Kristen, belajar firman Tuhan bukan beban berat, tapi kesukaan besar, sebab sudah mengecap kebaikan Tuhan, yang memberi bahagia, membuat hati berkobar-kobar, karena Yesus hadir dan merasakan kehadiran Yesus.
Kita tidak dapat mengecap kebaikan Tuhan dari jarak jauh, kita harus dekat, akrab dengan Tuhan. Kita mengecap semua pemeliharaan-Nya, mengecap kasih karunia Kristus, penghiburan Allah dalam hidup ini. Mengecap kebaikan Tuhan berarti kita bergantung pada kehendak Tuhan, bukan kehendak sendiri. Mengecap kebaikan Tuhan berarti orang beriman tidak bermalas-malasan menanti kebaikan Tuhan, tapi sebaliknya, giat mendorong orang untuk menyesali dosa, diperbaharui dan melakukan kehendak Tuhan, mengalami kasih Tuhan dan kuasa kehadiran Tuhan.
Percaya pada Yesus adalah mahal, karena dibayar dengan mahal melalui darah Yesus. Orang Kristen juga harus membayar mahal, dengan pengorbanan diri, dianiaya, dihina, demi percaya Yesus dan melakukan kehendak Allah. Pemimpin Yahudi dan Romawi menganggap percaya Yesus murah, mereka membuang Yesus, karena dianggap tidak berharga, tidak mulia. Pada masa kini, banyak orang membuang Yesus, termasuk kelompok ateis, agnostik, kelompok intoleran, radikal, pembenci agama Kristen. Yesus yang dibuang orang Yahudi dan Romawi, telah dibuat oleh kuasa Allah menjadi dasar persekutuan umat Tuhan yang kuat, bukan karena kemampuan manusia.
Di tengah dunia ini, iman orang Kristen diuji, apakah makin murni menggunakan ajaran Yesus, atau makin tercampur dengan ajaran dunia. Orang Kristen mendapat fitnah, ejekan, agar tidak percaya dan meninggalkan Yesus. Ada orang Kristen yang dihina, disingkirkan, dihambat usahanya, akhirnya meninggalkan iman Kristen, dengan harapan usaha bisnisnya makin lancar, tidak ada yang menghambat. Penghinaan seperti ini kita tidak perlu heran dan terkejut, sebab sudah sejak awal perjanjian baru, orang Kristen diperlakukan seperti ini, tapi umat Tuhan terus bertumbuh, berbuah, melakukan kebaikan, melakukan kehendak Tuhan dan tetap mengecap kebaikan Tuhan. Setiap kejadian penghinaan, penganiayaan, membuat orang Kristen berbahagia karena sudah berbuat baik. Orang Kristen telah ambil bagian dari penderitaan Yesus.
Walau dihina, dianiaya orang Kristen terus berbuat baik, dengan cara menghormati pemimpin negara, menghormati lembaga legislatif dan yudikatif. Sebagai orang yang dipilih Allah, maka cara hidup orang Kristen adalah terlibat dalam kebaikan mendukung pemerintah, menjadi pejabat yang memberitakan perbuatan Allah yang besar, yang memuliakan Allah bukan pamer kemewahan dari hasil suap atau korupsi. Terlibat dalam lembaga legislatif untuk memperjuangkan undang-undang yang membawa keadilan, kedamaian, kesetaraan, anti korupsi, anti suap. Terlibat di lembaga yudikatif, di pengadilan memperjuangkan orang benar, menghukum orang salah, bukan membebaskan orang bersalah dan menghukum orang benar. Kita melakukan kebaikan karena kita telah mengecap kebaikan Tuhan, mengalami kebahagian damai, yang melampaui akal dari Tuhan.
Orang yang mengecap kebaikan Tuhan percaya bahwa apa yang diperbuat Allah adalah kebaikan semuanya. Rancangan Tuhan indah, teguh, kita berserah pada Tuhan yang kita andalkan. Pada Tuhan kita selalu aman seperti ungkapan KJ. 378 ayat 1 Yang diperbuat Allahku, kebaikan semuanya. RancanganNya tetap teguh; ‘ku berserah padanya. Tuhankulah selamanya yang ingin kuandalkan: PadaNya aku aman. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan kiranya kami makin bertumbuh iman, semakin rindu melakukan firman Tuhan karena kami telah benar-benar mengecap kebaikan Tuhan. Kami taat bersekutu dan menjauhkan, menyesali dosa-dosa agar tidak menghambat pertumbuhan iman kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. amin