TUHAN PELINDUNG PARA BURUH
Views: 0
Bahan: Kejadian 31:5-7,
Lalu ia berkata kepada mereka: “Telah kulihat dari muka ayahmu, bahwa ia tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai aku. Juga kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu. Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku.
Hari ini adalah Hari Buruh Internasional, para buruh di banyak negara merayakan, agar semua pihak memberi perhatian kepada buruh. Demikian di negeri kita, setiap hari buruh ini, para buruh turun ke jalan berdemonstrasi membawa spanduk yang pada intinya agar buruh di negeri ini mendapat kesejahteraan sesuai dengan kerja mereka. Setiap negara mempunyai undang-undang perburuhan, di negeri kita ini di sebut undang-undang tenaga kerja. Kita tidak lagi menemukan perbudakan, seperti dulu umat Israel di Mesir. Di negeri ini kita telah memiliki Undang-Undang Cipta Kerja, tetapi ternyata belum final untuk diundangkan karena telah dikeluarkan Perpu tentang Cipta Kerja, dengan demikian maka kepastian hukum belum sepenuhnya tercipta tentang Tenaga Kerja di negeri ini.
Laban seorang petani ternak yang mendapat kesempatan mempekerjakan Yakub sebagai buruhnya. Mereka masih terikat kekrabatan, tetapi dalam hal kerja maka Laban sendiri meminta agar Yakub bekerja mendapat upah, dengan berkata: “… katakanlah kepadaku apa yang patut menjadi upahmu.” Atas pernyataan ini Yakub bekerja untuk mendapatkan anak Laban menjadi isterinya, dua orang anak perempuan Laban diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya, ditambah lagi dua orang budak perempuan menjadi isterinya. Kalau kita lihat pernyataan Yakub kepada kedua isterinya, dia sebagai buruh bagi Laban, telah bekerja keras dengan baik. Dengan pekerjaan Yakub, Laban diberkati Tuhan, bertambah-tambah kambing dombanya. Tetapi di pihak lain Laban justru mengabaikan hak dan kesejahteraan Yakub. Sebagai majikan Laban telah mengubah upah bagi Yakub sepuluh kali, Laban berbuat curang kepadanya. Tetapi sesuai dengan tema yang berbunyi: TUHAN PELINDUNG PARA BURUH, demikian Yakub tetap terlindungi dari kecurang majikannya tidak membinasakan dia. Akhirnya Yakub melalui upahnya bertambah-tambah kekayaannya karena Tuhan, yang membuat Laban merasa tidak senang yang terlihat dari ekspresi mukanya melihat Yakub. Kehadiran Yakub membuat harta Laban bertambah-tambah, demikian juga Yakub telah kaya dari usaha Laban.
Kalau kita lihat dari hubungan buruh dan pengusaha, pada dasarnya kedua pihak haruslah saling menguntungkan. Kehadiran buruh bagi pengusaha, untuk menambah hasil produksi agar mendapat keuntungan. Di Negara kita dengan Undang-undang Cipta Kerja, penetapan upah regional dilihat dari laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah, tidak lagi dari perembukan unsur Pemerintah, Buruh dan Pengusaha. Hal ini membuat buruh merasa diabaikan. Kalau ada buruh di PHK dalam Undang-undang cipta kerja, buruh tidak mendapat pesangon yang layak. Tidak dihitung masa kerja mereka. Demikian sedikit wajah perburuhan di negeri kita. Namun sebagai orang beriman kita mengaku: TUHAN PELINDUNG PARA BURUH. Perusahaan maju, buruhnya sejahtera, pertahanan ekonomi negara kuat.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Menurut Anda, Laban sebagai majikan, apa sebaiknya dilakukannya terhadap Yakub.
- Dalam hubungan Laban dan Yakub, apa kelebihan Yakub yang menjadi andalannya?
- Kalau Anda dibantu oleh PRT apakah mereka cukup sejahtera di rumah Anda.
Mari berdoa:
Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus, kami adalah kawan sekerja Allah yang juga mendapat upah. Karuniakan kesejahteraan kalau kami juga menjadi pekerja, karyawan atau wiraswasta atas kerja dan usaha kami. Melalui pekerjaan kami, kami mengabdi kepada negara, masyarakat yang memuliakan Tuhan, Inilah doa dan harapan kami dalam Kristus Yesus. Amin. [AS010523]