RAJIN BERBUAT BAIK
Views: 0
Bacaan: 1 Petrus 3:8-22
Salam sejahtera semoga kita makin rajin berbuat baik, sebab tidak ada orang yang akan berbuat jahat terhadapnya. Tapi jika harus menderita karena melakukan kebenaran, kebaikan, maka kita akan berbahagia, dan tidak gentar menghadapi penderitaan tersebut, seperti ungkapan dalam 1 Petrus 3:13-14 Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
Mengapa orang Kristen harus berbuat baik di tengah masyarakat yang membenci Tuhan Yesus, dan menganiaya orang Kristen? Orang Kristen dimampukan berbuat baik oleh Tuhan ketika orang Kristen bersatu dalam doa, memuliakan Tuhan, bersatu sebagai tubuh Kristus yang berbeda karunia, berbeda kemampuan, sehati sepikiran, seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak membalas caci maki dengan caci maki.
Pertengkaran, perpecahan merupakan kedagingan, hidup menurut ukuran manusia, bukan ukuran Tuhan Yesus, tanpa pikiran Kristus. Orang yang mengunakan pikiran dan perasaan Yesus maka tembok-tembok pemisah dihancurkan Yesus. Orang yang dikuasai Roh Kudus, dimampukan untuk menjaga kesatuan. Orang Kristen berpegang pada satu Roh, satu Allah, satu iman, satu baptisan. Sehati sepikiran untuk berjuang dalam iman. Jika orang sehati sepikiran, satu kasih, satu jiwa, satu tujuan akan membuat banyak sukacita. Orang Kristen tidak dapat menjalani hidup kekristenan kalau tidak bersatu dengan sesama. Gereja tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik, jika terjadi perpecahan, karena masih menggunakan pikiran duniawi atau manusia, bukan menggunakan pikiran dan perasaan Yesus. Kesatuan akan terjadi jika orang Kristen rendah hati, bergantung pada kesatuan yang diberikan dalam Kristus, tidak bergantung pada kepentingan sendiri. Orang Kristen jujur dalam mencari persekutuan hidup bersama, hanya demi mendengar dan taat pada kehendak Yesus, bukan mengejar kehendak dan kepentingan sendiri.
Orang Kristen yang bersatu, bersekutu adalah orang yang bersukacita dengan sesama yang bersukacita, bersedih bersama orang yang bersedih, seperasaan. Ketika ada anggota dihormati maka seluruh anggota turut bersukacita bersama. Tubuh Kristus harus seperasaan, tidak boleh ada mementingkan diri sendiri. Seperasaan tergantung dari kerelaan melupakan diri sendiri dan ikut memikirkan, mengingat penderitaan, kesedihan, kesulitan orang lain.
Kita yang sudah diselamatkan oleh Tuhan dari hukuman maut, mendapat kepastian janji hidup kekal, kita diberkati Allah, maka hidup yang kita jalani adalah mengasihi sesama, karena kita mengasihi Allah. Orang yang sudah diselamatkan Tuhan Yesus tapi tidak mengasihi sesama, maka ia akan tetap dalam hukuman maut. Orang yang tidak mengasihi berarti membenci sesama, itu sama dengan membunuh sesama. Kalau orang mengasihi Allah, tapi membenci sesama maka orang ini berdusta dihadapan Allah.
Orang Kristen terpanggil untuk berbelas kasih. Di dalam dunia, belas kasih makin hilang. Ketika ada perang terjadi, banyak korban, ada banyak orang tidak bisa berbelas kasih terhadap korban perang. Banyak korban bencana, kecelakaan, tapi orang makin hilang belas kasih. Orang hanya sebatas iba, dengan korban perang, bencana, kecelakaan, setelah itu lupa, dengan penderitaan orang lain, dan tidak ada tindakan yang diperbuat. Orang Kristen yang sudah diselamatkan Tuhan Yesus, dipanggil untuk berbelas kasih, bukan sekedar rasa iba, kasihan. Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, maka orang Kristen meniru belas kasih Allah yang besar tersebut.
Orang Kristen dipanggil Tuhan untuk memberkati orang, bukan mengutuki orang. Orang yang memberkati karena sudah mendapat berkat Tuhan melimpah seperti air di gelas melimpah karena begitu banyak berkat. Dan akan terus mendapat berkat Tuhan. Orang yang tidak merasa diberkati maka hidupnya tidak mampu memberkati orang.
Orang yang bersekutu dalam Yesus, sudah ditebus, adalah orang yang rendah hati, dalam arti sangat bergantung pada Tuhan, menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Orang yang rendah hati tolok ukurnya adalah Yesus, yang sangat mulia, dan kita berdosa, fana, menyadari kelemahan, kekurangan dibanding Yesus. Kalau kita membanding dengan orang lain, bisa timbul kesombongan, merendahkan orang lain. Dengan melihat ukuran Tuhan Yesus, kita tetap rendah hati.
Orang yang diselamatkan Tuhan Yesus, berarti orang yang diampuni dosanya oleh Tuhan, maka orang tersebut juga mengampuni kesalahan sesama. Ketika kita mengampuni orang yang membenci Yesus, membenci orang Kristen maka dosa kita kepada Allah juga diampuni.
Orang yang rajin berbuat baik adalah orang yang mencintai hidup dan mau melihat hari baik. Orang ini akan menjaga lidah agar tidak digunakan untuk yang jahat, untuk menipu, merusak, menghina sesama. Orang ini akan menjauhi yang jahat dan rajin melakukan yang baik, benar, adil, damai. Mata Tuhan tertuju pada orang yang melakukan kebenaran kebaikan, Tuhan menentang orang berbuat jahat.
Orang yang rajin berbuat baik, dalam hidup masyarakat tidak akan diperlakukan jahat oleh orang lain di sekitarnya. Tapi ada saja orang berbuat jahat kepada orang yang rajin berbuat baik, benar, adil dan damai. Orang yang rajin berbuat baik adalah orang yang mencintai kebaikan, hatinya berkorbar-kobar, bersukacita, bahagia, untuk berjuang demi kebaikan. Orang rajin berbuat baik, bahagia, semangat karena hatinya murni, tidak ada tipu daya demi keuntungan diri sendiri, demi kehormatan diri sendiri, demi kepentingan diri sendiri.
Orang Kristen yang dianiaya masyarakat karena percaya Yesus, maka ia tetap rajin berbuat baik, dengan bahagia, semangat. Orang yang menderita demi iman kepada Yesus adalah orang yang sangat mengutamakan Allah, Yesus. Bagi orang ini Yesus sangat tinggi nilainya dalam hidupnya, dan tidak mau melepaskan Yesus, walau harus menderita. Orang yang sangat mengutamakan kekayaan, kesenangan pribadi, ketika menderita, maka ia akan rapuh, jika hartanya hilang sekejap karena kebakaran ditipu, dirampok atau hancur.
Marilah kita mencoba berbuat baik di dalam dunia seperti ungkapan KJ. 437 ayat 6 Kucoba, teman, di dalam dunia (2x) berbuat baik. Amin, amin. (2x) Buktikan, teman, di dalam dunia (2x) kebaikanmu! Amin, amin. (2x)
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami makin rajin berbuat baik. Jika kami harus menderita karena melakukan kebenaran kebaikan, keadilan, maka kami akan berbahagia, dan tidak gentar menghadapi penderitaan tersebut. Dalam Yesus kami berdoa. amin