SEHATI DALAM DOA
Views: 0
Bacaan: Kisah Para Rasul 1: 1-14
Salam sejahtera, semoga kita sebagai gereja makin meniru teladan jemaat mula-mula, yang hidup bersama, sehati sepikiran, dan tekun dalam doa bersama, seperti ungkapan dalam Kisah Para Rasul 1: 14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Ciri gereja mula-mula dalam Perjanjian Baru dijelaskan seperti dalam Kisah para Rasul. Ciri ini juga diungkap dalam pengakuan iman rasuli yaitu kita mengakui bahwa kita percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging, Dan hidup yang kekal.
Salah satu ciri gereja mula-mula adalah pentingnya peranan Roh Kudus dalam pengalaman kehidupan Kristen. Dalam Kisah para Rasul 1:8 dijelaskan bahwa gereja menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas diri umat dan umat akan menjadi saksi Tuhan bagi semua bangsa.
Roh Kudus bagi gereja adalah sumber kehidupan yang menolong anggota jemaat untuk mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan untuk menghidupi firman Allah. Roh Kudus bagi gereja adalah sumber karunia yang menghimpun umat sebagai satu Gereja yang kudus, am, dan rasuli. Karunia adalah pemberian khusus oleh Roh Kudus bagi setiap orang percaya tanpa kecuali, yang beraneka ragam namun berkedudukan setara, yang memberikan kepadanya otoritas untuk melaksanakan kegiatan pelayanannya dalam gereja dan dalam masyarakat.
Gereja itu esa karena Allah adalah esa. Meskipun terjadi perpecahan di dalam dan di antara gereja, semua gereja percaya bahwa mereka dipersatukan Roh dalam berbagai aspek kehidupan mereka dan hidup dengan dasar Injil yang sama, serta menuju kepada keesaan yang hakiki.
Gereja itu kudus karena Allah adalah kudus. Kekudusan hakiki gereja dipersaksikan oleh orang-orang percaya sepanjang sejarah melalui kata dan perbuatan mereka, dalam nama Allah yang kudus. Namun, dosa yang bertentangan dengan hakikat dan panggilan gereja, telah merusak kehidupan orang-orang percaya. Oleh karena itu, gereja harus merawat dan mempertahankan integritasnya serta terus-menerus memanggil semua orang kepada pertobatan dan pembaruan.
Gereja bersifat am (universal) karena Allah dalam anugerah-Nya yang melimpah-ruah menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Dengan kuasa Allah yang memberikan kehidupan itu, pemberitaan Injil dilakukan oleh gereja kepada semua orang, dan melampaui segala batas yang ada. Ke-am-an gereja yang hakiki, diciderai ketika perbedaan-perbedaan budaya, suku, ras, golongan, denominasi, yang membawa gereja pada perpecahan. Oleh karena itu, dengan kuasa Roh Kudus, orang-orang percaya dipanggil untuk menghapuskan semua penghalang bagi kepenuhan kehidupan bersama.
Gereja itu rasuli karena Bapa mengutus Anak untuk membentuknya. Yesus mengutus murid-murid-Nya, yang diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus untuk meneruskan pekerjaan-pekerjaan Allah yang baik itu. Gereja dipanggil untuk setia pada ajaran Yesus yang berguna bagi kehidupan dan pelayanannya sehingga ia dapat terus-menerus melanjutkan tugas-tugas pengutusan rasulinya di segala tempat dan abad.
Jemaat yang mula-mula sehati dalam doa. Gereja mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh. Sebelum bersaksi, umat Tuhan berdoa dengan tekun bersama-sama, sehati dan sepikiran agar Roh Kudus memampukan umat menjadi saksi Tuhan Yesus. Kabar Injil adalah kabar penebusan dan kedamaian di antara manusia.
Berkumpul berdoa untuk mengasingkan diri, agar tidak terganggu dengan pikiran dan kegiatan lainnya. Berkumpul untuk bersatu dan membuang dosa perselisihan. Membuang dosa artinya menyesali dosa perselisihan. Mereka berdoa sungguh-sungguh dalam rangka mempersiapkan diri untuk tugas bersaksi demi menanti kedatangan Yesus kembali.
Semua umat Allah adalah umat yang berdoa, dan memberi diri untuk berdoa. Hidup orang Kristen dalam kesusahan dan bahaya seperti domba di tengah-tengah serigala. Kalau ada seorang di antara kita yang menderita, baiklah ia berdoa. Kita minta kuasa Roh Kudus agar menjauhkan orang dari kekuatiran dan ketakutan, mengantikan dengan roh keberanian.
Kita berdoa sebelum memulai pekerjaan baru dan besar, kita bertekun dalam doa bersama kepada Allah untuk meminta kehadiran-Nya bersama mereka di dalam pekerjaan itu. Murid-murid sebelum diutus Kristus mereka berdoa bersama. Mereka menunggu turunnya Roh ke atas mereka. Roh turun ke atas Juru Selamat ketika Ia sedang berdoa (Luk. 3:21-22). Orang-orang yang berada dalam keadaan terbaik untuk menerima berkat-berkat rohani adalah mereka yang sedang berdoa. Kristus sudah berjanji bahwa sebentar lagi Ia akan mengutus Roh Kudus. Janji ini bukan untuk menggantikan doa, melainkan untuk menggugah dan mendorong berdoa.
Anggota gereja yang mula-mula bertekun dalam doa, menghabiskan banyak waktu untuk berdoa, lebih daripada biasanya, sering berdoa, dan berdoa dalam waktu yang lama. Mereka tidak pernah kehilangan satu jam pun untuk berdoa. Mereka bertekad untuk bertekun di dalam doa sampai Roh Kudus datang, sesuai dengan janji untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Kita meniru jemaat mula-mula yang berdoa dengan sehati. Ini menunjukkan bahwa mereka berkumpul bersama-sama dalam kasih yang kudus, dan bahwa tidak ada pertengkaran atau perselisihan di antara mereka. Orang-orang yang memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera adalah orang yang paling siap untuk menerima penghiburan-penghiburan Roh Kudus. Itu juga menunjukkan betapa berharganya kesatuan hati mereka dalam menaikkan doa. Meskipun hanya satu orang yang berbicara, mereka semua berdoa, dan, apabila dua orang sepakat meminta apa pun juga, maka permintaan mereka itu akan dikabulkan Tuhan sesuai kehendak Tuhan.
Sehati dalam doa berarti kita dalam Roh Yesus Kristus adalah satu, kita mendoakan agar semua orang bersatu. Kita memberitahu pada dunia bahwa kita adalah murid Yesus yang hidup dalam kasih Kristus seperti ungkapan dalam NKB. 191 ayat 1 . Dalam Roh Yesus Kristus kita satu tetap, dalam Roh Yesus Kristus kita satu tetap, mendoakan semua jadi satu kelak. Reff : Biar dunia tahu bahwa kita muridNya dalam kasih tubuh Kristus yang esa. Amin.
Berdoa :
Ya Tuhan mampukan kami sebagai gereja makin meniru teladan jemaat mula-mula yang hidup bersama, sehati sepikiran, dan tekun dalam doa bersama. Mampukan kami bisa bergandengan erat, menyiarkan berita bahwa Tuhan dekat, bahu-membahu melayani saling membela dalam kasih kudus. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa amin.